Chapter 47

248 35 112
                                    

==Flashback saat hari terjadinya insiden Moonbin, di parkiran asrama==

Setelah ambulans pergi membawa Moonbin ke rumah sakit, Mingyu menggendong Seungkwan menuju rumah sakit, dan Wonwoo yang kembali ke asramanya, kini tersisa Prof. Choi yang berada disana seorang diri.

Prof. Choi melihat sekelilingnya untuk mencari letak CCTV yang dapat menjadi bukti. Kemudian pandangannya tertuju pada sebuah sepeda yang terparkir menghadap ke arah mobil Moonbin, tempat Seungkwan dan Moonbin berkelahi.

Prof. Choi melihat ada kamera tersembunyi di setirnya. Rekaman dalam kamera tersembunyi tersebut menjadi sumber video yang didapatkan oleh Mingyu.

==Flashback end==

Kembali ke ruang sidang.

Prof. Choi pun memberi isyarat pada Mingyu untuk menyerahkan adapter berisi video tersebut pada jaksa. Mingyu pun menyuruh Woozi untuk memberikannya daripada Woozi merasa terus-menerus tidak dianggap oleh Jaehyun.

Woozi pun beranjak dari tempatnya dan menyerahkan adapter itu pada Jaehyun.

"Profesor, Anda salah. Saya memang ingin membunuhnya. Saat saya tahu soal video kamera pengintai itu, dan dia mengancam akan menyebarkannya..." celetuk Seungkwan tiba-tiba, lalu menggebrak mejanya dengan sepatu bagian kirinya.

BRUKK...

"SAYA INGIN MEMUKUL BAJINGAN ITU SAMPAI MATI!!!" imbuh Seungkwan seperti sedang mengamuk.

"Hhhmmm... Ternyata saya salah." kata Prof. Choi.

"Saya tidak melapor ke polisi karena... Saya tidak bisa membayangkan jika saya harus menceritakan hal semacam itu. Saya... Saya telah diperkosa oleh pria yang saya cintai." kata Seungkwan.

"Tapi Anda memaksakan diri untuk bercerita pada orang lain. Kebanyakan korban kekerasan seksual jarang melapor ke polisi. Anda tahu kenapa? Karena mereka akan memberikan pertanyaan semacam ini. Apakah Anda melaporkan pacar Anda sendiri? Apakah Anda mengalami kekerasan seksual?" kata Prof. Choi.

"Keberatan!" celetuk Jaehyun.

"Tidak ada yang namanya keberatan di kelas saya!" kata Prof. Choi.

Hakim memberi isyarat pada Jaehyun untuk diam dahulu dan mendengarkan penjelasan dari Prof. Choi hingga selesai.

"Jika Anda adalah hakimnya?" kata Prof. Choi pada Seungkwan.

"Jika saya menjadi hakim..." Seungkwan menoleh sejenak ke arah hakim.

"Apakah yang akan Anda lakukan jika menjadi saya? Pertanyaan ini menghantui saya. Apakah ini salah saya sampai saya harus diadili seperti ini? Ketika Boo berusaha melindungi dirinya dari kekacauan yang diakibatkan oleh video seks yang disebarkan, dia tidak sengaja mencederai Lee dengan cara mendorongnya. Pasal 21 Hukum Pidana tentang tindakan pencegahan atas terjadinya ketidakadilan. Maka saya simpulkan bahwa Boo membela dirinya." imbuhnya.

Dekan Kim, Prof. Yoon, dan Prof. Choi merasa lega dan bangga atas keberanian Seungkwan dalam mengutarakan pengakuannya di persidangan.

***

Di luar ruang sidang.

Wadek Hong tiba-tiba saja keluar dari ruang sidang dan disusul oleh Joshua.

SEVENTEEN : Law School ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang