07 (13/Januari/2022)

154 24 0
                                    

“memang terlalu bodoh.” ucap Leo sambil meminum teh manisnya melihat pertengkaran lima orang yang baru selesai dengan dua pria yang pergi meninggalkan tiga wanita yang menatapnya kesal.

“APA KALIAN SEMUA LIHAT-LIHAT!!” teriak Clara penuh amarah membuat siswa siswi yang berkerumun segera bubar melakukan aktivitas masing-masing.

“aku akan memperingati mu,” Ucap Aurel yang sedari tadi diam melihat Clara dan bella berinteraksi dengan Fiat.

“kau benar kita harus beri peringatan kecil untuk anak baru itu.”

.


.



.



.




“Fiat lebih baik kita meminta maaf kepadanya,” ucap Win Kepada Fiat membuatnya mengerutkan keningnya.

“apakah aku mempunya salah kepadanya kenapa aku harus meminta maaf?,” tanya Fiat Kepada Win yang hanya di tanggapi dengan wajah Win yang sepertinya mengatakan benar apa yang di katakan Fiat.

“Terimakasih”
Ucapnya kepada Fiat yang membuatnya mengerutka alisnya.

“untuk?”

“untuk inih karena mu aku bisa mendaftar organisasi ini, kau tahu sejak aku kelas sepuluh sangat sulit untuk mendaftar organisasi ini karena aku selalu di halangi oleh mereka yang tadi menghalangi kita untuk mendaftar organisasi ini.”

“memang knp?” tanyanya bingung.

“entahlah aku tidak tahu tapi masih banyak yang bisa lolos dari Clara untuk bisa mendaftar organisasi ini, aku tidak tahu knp mereka bisa lolos sedangkan aku selalu gagal ku rasa Clara mengira aku hanya ingin mendekati Kaka senior dari OSIS itu terutama kak Leo.” ucapnya membuat Fiat mengerutkan alisnya bingung memang apa hubungannya. Ahh mungkin saja Clara sangat terobsesi oleh Leo Iyah mungkin saja.

Kring.....

Kring.......

Kring.....

“waktu istirahat telah habis silakan masuk kedalam kelas masing-masing, Break time is over, please enter your respective classes.”


.

.

.

.

Saat ini Fiat sedang berjalan keluar dari gedung karena sudah waktunya pulang sekolah ia melewati koridor sekolah dengan tenang berbeda dengan siswa-siswa yang ia lewati semuanya menatapnya dengan tatapan yang aneh namun Fiat sudah terbiasa dengan itu karena di sekolahnya yang lama juga ia di perlakukan seperti ini.

“Hey kau.”

Tiba-tiba ada seseorang yang mengganggu jalan Fiat dengan menghadangnya dari depan Fiat yang melihat seseorang yang menghadang jalanya hanya melihat sambil mendongak karena tinggi badannya yang berbeda sedikit mungkin.

“hemm kau tadi kan yang mengganggu pacara ku.” ucap orang itu yang bernama Bright.

“pacar? Siapa?”

“aurel dan teman-temannya Bella, Clara.”

“sepertinya ada yang aneh dengan informasi yang kau dapatkan,” ucap Fiat Kepada seseorang yang ada di depannya.

“maksudmu?”

“kau tahu? Jika informasi yang kau dapatkan itu terbalik dengan fakta yang terjadi.” ucapnya memberitahu namun Bright hanya tersenyum.

“kau tahu apa yang mereka lakukan itu adalah hak mereka kau tahu karena apa, anak baru? Karena mereka adalah anak-anak yang berpengaruh di sekolah besar ini.” ucapnya kepada Fiat sambil menunjuk-nunjuk jidatnya namun langsung di tepis oleh Fiat.

“sekolah besar?”

“iyahh sekolah ini adalah sekolah besar apa kau tidak tahu sekolah ini mempunyai siswa-siswi yang sangat berprestasi terutama wanita yang kau ganggu saat jam istirahat.” ucap Bright Kepada Fiat membuat Fiat hanya tertawa meremehkan.

Perdebatan antara Bright dan Fiat membuat siswa-siswi yang berniat ingin pulang pun tidak jadi karena mereka sedang mengumpul untuk melihat perselisihan antara Bright dan Fiat.

“hemmm....” hanya deheman saja yang di keluarkan oleh Fiat membuat orang yang sedang ia hadapi memandangnya geram. Fiat berniat ingin pergi dari tempatnya namun Bright langsung menyengkal tanganya dan merematnya dengan erat menyalurkan kemarahannya lewat cengkraman tersebut.

“Lepas.” kata singkat Fiat sambil menatap Bright bak seseorang yang benar-benar mengganggunya.

“bertandinglah dengan ku sekarang,” sambil meminta bola basket lalu di berikan oleh temannya Fiat sangat bingung sejak kapan mereka memegang bola basket tersebut.

“aku tidak bisa bermain basket.” ucapnya setelah melanjutkan jalannya dengan cara menghindar dari Bright namun sebelum jauh dari kawan-kawan Bright terdengar suara seseorang yang sepertinya ingin menambah masalah yang ada.

“dia berbohong!” semua mata ke arah orang itu dan ternyata itu adalah Pod lawan mainnya saat pertandingan basket.

“hey...hey....apa kau takut?” tanya Bright dengan seringai meremeh kan.

“iyah.” ucapnya dengan nada datar singkat dan padat lalu pergi meninggalkan orang-orang itu.

Dan tepat sekali saat Fiat ingin pergi tiba-tiba Win datang melewati Bright dan teman-temannya. “Hey...... jangan terburu-buru kau mau kemana hemm.” ucap Bright sambil menarik tas belakang Win.

“akhhh.....aku ingin pulang kak.”
Namun Bright terus menarik tas Win hingga mendekat ke arahnya lalu merangkul pundaknya.

“dia teman mu bukan?” tanya Bright Kepada win sambil menunjuk ke arah Fiat yang menatapnya datar.

“begini jika kau mau membujuk teman mu untuk bermain basket melawan ku, maka akan ku suruh teman-teman ku untuk tidak menggangu mu lagi, aku tahu teman-teman ku sering mengganggu mu oleh karena itu aku memberikan penawaran untuk mu.”

Win lalu menatap ke arah Fiat namun Fiat terlihat sangat datar dan tidak peduli lalu melihat ke arah Bright yang seperti memberi peluang keselamatan.

“aku akan melawan mu, kapan pun asal bukan hari ini.” lalu pergi meninggalkan mereka dan Bright yang tersenyum puas.

“arrgghh.... Bright bisakah kau beri penawaran lain aku tidak bisa untuk tidak menggangu bocah ini.”

“tenang lah bocah itu tidak akan bisa menang melawan ku.” sambil tersenyum puas dan merangkul teman-temanya pergi meninggalkan Win yang sudah mau berniat ingin pulang.

Berbeda dengan seseorang yang melihat kejadian itu semua sambil merangkul almet dan tasnya.

“hari ini aku menemukan dua orang bodoh, yang tidak tahu siapa lawan main mereka,” lalu pergi sambil di ikuti oleh Leon dari belakangnya yang juga melihat kejadian itu.









SKY AND NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang