Hyojin sama Seungjun hari ini gak masuk sekolah
Hyojin masih demam gara-gara kemarin gak mau minum obat
Kalau Seungjun mah udah sembuh, cuma dia gak masuk buat jagain Hyojin
Kedua orang tuanya sama kedua orang tua Hyojin harus kerja, jadi dia jagain Hyojin di rumahnya
"Jin, Jaeyoung sama Changyoon mau kesini pulang sekolah nanti"
Hyojin yang lagi main ponsel langsung noleh ke Seungjun
"Ngapain coba ke sini? Mau jenguk gue? Kenal deket aja gak"
"Bukan jenguk lu! Jangan kepdan napa jadi orang" Seungjun memukul Hyojin
"Ya terus kalau bukan jenguk gue ngapain coba kesini?"
"Jaeyoung sama Changyoon mau jenguk gue lah"
"Dih kok gitu? Kan yang sakit gue, kenapa yang di jenguk lu?"
"Kan gue juga surat izinnya surat sakit Hyojin tolol!"
Bel rumah Seungjun lalu berbunyi
"Gue mau buka pintu dulu"
Seungjun keluar kamarnya, dan Hyojin mengikutinya
Dapat di lihat Hyojin kalau Seungjun membukakan pintu rumahnya dan mempersilahkan Jaeyoung dan Changyoon masuk
"Hyojin.. lu tuh di kamar aja jangan keluar-keluar, nanti rumah gue penuh virus"
Seungjun mendorong Hyojin agar kembali ke kamarnya
"Gue laper"
"Tadi aja gak mau makan, sekarang laper"
Hyojin menatap datar Seungjun. "Harusnya lu bersyukur soalnya gue sekarang laper dan mau makan"
"Y"
Seungjun berjalan menuju dapur, mengambil bubur untuk Hyojin dan makanan ringan serta minuman untuk Jaeyoung dan Changyoon
Sedangkan Hyojin, dia berjalan menuju ruang tamu
"Hyojin? Lu kok disini?" Changyoon bertanya saat Hyojin mengambil remot tv di meja dan duduk di karpet
"Kenapa emangnya?"
"Ya gak apa-apa sih"
Tak lama kemudian Seungjun datang dari arah dapur, meletakkan makanan ringan dan minuman di atas meja dan meletakkan bubur di pangkuan Hyojin
"Makan sendiri lu"
"Gak mau makan kalau gak lu suapi"
"Ogah gue ngurus bayi besar kek lu"
"Yaudah gue gak mau makan"
Seungjun natap Hyojin kesal. "Makan, Jin"
"Gak mau kalau gak lu suapi"
"Biarin aja sih, kalau gak mau makan ya yaudah. Gak perlu di urusin" Jaeyoung menyahut di sela-sela Hyojin dan Seungjun berdebat
Hyojin langsung menatap tajam Jaeyoung yang juga balik menatapnya datar
"Nih, aaa.." Seungjun mengangkat sendok berisi bubur itu
Hyojin yang mendengar itu langsung memutuskan tatapannya dari Jaeyoung dan melihat pada Seungjun
"Gak ada yang lain apa selain bubur?" Hyojin sedikit cemberut
"Gak usah protes, mangkannya cepet sembuh. Kalau udah sembuh nanti gue masakin apapun yang lu mau"
Hyojin terus senyum dan nerima suapan dari Seungjun
"Kenapa lu nyuapin dia? Kalau dia gak mau makan ya biarin aja, gak sembuh-sembuh" Jaeyoung berujar lagi
Seungjun menatap Jaeyoung terus senyum. "Biar Hyojin cepat sembuh, biar ada yang jahilin gue lagi, kalau Hyojin sakit rasanya sepi. Gak ada yang jahilin gue, gak ada yang cerewet, gak ada yang ngomelin gue kalau pergi sendirian"
Ruang tamu itu seketika senyap, hanya ada suara sendok yang berdenting dengan mangkok bubur
"Jun"
Seungjun menatap Hyojin yang memanggilnya
"Itu berarti secara gak langsung lu ngomong kalau lu gak bisa hidup tanpa gue kan? Lu bucin gue ya?"
Seungjun menatap datar Hyojin yang berucap dengan pdnya
"Iya kan? Udah ngaku aja. Lu suka gue kan? Lu sayang gue kan? Atau lu cinta--"
Seungjun langsung memasukkan sendok berisi bubur itu ke dalam mulur Hyojin
"Bacot lu! Sembuh dulu sana!"
---------------
Benih-benih cinta mulai tumbuh nih
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival →HyoUs←✔
Fanfic[COMPLETE]✔ Katanya sih Hyojin sama Seungjun itu rival abadi Tapi rival mana yang setiap harinya barengan terus? "Lu itu lebih pendek 2cm dari gue, gak usah ngelak deh" "Yang ada gue 1cm lebih tinggi daripada lu" . . . "Lu ngapain disini, Jin?" "Gue...