Prokk
Prokk
Prokk
Suara tepuk tangan yang meriah saat melihat bola yang terus masuk kedalam ringnya membuat lawan mainnya mendapatkan poin yang banyak.
"kenapa kita tidak masuki Bright saja dalam anggota basket kita lihat dia selalu mendapatkan poin dengan mudah dalam permainannya. sedangkan Fiat belum sama sekali." ucap make sambil memakan kentang gorengnya. Sedangkan Leo hanya duduk menatap pertandingan tersebut dengan wajah yang datar dia tahu apa yang sedang Fiat lakukan. Yaitu mempermainkan lawanya.
"hahahahahaha dasar pecundang hanya sombong di awal tapi saat sudah bermain tidak seberapa." ucap Bright membuat seisi lapangan indorr yang berada di sekolah mereka menertawakan Fiat termasuk teman-teman Leo tak terkecuali Leo pun ikut tertawa mentertawakan Bright yang sedang menjadi bahan pelampiasan Fiat.
"hah... sayang sekali jika, kita melakukannya sekali lagi bagaimana?" ucap Fiat Kepada Bright yang membuatnya mendatarkan wajahnya dan tersenyum remeh ke arahnya.
"apa yang akan aku dapatkan." ucapnya sambil mendekat ke arah Fiat.
"maka akun ku berikan yang ku punya, termasuk tubuh ku." bisiknya ke arah Bright sampai membuatnya mengeluarkan seringainya dengan penuh kemenangan.
"tapi."
Ucapnya lalu menarik kerah baju Bright yang sama basah dengannya yang di penuhi keringat. Dan lalu wajahnya mendekat ke arah telinga Bright seperti sedang berbisik.
Leo yang melihat hal itu hanya memalingkan wajahnya sambil melipat tangannya.
"apa yang mereka lakukan?" tanya Leo membuat teman-temannya yang menonton pertandingan itu terfokus kepada Leo yang menanyakan sesuatu.
"kenapa kalian melihat ku seperti itu? Wajarkan jika seseorang ingin bertanya."
"entah mungkin membuat taruhan," jawab Pod sambil meminum minumannya.
Prittt...
"Lihat-lihat merek mulai bertanding lagi." ucap Make heboh.
Kemudian pertandingan pun kembali terulang Bright mencoba mendribble dengan jarak jauh daring ring kemudian ia pun mengeshoot ke arah ring itu namun usahanya gagal karena Fiat menghalangi bola itu masuk kedalam ring dengan cara melompat.
Kemudian Fiat membawa bola basket itu keluar dari area dalam dengan cara mendribble menuju luar tripoin kemudian ia menggunakan trik untuk mengeshoot ke arah ring namun Bright yang langsung berlari ke arahnya ingin menghalangi Fiat mengeshoot menggunakan tubuhnya yang tinggi namun Fiat mengambil langkah memutari Bright dan mengeshoot bola itu ke arah ring di balik tubuh Bright.
SRUUBBB!!!!
Bola itupun masuk mengundang keramaian siswa yang berteriak untuk menyemangati Bright ada pun juga yang berteriak menyemangati Fiat. Leo yang melihat hal itu hanya tersenyum puas sambil melipat tangannya seperti tadi.
"Permainan sudah di mulai."
Ucapnya mengundang teman-temanya yang menonton pertandingan itu beralih melihat ke arah Leo.Lalu melihat lagi ke arah lapangan dan di sana ada sebuah papan skor yang menunjukkan 0:21 berbeda dengan yang di dapatkan Bright tadi yang di mana ia mendapatkan skorr 13:0 namun sekarang berakhir terbalik.
Suara riuh terus berkumandang di dalam GOR basket membuat Bright sudah tidak bisa lagi terfokus pada permainanya di karenakan Fiat yang selalu mendapatkan skor poin dengan point yang sangat jauh itu kemungkinan sangat kecil untuk Bright menang dan ia mungkin setelah selesai game ia akan di maki habis-habisan karena ia meruntuhkan kata-katanya sendiri yang menganggap dirinya tidak terkalahkan.
Prittt....
Permainan telah selesai Fiat langsung memperlihatkan seringainya ke arah Bright sedangkan Bright hanya menggeram kesal.
Namun tiba-tiba di kemenangan game tersebut dari arah luar pintu datang lah sosok pria paruh baya yang sepertinya telah di kenal seluruh sekolah kecuali Fiat. Bersama bodyguardnya yang menemani pria itu.
"kau yang bernama Fiat?" tanya pria ituh kepada Fiat saat sudah sampai di depannya.
"iyah itu nama saya." setelah mengatakan itu tiba-tiba Fiat di bawa ketengah-tengah lapangan oleh bodyguard tersebut dan dari arah pintu masuk gor itu tiba-tiba ada segerombolan satpam yang memasuki ruangan lapangan ini dengan membawa kursi dan meletakkanya di pinggir lapangan.
Fiat hanya diam memandang keadaan sekarang yang di mana semua murid berbisik-bisik melihat ke arahnya dan bodyguard dari pria tua itu yang memegang lengannya sangat kencang ia pikir itu akan membengkak.
PLAKK!!!
Suara tamparan yang sangat keras mendarat di pipinya dari seorang pria yang tidak ia kenal tapi.
"Apa yang Fiat lakukan?" bingung Leo dengan penuh kekhawatiran.
"entahlah."
Datanglah Clara dengan wajah penuh lebamnya di bantu oleh kedua sahabatnya yang membantunya berjalan
sambil memegang tanganya."KAU SANGAT TIDAK TAHU DIRI!!!!"
Tiba-tiba terdengar suara tamparan yang sangat keras sampai berkumandang di dalam isi gor lapangan tersebut membuat seluruh isi siswa menatapnya dengan rasa kasian.
"BERANI SEKALI KAU MEMBULLY ANAK KU KAU TAHU JIKA!!!!" Teriak peria tua itu dengan amarahnya yang memuncak.
Sedangkan di balik pria itu ada Clara yang menangis tersedu-sedu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY AND NIGHT
RomanceSelalu bertemu rival saat pertandingan final memang tidak menyenangkan apa lagi di dalam anggota pertandingan tersebut ada seseorang yang sangat ia benci yaitu kapten dari pemimpin basket dan kebiasaan itu hampir setiap kali bertemu di sebuah final...