Sekarang Fiat dan May sedang memasak untuk makan malam mereka berlima Leo dan Leon sekarang mereka berdua sedang berbincang-bincang dengan Aat mengenai masa muda Aat.
'Jika ibu melihat hal ini pasti dia merasa tersakiti untung saja dia mati lebih cepat.' monolognya lalu kemudian terfokus lagi memotong sayurannya.
Keesokan harinya mereka berlima bersiap-siap kembali ingin pergi berjalan-jalan ke suatu tempat dengan membawa dua mobil yang dimana mobil pertama dikendarai oleh Aat dan May yang kedua berisi Fiat,Leo dan Leon.
“Fiat duduk depan kau duduk belakang sendiri.” celutuk Leo tiba-tiba.
“Tidak-tidak kau menyetir saja biar dibelakang aku dan Fiat saja.” tolaknya mentah-mentah.
Namun bukannya meladeni perdebatan mereka Fiat pun duduk di kursi samping pengemudi. ‘aku tahu Maee pasti merindukan pho yahh.’ monolognya dalam hati sambil melihat mobil yang didepannya sedang berjalan keluar.
Keadaan didalam mobil Fiat sekarang benar-benar hening tiga orang itu salah satunya tidak ada yang angkat bicara sedangkan Leon sekarang sedang mengawasi Leo takut-takut dia bertindak di luar nalar.
Diperjalanan mereka dikelilingi pepohonan yang rindang dan tidak lupa juga ada perbatasan jurang disebelah kanan namun itu semua tertutup saat melihat indahnya hamparan gelombang pantai.
Mobil mereka berlima pun sudah sampai di tempat tujuan yaitu pantai yahh mereka akan berlibur di pantai.
“Fiat apa kau ingin bermain air?” tanya May pada Fiat dan dijawab gelengan kepalanya.
Fiat pun kemudian hanya duduk disekitar pantai melihat orang-orang yang sedang bersenang-senang dengan kegiatan mereka masing-masing. Lalu tiba-tiba fokusnya pada orang-orang terahlikan dengan melihat satu orang pasangan suami-isteri yang sedang bersenang-senang bersama anaknya membuat dia iri dengan kehidupan anak itu.
Berbeda dengan Leon dan Leo sekarang mereka sedang bermain air bersama ayah barunya dan maenya dengan penuh canda tawa melupakan Fiat yang sedang termenung di pinggir pandai.
Ombak terus melaju saling kejar mengejar yang tidak ada berhentinya membuat semua orang yang berada di dekat pantai menikmati ombak besar itu bahkan tidak banyak pula yang sedang bermain selancar.
Saat keluarga kecil itu bermain tiba-tiba datang ombak yang sangat besar menghantam mereka dan mereka masih dengan senyumnya sampai dimana orang tua dari anak itu menarik senyumnya kembali saat melihat anaknya kejang-kejang.
“Vin sayang Vin kenapa!!” ucapnya panik membuat pengunjung lain melihat kearah mereka bahkan tidak jarang juga ada yang mendekati mereka menanyai keadaan mereka kenapa bisa teriak panik Fiat yang melihat hal itu menarik sudut bibirnya.
.
.
.
“Ahhh tadi seru sekali tapi sayang ada musibah dengan pengunjung lain.” ucap Aat sambil sedang memakan makan siangnya dan menceritakan kejadian tadi siang yang dimana ada suatu anak yang mengalami kejang-kejang saat bermain ombak di pantai.
“Iyahh lebih baik lain kali kita pergi kepuncak saja lebih seru sepertinya yah kan pho?” tanya May kepada Aat dan di jawab anggukan oleh sang kekasih.
Merasa interaksi berlebihan ia segera melihat kearah anaknya yang hanya diam menunduk menikmati makanannya,”Tapi lebih baik jika kapan-kapan kita pergi berjalan-jalan hanya kita saja sekeluarga jangan membawa orang lain.”
Perkataan Aat sontak menarik perhatian Leo,Leon dan May apalagi dengan Fiat yang mendengar perkataan mantan ayahnya itu dia sungguh tau posisinya sekarang, “hussshhh apa maksud perkataan mu, tidak usah dibawa hati Fiat dia memang suka begitu.”
“Tidak apa-apa May tuan Aat memang benar apa yang dikatakannya seharusnya saya tidak ikut.” jawabnya lalu melanjutkan memakan makanannya.
.
.
.
Sekarang mereka sudah ingin melakukan perjalanan pulang yang dimana mereka melewati hutan lagi yang di samping jalan itu sedikit curam tapi masih di hiasi dengan pembatas untuk antisipasi jika terjadi kecelakaan.
Mobil Aat dan May sudah berada di depan mobil Leo yang dimana sekarang mereka bertiga masih sedang menikmati musik di dalam mobil itu.
Saat tenang-tenang mereka mendengarkan musik tiba-tiba mobil Pho dan May Fiat keluar dari jalur menabrak perbatasan dan terjatuh kedalam curang membuat Leo memberhentikan mobilnya secara mendadak.
“MAEE!!”
“PHO!!”
Teriak mereka lalu keluar dari kendaraannya dan berlari ketempat dimana mobil itu jatuh. “Leo cepat panggil tim penyelamat hikss... Panggil ambulance juga, CEPAT!!”
Leo segera buru-buru mengeluarkan handphonenya dan memanggil para ahli untuk membantu Mae dan phonya yang mengalami kecelakaan.
“Maee hiks....” ucap Leon kembali lantas Fiat yang melihat itu langsung membawa Leon kedalam pelukannya dan langsung dibalas juga oleh sang empunya.
“Fiat Maee ku hikss...” Leon terus menangisi keadaan sekarang yang dimana Maeenya masih di bawa jurang itu bersama kekasihnya.
‘Mae pasti senangkan Pho akan datang untuk menemani mu sekarang Mae tidak sendirian lagi.’
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY AND NIGHT
RomanceSelalu bertemu rival saat pertandingan final memang tidak menyenangkan apa lagi di dalam anggota pertandingan tersebut ada seseorang yang sangat ia benci yaitu kapten dari pemimpin basket dan kebiasaan itu hampir setiap kali bertemu di sebuah final...