6

1 0 0
                                    

Lebih baik seperti ini tanpa ada yang tahu.
-nara

***

Nara tersadar dan ia melihat semua nya putih dan di sana banyak alat medis yang menempel pada tubuh nya.

"Akhirnya lo sadar beban,lo kira ga mahal hah?bayar uang buat biaya rumah sakit ini?!!!"

"Lo ga punya otak hah??!!" ardan lagi-lagi membentak nya.

"Gue baru sadar bang,matiin gue sekarang ,tuh piso,ayo tusuk"

"Ardan...papah ga suka kamu kaya gitu sama adik kamu''geram papah nya dan memeluk nara,nara nangis di pelukan papah nya.

" nara ga mau pah lahir dengan ini semua,nara ga minta di lahirin ko ,nara bisa ko ga jadi beban kalian lagi ,bunuh nara pah buang nara ke dasar laut biar kalian ga perlu repot menguburi nara,nara juga cape pah,nara selalu di rundung semua orang, bahkan orang yang nara cinta pun,dia punya orang lain pah....nara sakit....nara...nara mau mati pah....kenapa nara hidup pah.....!!!!"nara menangis  frustasi,dan seketika tangis itu reda ketika mendengar suara ketukan.

Tukk...tukkk...

"Nara..." hana,bintang, radit,mereka?

"Maaf om menggangu"

"Ga papa ,silahkan masuk ,ardan ayo" papah nya merangkul ardan pergi dari kamar nara.

"Nar..." bintang menitikkan air mata pada temannya.

" itss okey bin,ga boleh nangis ,tenang you princess stronggg"nara memamer kan otot nya.

"Nara hiksss" hana menangis di pelukan nara .

"Alay ah pada nangis" nara menghapus air mata ketiga temannya.

"Lo kenapa si nara ga cerita sama kita?gue tau nar lo kaya gini karna lo lagi ada masalah kan?" tanya bintang.

"Kalo gue cerita apa bisa kalian kumpul kaya gini dan melupakan pacar kalian?ga bisa kan?buat apa?" nara terkekeh.

"Maaf nar"

" itss okey gue gapapa ntar kalo lebih dari ini haru yah gue akan bilang"nara kembali tersenyum.

Radit memaling kan wajah nya mengusap kasar mukanya.

"Udah pada pulang sana ,udah malam loh" nara ingin sendiri.

"Ya udah kita pulang ya nar"

"Gue di sini" radit berbicara dengan pandangan lurus.

"Y udah gue sama bintang pamit nar" ucap hana.

Bintang mengelus rambut nara ,dan mengecup puncak kepala sahabat kecilnya.

"Cepet sehat princess nya bin bin" bintang kembali meneteskan air mata namun segera di hapus dan menyusul hana yang sudah keluar.

Papah nara dan ardan (abangnya) masuk .

"Nar ,papah tinggal bentar ya ,mau ambil barang-barang kamu,abang nemenin papah"

"Iya pah,Makasih" nara tersenyum, ardan menahan gemas nya namun gengsinya sangat membara .

Papah nya dan ardan keluar dari ruang inap nara dan hanya menyisahkan dua manusia ini.

"Lo tau kan nar?gue benci sama orang yang di bully kara?" radit mulai membuka topik.

"Yess i know ,gue suka semua orang nyakitin gue,gue ga suka soalnya hidup" nara bermonolog.

"Nar...ga gitu...gue bingung... Gue harus pilih siapa...di sisi lain ,lo yang selalu ada saat keadaan gue apapun,namun di lain sisi ,kara,dia orang yang gue cinta nar,g-gue bingung!!"

"Ikutin kata hati lo dit,kalo emang lu cowo ,ga ada yang namanya salah memilih ,karna laki-laki melakukan segalanya dengan logika bukan perasaan kaya cewe" nasihat nara.

"Gue ga maksa lo milih gue,karna gue sadar ,gue hanya tamu yang akan pergi jika sudah waktunya" nar berucap sambil tersenyum .

"T-tapi ,gue sayang sama lo nar,tapi gue cinta sama kara"radit semakin ingin menangis rasanya.

" lo cuma sayang sama gue dit,lo ga cinta sama gue,jadi buat apa dit lo milih orang yang ga lo cinta, its okey dit im fine"

"Tapi gue cinta sama lo,gue juga sayang sama lo dan cuma lo cowo yang bisa gue jadiin pilihan" nara memeluk kakinya menelengkupkan mukanya ke dalam nya.

Nangis,ya dia merasa bodoh.

"N-nar ,lo ?suka gue?" tqnya radit terkejut.

"Iya dit,dari SMP dit bahkan cuma lo cowo yang ada di samping gue dari kecil,cuma lo yang sayang gue di dunia ini,cuma lo yang tau sakit,senang,tawa gue" nara mengangkat wajah nya.

"Gue oke,tapi...lo harus nikah sama gue" final nara.

"Ha??!!maksud lo!!!"

"Biarin gue sakit sekarang, tapi akhirnya gue yang bakal milikin lo" ucap nara.

"Kalo lo ga mau,lo gue guna-guna biar mau sama gue"

Tbc

TETANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang