Chapter 29

283 35 188
                                    

Masih di ruang sidang yang sepi.

Prof. Choi menatapi bangku jaksa dan bahkan mengelus papan tanda jaksa di meja itu. Prof. Choi teringat masa lalunya saat masih menjadi jaksa dulu.

"Kembalilah ke balai sidang ini lagi." kata Prof. Yoon yang tengah duduk di bangku hakim anggota pada Prof. Choi.

==Flashback saat masa-masa persidangan kasus penggelapan dana perusahaan di tahun 2015==

Saat itu adalah yang hari yang sangat bekesan bagi Prof. Choi yang masih menjadi jaksa penuntut umum, Dekan Kim sebagai hakim ketua, dan Prof. Yoon sebagai hakim anggota.

"Jaksa. Bacakan tuntutannya." kata Dekan Kim.

"Terdakwa tidak bersalah." kata Prof. Choi.

"Apakah Anda baru saja mengatakan bahwa terdakwa tidak bersalah? Lalu, kenapa Anda mendakwanya sejak awal?"

"Jika saya menolak untuk mendakwanya, saya akan digantikan dengan jaksa yang lain. Terdakwa tidak menggelapkan dana perusahaan. Beberapa petinggi di kejaksaan mendukung sang CEO. Terdakwa hanya mengikuti perintah dan menjadi tumbal. Oleh sebab itu, terdakwa tidak bersalah."

Perkataan Prof. Choi barusan membuat terdakwa dan pengacaranya merasa lega karena telah terbukti tidak bersalah atas segala bukti yang ada.

==Flashback end==

"Kau menjadi terkenal setelah sidang kasus itu." kata Prof. Yoon membuat Prof. Choi tersenyum tipis.

"Aku gak ingin kau berhenti menjadi jaksa. Aku berharap kau gak akan pernah meninggalkan kantor Kejaksaan." imbuhnya.

"Kau bahkan berhenti menjadi hakim sebelum aku." kata Prof. Choi.

"Benar juga. Astaga... Aku kira aku gak akan menyesalinya. Tapi rasanya aneh saat aku duduk disini sekarang. Apa yang kau rencanakan sekarang? Kau tak mampu membuktikan alibimu, dan sekarang bahkan ada saksi baru." kata Prof. Yoon.

"Aku akan mencari saksi itu. Saksi yang bisa membantuku untuk membuktikan alibiku." kata Prof. Choi.

***

Di sebuah restoran bintang lima.

Joshua Hong, Wadek Hong, dan Yoona pergi ke restoran bintang lima untuk makan siang setelah mengunjungi psikiater di rumah sakit.

"Kau seharusnya gak perlu datang dengan kami ke psikiater tadi. Apa kata dokternya?" kata Yoona.

"Aku sudah berbicara dengan pihak kampus. Jisoo akan mengikuti kelas Hukum Konstitusi oleh Prof. Moon Taeil." kata Wadek Hong.

"Apa katamu? Semester ini hampir habis loh." kata Yoona.

"Baiklah." kata Joshua, menuruti perintah ayahnya.

"Kau bilang apa? Kenapa kau bersedia menukar kelasmu?" kata Yoona pada Joshua.

"Itu lebih baik daripada aku gak bisa memakai laptop di kelas." kata Joshua.

"Aduh, jangan membahas masalah laptop lagi. Kamu gak bosan apa?" kata Yoona.

Setelah itu, Joshua mengintip percakapan di grup obrolan belajar di ponselnya.

Kwon Soonyoung
Vernon, kau menghadiri sidangnya?

Vernon Chwe
Iya.

SEVENTEEN : Law School ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang