Eureka! | Chapter 1

35 4 4
                                    

---------------------------

"kita selalu mati-matian berusaha untuk terlihat baik-baik saja,

padahal kenyataannya tak ada manusia yang tanpa luka"

-Yasmine Zhafaira Qaireen

---------------------------

***

Dua tahun kemudian..


"Min, lo jadi daftar buat beasiswa S2, ya? Masa tadi gue denger katanya lo mau resign dari Bu Ira. Serius lo ga mau cerita sama gue, Min?? Jahat banget si lo, Min! Ntar di kantor gue ngeluhnya sama siapa Min kalo lo ga ada?". 

Tanpa babibu, Ayana duduk di hadapanku dan langsung melontarkan kalimat panjangnya dalam satu tarikan napas seperti orang mau ijab kabul. Aku menatapnya sekilas sebelum akhirnya memutar bola mata. Alih-alih menjawab pertanyaannya, aku memilih untuk kembali fokus pada buku di tanganku. 

"Miiinnnn..Waro atuh, cicing wae!".

 Ayana manyun karena pertanyaannya tidak kujawab. Keluar sudah bahasa Sunda gadis blasteran Jawa-Sunda ini. Aku meletakkan buku yang kubaca di meja dan menatapnya yang kini juga tengah menatapku. Hadeuh.. Selalu saja heboh manusia satu ini.

"Yasmine. Nama gue Yasmine, Na. Enak aja lo panggil gue Min. Lo kira nama gue Mimin??". Ucapku sedikit tidak santai. Maksudku.. dari sekian banyak panggilan, kenapa harus Min, sih?

"Iya.. maap Yasmine Zhafaira Qaireen. Duuh sensi amat anak gadis padahal masih tanggal muda ini. Jadi lo beneran mau resign karena mau lanjut S2?" Ayana belum menyerah. Masih berusaha mendapatkan jawaban atas pertanyaannya. 

"Hmm.. seperti yang lo denger. Gue pengen ganti suasana juga sih. Bosen ketemunya lo terus tiap hari di kantor". Jawabku bercanda. Ayana kini terlihat menekuk wajahnya setelah mendengar perkataanku. 

Aku memang berniat kembali mendaftar S2 setelah sebelumnya sempat mundur di tengah jalan karena beberapa hal. Tapi tentu saja bukan karena bosan bertemu Ayana. Mana mungkin aku bosan dengan gadis berkelakuan ajaib ini? Manusia ceria sekaligus cerewet dan grasak grusuk ini, satu-satunya makhluk yang menjadi sahabatku sejak kami duduk di bangku kuliah hingga sekarang kami bekerja di sebuah perusahaan yang sama. 

"Iiih..justru hidup lo bakalan membosankan kali kalo ga ada gue. Manusia ter-manis se-Indonesia raya, dari Sabang sampai Merauke. Emangnya lo mau lanjut studi dimana? Masih mau di Belanda?". 

Tanya Ayana sambil mencomot kentang goreng. Masih dengan tingkat kepedeannya yang tidak tertolong. Aku tersenyum sambil menggelengkan kepala. 

"Enggak. Rencana di Korea atau.. Jepang?. Gue masih riset sih soalnya, masih bingung. Masih liat-liat review dari orang-orang yang udah pernah kuliah di sana juga".

Aku menjawab pertanyaanya sambil memasukkan buku yang sempat kubaca ke dalam totebag. Hari sudah sore dan langit Jakarta terlihat mendung. Berbekal ramalan cuaca yang sempat kubaca hari ini, aku harus segera pulang jika tidak mau diguyur hujan dan berakhir basah kuyup karena lupa membawa payung.

"Kalo gue sih mending ketemu Song Jong Ki ya daripada Naruto. Jadi ke Korea ajalah, hehe..

 Gue harap lo bisa menikmati waktu belajar lo disana ya nanti. Jangan kangen gue, terus jangan pasang muka dingin 'bodo amat' lo itu. Ga bisa dapet Oppa ntar".

 Ucap Ayana yang seketika membuatku gemas ingin menyentil jidat gadis itu. Bisanya-bisanya indikator memilih tempat studi hanya berdasarkan keinginan bertemu aktor dan karakter anime. Kurang absurd apalagi manusia ini?

"Are u really okay?? Gue khawatir manusia termanis kedua setelah gue ini nanti kenapa-kenapa sendirian di sana. Semoga kedepannya terus baik-baik aja ya, Yas". 

Kalimat yang diucapkan Ayana berhasil membuatku diam. Selama ini, apakah memang sejelas itu?? Aku menatap perempuan baby face di hadapanku. Matanya jelas menyiratkan kekhawatiran. 

"Gue selalu baik-baik aja kok, Ay". 

Aku tertawa hambar sambil menepuk punggung tangannya. Ah Yasmine, lagi-lagi jawaban itu. 

***

Aku memilih pulang dengan naik busway, sedangkan Ayana dijemput kakak iparnya yang katanya ingin menginap di rumah Ayana sekaligus merawat Mama Ayana yang  sedang sakit.

 Ah, benar dugaanku. Jakarta diguyur hujan deras. Beberapa orang di halte terlihat buru-buru memasuki busway. Karena hari ini hari minggu, penumpang bus biru ini tidak sepadat biasanya. Aku masih bisa mendapatkan kursi untuk duduk. Sebuah keberuntungan yang jarang didapatkan setiap pulang kerja di Ibukota dimana manusia di dalam bus ini terpaksa berdesak-desakan dan saling berebut kursi.

Beberapa menit setelah mendaratkan diri di kursi busway,  sosok pria yang memakai masker berwarna putih, bertopi navy dengan kaus putih yang dibalut hoodie hitam sedang terang-terangan menatapku dari kursi seberang. Meski tertutup masker, mata elang, alis tebal, dan kulit putih bersih pria itu cukup menjadi penanda bahwa ia masuk jajaran pria good-looking. Pria itu  melipat tangannya di depan dada sambil duduk bersandar di kursi penumpang dengan pandangan yang masih tertuju ke arahku.

 Pria itu  melipat tangannya di depan dada sambil duduk bersandar di kursi penumpang dengan pandangan yang masih tertuju ke arahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tunggu dulu, kenapa pria dihadapanku ini terlihat familiar ya?? Kenapa tatapannya terasa tidak asing?? 

Ah, tapi tidak mungkin...

Aku berusaha mengusir asumsi-asumsi aneh yang bermunculan di kepalaku dan meyakinkan diri kalau apa yang aku pikirkan itu salah.

Namun, pria di hadapanku itu tiba-tiba memiringkan kepalanya. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu, dan kini perasaanku mulai tidak nyaman. Saat aku ingin pura-pura tidak peduli dan mengabaikan tatapan pria itu dengan memainkan smartphone di tanganku, sesuatu yang tidak diinginkan pun terjadi.

"Yasmine??....."

Deg!!

Ahh... Sial. Benar ternyata dugaanku...

Dari matanya yang terlihat menyipit, aku tahu bahwa manusia di hadapanku itu sedang tersenyum. Senyum yang malah membuatku menghela napas berat. 

***

 *Waro atuh cicing wae = Jawab dong, diem aja!

Silahkan berikan comment dan vote untuk cerita ini ya:) hihiw..

 Karena feedback dari kalian adalah moodbooster penulis:)

Thank you, have a great day and stay positive evv...


"EUREKA!!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang