Tahun pertama Apocalypse
Chu Xi menenangkan dirinya, ia sudah mempersiapkan dirinya untuk ini sejak setahun yang lalu ketika System-RAC089 memberitahunya tentang misi yang harus ia lakukan pada tanggal ini. Menyelamatkan bayi yang ada di dalam gedung yang berjarak kurang dari 20 meter di dekatnya dan kemudian membesarkannya sampai bayi itu menemukan cara untuk menyelamatkan dunia.
Chu Xi menengadah ke langit. Makhluk yang sedari tadi melayang di udara sekarang sedang pergi entah kemana. Chu Xi tahu ia harus bergerak sekarang sebelum makhluk itu kembali dengan kemungkinan membawa serta kawanannya.
Chu Xi menajamkan telinganya. Ia bisa mendengar System-RAC089 berbicara di dalam kepalanya bahwa targetnya berada 1 lantai di atasnya. Dengan perlahan ia menaiki tangga, senjata di kedua tangan. Berkat kacamata infrared dan latihan yang sudah ia lakukan selama ini, ia tidak menemui kesulitan sama sekali menemukan targetnya.
Bayi mungil itu berada di dekat tumpukan kain yang berada di pojok ruangan. Chu Xi menghela nafas, ia kemudian menaruh kembali senjata di kedua tangannya dan bersiap meraih bayi itu ketika ada tangan yang tiba-tiba memegangnya.
Secara refleks Chu Xi meraih senjata di pinggangnya ketika ia mendengar suara lemah seorang perempuan berkata
"Ah...Lei?"
Chu Xi ingin sekali memaki System-RAC089. System-RAC089 tidak pernah memberitahunya tentang skenario ini. Chu Xi hanya bisa terdiam. Ia tidak menyangka bahwa ibu dari 'Putra Takdir' akan berada di sini.
<<Host, saya mendeteksi energi dari perempuan ini sangatlah lemah. Kemungkinan besar ia sekarang sedang sekarat. Host tidak perlu khawatir. Sekarang ambil Putra Takdir dan pergi dari sini>>
Chu Xi terdiam. Mengambil bayi di depan mata ibunya yang sedang sekarat membuat Chu Xi merasa sangat hina. Ia tidak bisa melakukan hal tersebut. Jadi ia memilih untuk melakukan apa yang menurutnya adalah hal terbaik. Ia mengulurkan tangan dan menggengam balik tangan perempuan itu.
"Aku disini"
<<Host!>>
Chu Xi mengabaikan System-RAC089. Ia menaikkan badan perempuan tersebut kemudian ia menahannya dengan kakinya, ia kemudian meraih botol air minum yang ada di pinggangnya, membuka tutupnya dengan 1 tangan dan kemudian mendekatkan botol tersebut ke mulut perempuan itu.
Ia melakukan hal tersebut hanya dalam waktu singkat dan selama itu, ia tidak pernah melepaskan tangan perempuan tersebut.
"Ah...Lei..."
"Minumlah dulu"
Perempuan itu menggelengkan kepalanya dengan lemah.
"Jaga...lah...Jian..."
Dan kemudian perempuan itu berhenti berbicara. Chu Xi yang masih menggenggam tangan perempuan tersebut tidak lagi bisa merasakan denyut nadinya.
"Jian..."
Chu Xi melepaskan tangan perempuan itu dan dengan lembut ia membaringkan tubuh perempuan tersebut. Kemudian ia menarik kain yang awalnya menyelimuti perempuan tersebut sampai menutupi seluruh tubuh perempuan tersebut.
Ia lalu mengambil bayi tersebut dan segera kembali ke ruangan bawah tanah yang sudah ia siapkan selama setahun terakhir. Untungnya selama perjalanan, bayi tersebut tidak menangis sama sekali dan ia tidak menemui manusia lain ataupun mahkluk mutasi.
Chu Xi membuka pintu perangkap yang ada di gudangnya dan setelah memastikan tidak ada yang membuntutinya, ia segera masuk, menutup pintu dan menekan tombol yang kemudian menggeser lemari yang menutupi pintu masuk ruang bawah tanahnya.
Dengan 1 tangan memeluk sang bayi, ia dengan santai dan pasti menuruni tangga setinggi 5m sampai ia berdiri di depan sebuah pintu yang terbuat dari besi setebal 35 cm yang ia pesan secara khusus sejak awal ia menerima misi dari System-RAC089. Tidak sampai 5 detik, ia mendengar suara System-RAC089 di kepalanya dan kemudian pintu tersebut terbuka.
<<Selamat datang Host>>
XxXx^^^^^^^^^^^^^xXxX
Wu Lei berlari. Ia memeluk erat barang-barang yang berhasil ia dapatkan dari supermarket di depan dadanya seakan mereka terbuat dari emas. Dan baginya saat ini, barang-barang tersebut memang lebih berharga dari apapun. Ironis sekali, hanya dalam waktu 3 bulan sejak makhluk-makhluk itu datang, semuanya berubah. Hal yang semula gampang didapatkan seperti perban, susu bayi, obat penurun panas dan makanan –semua hal yang sekarang sedang berada di pelukannya- berubah menjadi hal yang manusia harus berjuang dengan mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkannya. Dan luka pada bahu kirinya adalah bukti perjuangannya. Hanya dengan sekali lihat orang bisa tahu kalau luka itu pasti sangat menyakitkan, tetapi Wu Lei seperti tidak merasakan apapun, tanpa berhenti sama sekali ia terus berlari menuju ke tempat dimana ia meninggalkan istri dan anaknya yang baru berusia 1 bulan.
Ia sama sekali tidak tahu kalau lukanya yang masih meneteskan darah, telah menarik perhatian teman dari makhluk yang ia bunuh di supermarket sebelumnya dan sekarang, makhluk tersebut telah mengikutinya dengan pandangan kelaparan.
"Xiao Mei..."
Wu Lei merasa seakan ada tangan tidak terlihat yang meremas jantungnya. Begitu ia memasuki ruangan, ia bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang salah. Ia tidak melihat bayinya.
Wu Lei melempar barang yang ia pegang ke lantai dan ia segera berlari ke samping istrinya. Segera sesudah ia memeluk badan istrinya ia tahu ada yang salah.
Badan istrinya terasa sangat kaku. Dan dingin.
"Xiao Mei...Bangun Xiao Mei...Xiao Mei!"
Wu Lei memeluk erat istrinya. Belum sempat ia bisa menangis, ia mendengar suara dari luar ruangan. Suara yang sama dengan yang ia dengar di supermarket sebelumnya.
Setiap makhluk memiliki yang namanya insting bertahan hidup. Termasuk manusia. Dan setiap manusia adalah unik. Walaupun berada di dalam situasi yang sama, kalau ada faktor yang berbeda sedikit saja maka reaksi orang yang sama akan berbeda.
Kalau sebelumnya reaksi Wu Lei saat mendengar suara makhluk tersebut adalah takut, bukan takut mati tetapi takut kalau sesuatu terjadi padanya maka ia tidak bisa lagi melindungi keluarganya, dan marah, marah karena ia merasa sangat lemah dan tidak mampu berbuat apa-apa walaupun faktanya ia bisa dan telah membunuh banyak makhluk-makhluk selama 3 bulan terakhir tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa terhadap situasi saat ini maka Wu Lei yang sedang dalam masa sedih tetapi tidak sempat berduka adalah sangat berbeda.
Saat ini, ia sangat marah. Tetapi ini bukan kemarahan yang membuat orang melupakan akal sehatnya. Justru sebaliknya. Seseorang mengambil bayinya. Ia tidak tahu kenapa mereka melakukan hal tersebut. Yang ia tahu adalah kalau sampai ia menemukan orang tersebut, ia akan memastikan mereka menyesal telah dilahirkan di dunia ini. Tetapi sebelum itu, ia harus berbuat sesuatu terhadap makhluk yang berada di luar ruangan.
Ia membaringkan kembali badan istrinya dan kemudian ia mengecup lembut kening istrinya.
"Xiao Mei, aku akan mengambil kembali Ah Jian, aku berjanji"
Catatan Pengarang:
Mohon kritik dan sarannya m(_ _)m

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Membesarkan Anak di Akhir Dunia
FantasyKetika System-RAC089 memberitahu Chu Xi kalau ia harus membesarkan anak selama Apocalypse, Chu Xi hanya terdiam, kemudian ia tertawa, marah, menangis dan akhirnya ia menerimanya. Sayangnya, Chu Xi tidak tahu kalau 'Putra Takdir' yang ia besarkan ad...