“Oke, Yeon gue tau kalo kita seumuran dan kita baru kenal tapi tolong lu cowok dan jangan nangis mulu plisss ini keadaan genting banget jadi coba lu ketik nomor telepon temen elu yang masih ada di villa namanya siapa?” tanya Taehyun sembari menyodorkan ponsel kepada Jooyeon.
“Sakit bangsat!!! lu tau ngga sih sakitnya kedua tangan dipaku sampe tembus daging sama tulang!!!!” ketus Jooyeon lalu dibalas cekikikan dari Jisung untuk Taehyun.
“Katanya kalian disekap di sini hampir dua tahun, kenapa kalian masih pegang ponsel?” ketus Jooyeon sekali lagi.
Taehyun mendecak, “Lu tau ngga sih gunanya mereka penduduk desa cari tumbal? ya mereka promosiin villa ini lah ke banyak sosmed!! lu pikir penduduk desa sini nggabisa ngikutin perkembangan jaman? jangan lu kira setan sama iblis gaptek yaa!!” jawab Taehyun sekali lagi Jisung tertawa menanggapi kepanikan Taehyun dan melihat Jooyeon menangisi kedua tangannya.
“Gue aja nggatau yang tersisa di villa itu tinggal siapa, gue kira temen-temen gue udah mati jadi tumbal, jadi tersisa gue,” jawab pemuda Lee.
“Lu tau ngga, mereka penduduk desa pada keluar ngikutin sorot lampu merah? mereka lagi dibriefing sama ketua mereka dengan dengerin arahan setan sama iblis, mereka mau jemput temen-temen elu yang masih hidup di villa, kalo kita ngga segera nyelametin mereka, lu mau ada lebih banyak korban lagi?” tanya Jisung.
Jooyeon sempat berpikir sejenak, ia memikirkan segala konsekuensi yang ada, lalu tiba-tiba nama Sunghoon terbesit di kepalanya, karena ia tahu hanya Sunghoon lah yang mungkin selamat bersama Ningning atau Jiyoon karena mereka pasti tertinggal karena harus memapah Sunghoon yang tidak bisa berjalan sehingga mereka tidak akan ikut mencari cermin kaca bersama Gaeul.
“Sunghoon!! gue lupa nomornya, tapi di Instagramnya dia cantumin nomor teleponnya,” ucap Jooyeon dengan pasti lalu mengambil ponsel yang dipegang Taehyun dan ia mengetik username milik Sunghoon dan langsung menelpon Sunghoon.
Tidak membutuhkan waktu lama telepon tersambung, dan rintihan suara dengan nafas tidak teratur dan suara bergetar serta suara wanita yang merengek ketakutan, Jooyeon mulai menenangkan Sunghoon dan ternyata ada Ningning yang masih selamat.
Jooyeon menanyakan di mana keberadaan Jiyoon dan Gaeul, namun sayang memang benar yang dikatakan Taehyun, bahwa ada salah satu yang jiwanya sudah pergi yakni Jiyoon.
“Oke Hoon, tolong elu sama Ningning bertahan agak lama jangan sampe Jiyoon nemuin kalian, abis gini gue, Taehyun sama Jisung bakal nyelametin kalian,” ucap Jooyeon yang sudah menceritakan awal pertemuannya bersama Jisung dan Taehyun kepada Sunghoon.
“Lu tau di mana letak cermin kaca itu?” tanya Jisung sembari menatap Taehyun dan Jooyeon bergantian.
“Mudah banget, kalian emang dimanipulatif sama iblis di sini, gue udah nyiapin mobil sama kuncinya sekarang gue pegang, dua berlian bentuk mata siapa yang bawa?” tanya Jisung sekali lagi.
“Ningning,” jawab Jooyeon.
“Oke nice! Ningning bawa berlian itu, Sunghoon bawa radio terus cara kita terbebas dari mantra yang melekat di diri kita, kita hancurin radio itu di api, lalu kita pasang berlian di cermin kaca lagi terus kita pecahkan kaca tersebut lalu kita kabur naik mobil, kita jemput mereka dulu, karena satu-satunya harapan mereka cuma kita,” ujar Jisung lalu mereka bertiga mulai beranjak dari kediaman rumah itu.
Sebelum mereka keluar dari rumah itu, mereka memastikan bahwa penduduk desa tersebut masih membaca mantra-mantra sebagai penjemputan sang tumbal.
“Buat lebih mudahnya lagi, kalo elu ngga pake topeng, wajah lu bakalan kelihatan lebih cerah, jadi pake topeng sebagai alat penyamaran,” ucap Taehyun lalu ia mencari topeng yang bisa digunakan untuk Jooyeon, ia mencari topeng tersebut di dalam rumah itu.
Taehyun mengambil topeng berbentuk sapi lalu Jooyeon segera menggunakannya.
“Kita jalan dengan pelan, jalannya satu-satu aja dan inget! selalu pake topeng dan jangan dilepas, jangan sampe sorot cahaya merah mengenai badan kita,” ucap Jisung membrifieng Jooyeon dan Taehyun.
Mereka berdua mengangguk dan mulai berjalan keluar dengan pelan namun cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
sleeping run ✔️
Terrorketika mereka ingin berlibur ke alam, hutan dengan daun kering berguguran, siapa sangka mereka akan berpetualang menghadapi sekte pemuja setan akibat mantra yang mereka putar pada sebuah radio jadul yang Gaeul temukan.