Chapter 8: Christmas Gift and Struggle

4.1K 616 57
                                    

Hi, akhirnya aku bisa update. Makasih ya yang udah vomment di chapter 7 😂🙄

Maaf kalo ini updatenya ga bs fast bgt. Kalo aku buru-buru nanti bakal ooc lagi deh Hermione Draco nya. Heum meskipun disini Draco ga se nyebelin yang ada di novel Harpot.

So, enjoy ya, jangan lupa comment jg setelah baca 😆

***

Pagi hari ketika matahari bahkan belum menampakkan diri, Draco Malfoy dikejutkan oleh penampakan seorang gadis berambut coklat madu yang kepalanya menyembul dari balik sofa. Kepalanya terkulai lemas bersandar di lengan sofa dengan buku tebal terbuka di pangkuannya. Pena bulu dan perkamen jatuh berhamburan di dekat kakinya. Draco menggelengkan kepalanya melihat rekan ketua muridnya itu.

"Seriously, kalau tidak belajar dia merasa akan mati, ya?" Draco mendekat dan mengintip sampul bukunya. Memasang Merkstave Rune beserta Arti dan Efeknya. Ew, Runo Kuno. Draco tentu menguasai materi Rune Kuno, hanya saja tidak sampai ke tahap terobsesi seperti Hermione. Draco tidak habis pikir kenapa gadis ini membuat esai sepanjang 15 cm ketika Profesor bahkan tidak memberikan tugas sama sekali. Apalagi ini adalah saat dimana mereka sibuk mempersiapkan Yule Ball. Yeah, Ball menyebalkan itu akan dilangsungkan kurang dari seminggu dari sekarang.

Ketika akan kembali masuk ke kamarnya, tatapan Draco tidak sengaja jatuh pada secarik kertas kecil yang terselip di halaman depan buku tebal Hermione. Draco menarik kertas itu dengan amat hati-hati, takut membangunkan sang singa betina.

Betapa herannya begitu ia membaca isinya, dia bisa menangkap bahwa gadis ini tengah mengalami kesulitan keuangan.

List belanjaan

✔Jubah sederhana di Gladrags ✔Wizardwear

✔Hadiah natal Harry dan Ron serta Ginny. Ps. Cari yang harganya terjangkau. Kalau perlu beli saja miniatur sapu.

Kaus kaki baru, sarung tangan baru.

Draco memperhatikan Hermione dengan seksama. Apakah gadis ini tidak mendapatkan uang dari orangtuanya? Muggle yang ditemuinya waktu tahun kedua seingatnya cukup kaya, memiliki sejumlah besar koin emas di dalam kantung mereka.

Ah, Draco baru saja teringat soal mantra Obliviate. Orangtua si Granger adalah Muggle, sangat masuk akal jika dulu gadis ini merapal mantra itu pada ayah dan ibunya. Jaga-jaga kalau saja dia mati dalam perang tempo hari. Gadis ini, dia pasti kesulitan tanpa orangtuanya. Tapi kenapa Potter dan Weasley tidak berbuat apapun? Ah, mungkin karena kedua pemuda itu tidak tahu.

"Dia tidak memberitahu mereka, ya..." gumam Draco lagi.

Sudahlah, untuk apa pula dia tertarik pada urusan Granger?

"Mom..." isak tangis Hermione menghentikan langkah Draco yang menjauh. Gadis itu bergerak tidak nyaman di sofa dan setetes air mata terlihat mengalir dari ujung matanya. Draco hanya bisa terdiam ditempatnya, merasa canggung karena tidak sengaja mendengar igauan Hermione.

"Hhhh... gadis merepotkan." Geram Draco. Dia berbalik arah, membawa Hermione dalam gendongannya. Draco membawa Hermione ke ranjang gadis itu dan menyelimutinya. Kembali keluar, Draco mengambil barang-barang Hermione dan meletakkannya di meja, setelah itu ia keluar dengan perasaan berkecamuk.

'Aku sudah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kulakukan.'

***

Sesuai perintah Draco, anak-anak mulai membeli jubah dan pakaian pesta. Pemberitahuan soal pelaksanaan Yule Ball sudah tersebar lewat surat magis. Beberapa anak yang tinggal di Hogwarts selama liburan juga mendapatkan kesempatan emas untuk pergi ke Hogsmeade serta Diagon Alley dalam pengawasan Draco dan teman-temannya.

Dramione-MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang