2

0 0 0
                                    

Happy reading...

Nara berjalan di trotoar pada pagi buta ini yang menunjukkan jam 05.00,sendirian lalu ia masuk gang kecil dan mengetuk pintu yang ada di sana.

"Bu"

"Nar...masyallah masuk dulu,ko bedsrah palanya nak?" ibu itu khawatir dengan keadaan nara yang terlihat begitu lusuh dengan darah mengering mengenai sebagian mukanya dan sedikit terkena hodie nya.

"Masuk nak,mandi" perintah ibu itu dan langsung di laksanakan nara.

Setelah beberapa menit nara keluar dengan handuk dan mengambil seragam yang ia bawa dari tas nya.

Setelah ia memakai seragam nya ia keluar kamar mandi dan menemui ibu tadi.

"Sholat nak,biar hati mu tenang" ibu itu berucap sambil mengelus halus nara.

"Iya bu,makasih bu" nara memeluk ibu itu sebentar dan melaksanakan sholat nya.

Setelah salam,hati nara sangat merasa tenang dan ia menitikan air matanya.

"Ibu...." nara memeluk ibu tadi dan menangis sejadi-jadinya.

"Gapapa nar..gapapa yah...semua baik-baik saja...jangan nyerah...ibu sayang nara...semua sayang nara...kall emang mereka ga ada yang sayang nara,biar ibu yang sayang nara banyak-banyak pake banget..." ibu jtu mengelus punggung nara dengan lembut.

"Kayanya... Nara mau mati aja bu,mamah nara ,papah nara,abang nara,mereka ga ada yang mengharapkan nara hidup bu" ucap nara sambil menangis lagi.

"Ibu sayang nara!!biarin mereka ga tau siapa nara,kalo sedih kesini sama ibu tidurnya,jangan di pendem sendiri,ibu ga suka nara nangis "

"Iya bu,maaf ngerepotin ibu mulu" nara makin erat memeluk ibu itu.

Jam 06.00 terlihat di jam dinding yang ada di rumah sederhana itu.

"Bu nara berangkat yah,makasih" nara memeluk ibu itu.

"Iya nak sama-sama"

Setelah berpelukan ,nara menaiki motor yang ada di garasi rumah itu,motor ducati yang papah nya belikan untuknya namun ingin papah nya buang ,namun nara lebih dulu menaruh di rumah ini.

"Dadah ibu" nara melambaikan tangan,dan melajukan motornga dengab cepat,ia baik.

***
Setelah menempuh jarak cukup jauh bagai jarak hubungan kamu dan dia jiakhhh.

Nara sampai di depan gerbang sekolah yang bertulis kan 'SMA GALAKSI NEPTUNUS'

"Neng keren banget" ucap satpam yang mengasih acungan jempol pada nara dan tersenyum tulus.

"Makasih pak,kopi nya otw"jawab nara setelah memarkirkan motornya dan melepaskan helm nya.

" engga neng,saya mah jujur,tapi kalo emang niat ngasih ya gapapa "ujar pa satpamnya sambil tersenyum.

Lalu satpam itu pergi dan nara ikut berbalik badan berjalan ke arah kantin terlebih dahulu.

Nara sampai kantin dan memesan kopi pada penjaga kantinnya.

" mba sarah,pesen kopi buat pak wija ya ,ntar anter ke pos aja,bilang dari nara gitu "ucap nara sambil memberi uang pada mba sarah.

" siang neng nara,neng nya mau apa? "Tanya mba sarah.

" mau bahagia mba"

"Kan ada mas bintang sama mas radit,ada mba hana juga,masa ga bahagia?"

"Ya gitu deh mba ,noh liat kalo udah punya pasangan mah ,sahabat no 2" ucap nara menunjuk pasangan yang sedang bercanda ria di kantin.

"Weh nar" teriak orang yang ber name tag bintang,nara hanya menaikan alis.

"Sini gabung" teriak hana.

"Ga perlu,udah have fun aja,ntar kalau galau baru gue yang urus" balas nara dan sahabat nya itu hanya tersenyum getir.

"Gue duluan ya bay,mba makasih ya"

Nara melenggang pergi dari kantin dan masuk ke kelas, di sana banyak siswa-siswi  yang melihat ke nara lalu membuang muka.

Nara tak sekelas dengan para sahabat nya,karna mereka anak kls ipa 1 sedangkan nara anak ipa 3.

"Nar ikut aku yu" ujar seseorang yang baru duduk di samping nara,dan mengusap pala nara.

"Mau kemana ka?''tanya nara,sambil menaruh tangan orang itu di meja.

" ruang OSIS"

"Aku bukan osis ka revan" nara berucap sambil mengerutkan kening.

"Tapi kamu calon pacar aku" bisik revan.

"Aku banyak tugas ka" alasan nara lagi.

"Ya udah aku tungguin di sini" ujar revan.

"Kalo ga mau ga usah di paksa " ucap radit yang baru datang dengan cewenya,kara.

Kara sekelas dengan nara ,anak 11 ipa 3.

"Nara aja ga ngomong gitu,ko lu ngomong gitu,emang lo siapa nya dia?"geram revan tertahan.

"Lo nanya gue siapanya nara?gue sahabatnya nara?"tukas radit.

"Sahabat?seriosly?sahabat apaan kalo cuma butuh doang " smirk revan terpapampang di wajah tampannya.

Radit terpaku dengan omongan revan,"udah dit mending lo ke kelas,dan ka revan mending balik ke ruang OSIS "ucap nara yang masih fokus mencatat.

"Iya nar,kaka ke ruang OSIS dulu ya" ucap revan yang ingin mengelus rambut nara namun di tepis terlebih dahulu oleh nara,dan revan pergid ari sana dengan tatapan masih tajam menghunus radit.

"Murah"kara berucap dengan tak sadar.

"Sayang ngomong apa?" tanya radit.

"Eungg engga ko,dah sana kamu balik ke kelas"

Radit balik ke kelas dan nara mulai di kata-katai oleh teman sekelas nya dan di lempari kertas.

"Huuu lonte loh"

"Perusak hubungab orang dasar"

"Benalu"

"Parasit huhu"

"Anak-anak udah cukup ya ,ayo kita mulai pelajaran nya" bagai tak ada masalah apapun guru itu tak mengomeli para siswa dan siswi yang membuli nara.

Lengkap?iya sangat...
Mati?sangat di inginkan

Nara hanya diam di perlakukan seperti itu ia sudah terbiasa,memang tuhan tak ingin dia bahagia.

"Ada saat nya lo balas ini semua nar,mereka akan memohon sama lo nar"

Nara mengambil handphone nya dan menelfon seseorang, tak peduli guru yang sedang mengajar.

"Nda lagi,siap-siap"nara bersmirk .

***

Dorr...

Darah bercucuran di kelas yang tafi bersih,guru yang sedang mengajar tadi di tembak oleh nara .

" kill you"

"Upzz im sorry Mr"

"Ada yang pengen juga ga?"

Tbc

TETANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang