Chapter 10

429 57 4
                                    


"Ah Xi, kita sudah sampai." Chu Xi membuka matanya dan segera melompat turun. Ia kemudian menarik napas dan memandangi bangunan 2 tingkat di depannya.

Chu Xi terlihat seperti sedang serius memandangi bangunan tersebut padahal di dalam hati ia sedang menenangkan dirinya. Dari pasar kaget sampai lokasi mereka sekarang hanya perlu 10 menit naik motor –Chu Xi tahu karena System-RAC089 yang memberitahu- dan itu karena Wu Lei ngebut dengan menggunakan jalan tikus dan gang-gang kecil. Dan gang kecil yang Wu Lei pilih benar-benar sempit sampai-sampai Chu Xi yang tidak punya Claustrophobia saja merasa gugup dan akhirnya memutuskan untuk menutup mata saja sambil berpegangan erat pada Wu Lei. Ya, berpegangan erat. Karena pertempuran dengan makhluk mutasi banyak jalan yang rusak dan tentu saja selama 3 tahun berlalu tidak ada yang memperbaiki jadinya banyak lubang di jalan dan karena cara mengemudi Wu Lei yang kasar akhirnya Chu Xi mau tidak mau harus berpegangan erat pada Wu Lei kalau tidak mau jatuh.

Chu Xi tidak sadar kalau badannya gemetar dan Wu Lei yang telah memandanginya sejak Chu Xi turun dari dari motor tidak melewatkan hal tersebut.

Setelah Chu Xi menarik napas 3x akhirnya ia berpaling menghadap Wu Lei tetapi sebelum Chu Xi melakukan apapun Wu Lei berbalik dan mulai berjalan masuk. Chu Xi yang ditinggalkan begitu saja mau tidak mau hanya bisa mengikuti Wu Lei.

Tidak ada perabotan sama sekali, tempat apa ini?

Chu Xi tidak tahu bahwa bangunan 2 tingkat ini adalah salah satu rumah singgah kelompok tentara bayaran. Alasan kenapa tidak ada perabotan supaya saat orang lain masuk dan melihat kondisi rumah yang kosong mereka berpikir bahwa tidak ada barang yang bisa diambil. Setiap rumah singgah memiliki ransum dan pertolongan pertama yang hanya kelompok tentara bayaran tahu tempatnya.

Dan sebagai pemimpin tentu saja Wu Lei tahu tempat persembunyian tersebut.

Jadi ubin di lantai bisa dibuka, ini seperti di film saja, menarik. Apa itu? Kotak kecil dan alat yang aku tidak kenal...Oh, ranjang lipat rupanya.

Wu Lei menoleh ke arah Chu Xi. Ia duduk di atas ranjang lipat yang ia taruh di tengah ruangan, di pangkuannya ada kotak plastik kecil .

"Kemarilah"

Chu Xi dengan patuh mendekat dan kemudian duduk di samping Wu Lei. Untuk beberapa saat mereka berdua hanya saling berpandangan, akhirnya Wu Lei yang membuka mulutnya.

"Luka di bahumu harus di rawat"

Chu Xi yang baru on, akhirnya melepas jaketnya. Luka bacokan di bahu kanannya untunglah tidak terlalu dalam sehingga pendarahan sudah berhenti tetapi darah yang merembes keluar membuat kaus yang Chu Xi pakai melekat ke badan. Chu Xi mengernyitkan alis dan tanpa sadar mengerang ketika ia mencoba menggulung lengan kausnya.

Melihat itu secara otomatis Wu Lei mengeluarkan pisau yang ia bawa dan ia mulai merobek kaus Chu Xi.

"Hei!"

Chu Xi mencoba memprotes. Mencoba. Tapi baru sempat ia mengatakan satu kata, kaus yang ia pakai sudah berpindah tangan ke Wu Lei dan ia sekarang telanjang dada.

"Ini tidak bisa dipakai lagi"

"Siapa bilang! Itu bisa dicuci lagi! Kamu tinggal bilang, aku bisa buka baju sendiri tidak perlu kasar begini!"

Wu Lei mengacuhkan Chu Xi, ia membuka kotak dipangkuannya, mengeluarkan kapas dan alkohol dan kemudian ia mulai merawat luka Chu Xi.

"Ah!"

"Tahan, lukamu harus disterilkan, mungkin saja golok itu berkarat, bisa bahaya kalau kamu kena tetanus"

Chu Xi menutup mulut dan matanya. Keringat dingin mulai mengalir keluar. Karena Chu Xi menutup matanya ia tidak melihat kilatan berbahaya yang melintas di mata Wu Lei.

"Kenapa kamu berkelahi?"

Chu Xi membuka matanya dan menatap Wu Lei dengan pandangan 'aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan'. Tetapi Wu Lei mengacuhkan Chu Xi dan melanjutkan pembicaraan.

"Berbicara bisa mengalihkan rasa sakit dan juga aku penasaran Ah Xi," Chu Xi yang mendengar namanya dipanggil dengan akrab lagi-lagi merasa aneh, "kamu tidak terlihat seperti orang yang suka membuat onar."

Chu Xi terdiam, ia sendiri tidak tahu kenapa ia diincar. Ia tahu bahwa menurut semua film bertema Apocalypse yang ia sudah tonton, yang ia lakukan barusan, berjalan sendirian ke tempat keramaian adalah hal konyol tetapi ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan kepada orang di depannya ini.

Aku yakin aku akan baik-baik saja karena aku punya sistem? Bahwa aku hanya ingin melihat keramaian setelah 3 tahun menyendiri? Aku tak bisa mengatakannya...lagipula kenapa orang ini peduli? Aku baru bertemu dengannya 1 kali dan kali kedua pertama ia datang entah dari mana dan menyelamatkanku...apa yang ia inginkan?

Chu Xi tidak tahu kalau ekspresi wajahnya yang terus berganti tidak luput dari pengamatan Wu Lei.

"Kenapa...kamu menyelamatkanku?"

Curiga, was-was tapi tanpa rasa takut. Orang ini tidak berpikir kalau aku adalah musuhnya, ia hanya ingin tahu.Kalau begitu...

"Yu Xian"

Chu Xi memberikan pandangan 'aku tak mengerti'

"Itu nama anak buahku yang kamu selamatkan sebelum ini. Aku mendengar tentangmu darinya dan sejak itu aku sudah ingin bertemu denganmu."

Wu Lei menatap Chu Xi, mengamati ekspresi wajahnya dan sambil memasang muka serius ia mengeluarkan umpan yang sudah ia siapkan sejak ia bertemu Chu Xi

"Ah Xi, bekerjalah untukku, kelompok Resistance! membutuhkan orang sepertimu"

Catatan pengarang :

Jadi, luka itu sebenarnya jangan dibersihkan dengan alkohol menurut mbah Google, tapi ini setting di Apocalypse, air bersih dan apalagi air garam susah dapatnya, jadi buat yang ahli medis dan membaca chapter ini tolong jangan marah ke pengarang, pengarang tahu tapi apa daya harus begini ceritanya. Terus pengarang sudah bilang kan, Wu Lei ini black belly? Jadi ia sengaja memancing informasi dari Chu Xi dengan memanfaatkan Chu Xi yang sedang kesakitan.

Jadi, ya, romance nya masih lama.


[BL] Membesarkan Anak di Akhir DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang