Happy reading...
Dorr...
Darah bercucuran di kelas yang tafi bersih,guru yang sedang mengajar tadi di tembak oleh nara .
" kill you"
"Upzz im sorry Mr"
"Ada yang pengen juga ga?"
***
"NARA!!!" gertak guru dari depan itu.
Nara terbangun dari lamunannya karna teriakan itu.
"Eum-eh, iya pa?''tanya nara.
" ngelamun aja kamu ya!!!sana ke perpustakaan ambil buku"suruh guru itu.
"Baik pa"
Nara keluar sambil mencibir guru itu.
"Kenapa sih cantik?" tanya ka revan yang tiba-tiba datang.
Nara hanya tersenyum " di suruh ke perpus"nara berucap sambil menunjuk ruangan perpus.
"Kaka bantu ya" nara mengangguk .
Revan dan nara berjalan ke perpus beriringan tanpa obrolan lagi,hingga akhirnya sampai di tujuannya.
"Mau yang mana nar?" tanya revan.
"Yang ini ka,semuanya" ucap nara.
"Gila tuh guru,bawa banyak gini sendiri an"
"Gapapa ka,udah biasa" nara tersenyum.
"Lo kuat banget ya nar,gua makin sayang sama lo nar"
"Gapapa sayang ka,yang penting jangan cinta ya" nara berbicara sambil tersenyum.
"Kenapa nar?" tanya revan.
"Karna nara udah punya jodoh hehe" nara terkikik.
"Iya deh,kaka bakal sayang nara ,kaya kaka sayang sama ade nya" tukas revan.
"Nara punya kaka baru dong?"tanya nara.
" iya dongg..."
Drtt...drttt...
"Bentar ya ka"
"Hallo"
Nara mengangkat telfon dan tiba-tiba meneteskan air mata dan berbalik badan dari revan,revan yang melihat itu merasa bingung dan memeluk nara dari belakang ,namun gadia itu masih mendengarkan celotehan yang ada di telfon itu.
"Iya bang,nara salah maaf" nara menguatkan dirinya lagi ,selalu harus begitu,cape?sangat.
Orang yang di telfon mematikan sambungannya dan nara menjauhkan handphone nya dan diam tanpa terisak ,namun air mata terus mengalir dari pelupuk matanya.
"Hei nar...ada kaka ...gapapa ga cerita dulu...lain kali kalo butuh kaka ada...shutt udah yah" revan membalikan badan nara dan memeluk nya.
Nara masih diam dan tak terisak"maaf ka baju kaka basah ,nara gapapa,kucing nara mati"nara berusaha tersenyum.
Apakah benar ia nangis karna kucing nya mati?setau revan nara tak mempunyai kucing.
"Kita beli lagi ntar yah" revan tersenyum pada nara "gapapa ka ,its okey"
***
"Lama banget sih bawa buku dikit doang juga!!" geram guru di kelas tadi yang melihat nara jalan masuk ke kelas.
"Ini banyak pak,katarak ya?" revan yang datang dari balik pintu pun angkat bicara.
"Ehh revan...di kirain nara sendiri,maaf ya nara bapak udah ngerepotin silahkan duduk" nara mengangguk dan duduk di bangku.
Revan ikut duduk samping nara"nak ko kamu di sini ?ntar si cariin guru kamu loh"
"Engga pak,saya jadwal di ruang OSIS tapi ruang OSIS nya ada yang jaga "revan membalas nya dengan wajah santai.
" ohh gitu,tapi ini kan kelas 2 kamu kan sudah kelas 3 masa mau ngulang pelajaran lagi?"tanya pak guru itu ,hanya ngusir .
"Biar pinter pak" revan menjawab dan guru itu tampak bingung dan akhirnya menjawab " baik ,kalo gitu kamu boleh ikut pelajaran saya "
***
Tring....Tring....
SMA GALAKSI NEPTUNUS pun sudah mendering kan bel pulang nya, nara pulang sekolah pun langsung pergi ke tempat yang tak jauh dari gerbang sekolah untuk mengambil motor ducati nya.
"Tan...nih parkir nya" nara memberi uang 50 rb pada pemilik rumah itu.
"Makasih ya nara" nara hanya tersenyum dan memakai jaket hitam nya dan helm fulfacenya.
Nara menjalan kan motor nya dengan kecepatan sedang karna cukup macet ,ntah kenapa.
Saat nara sampai rumah ia biasa pulang ke rumah ibu dulu baru kerumah yang nara tempati sehari - harinya.
"Kemana kamu?mau jadi jalang kaya pacar papah mu itu ?iya?" mamah nya menghadang nara.
"Maaf ma...nara ada piket" mamah nya kembali membaca buku .
Nara ke dapur niat untuk makan,"abang mu belum makan ,ga usah makan!"nara hanya mengangguk dan pergi ke kamar nya.
"Hallo"
"..."
"Oke"
Nara menganti bajunya dan merebahkan dirinya di tempat tidur .
Duk...
"Ngapain dit?"
"Aduhh sakit anjir ,lo yang kenapa?" radit mengusap - ngusap tangan nya yang jatuh karna manjat pagar balkon nara.
"Ga ,im good" nara tersenyum.
"Nar cerita..." radit memelas kan mukanya.
"Nih kamu tanda tanganin kita cerai hari ini!!!"
"What?nar?" radit mendengar itu terkejut ,nara tersenyum.
"Gapapa sana pulang ah gue ngantuk "
"Nar..." nara hanya tersenyum dan radit kembali manjat dan berjalan ke arah balkonya."Yah ketahuan" nara terkekeh geli.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA
Teen FictionNaraya carla & Raditiya narandra tetangga dari kecil hingga dewasa ,namun menjadi asing dari mulai masuk SMP karna nara jarang keluar rumah dan lebih banyak membaca novel dan artikel di rumah nya ,namun apakah rencana ke dua orang tua mereka akan be...