DS |15 •Curang•

15.2K 2K 203
                                    

Cis dulu yang malmingnya di rumah📸

Jangan lupa sebelum baca, di follow dulu authornya🤗

"Dari kecil dia udah nyusahin Ula, biaya pengobatan Ula yang nanggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari kecil dia udah nyusahin Ula, biaya pengobatan Ula yang nanggung. Semakin di enakin malah semakin ngelunjak, dikira Ula bank apa, yang bisa ngeluarin uang seminggu sejuta," seru Yuta menggerutu dengan ke kesalan dia pada Seno yang membuat Yoga menatap dirinya.

"Hah? Seno minta jatah uang perminggu sejuta sama Ula?"

Yuta langsung merutuki dirinya karena mulutnya telah keceplosan perihal masalah ini pada yang lain terlebih lagi Yoga.

"E--itu--"

"Bajingan! Kenapa lo baru bilang hal ini sama gue? Kalau lo bilang dari awal gue bisa bantuin Ula. Dari kapan si brengsek itu meras Ula?"

"Semenjak sebulan yang lalu, katanya sebagai uang tutup mulut biar nggak di aduin sama ibunya."

"Seno bangsat! Adik sendiri lo peres uangnya."

Khadafi sampai terkejut mendengarkan obrolan kedua muridnya di depan. Benar dengan instingnya bahwa Xaula pasti memiliki masalah yang teramat berat di hidupnya, makanya ia lampiaskan dengan ucapan-ucapan kasar untuk mengurangi beban pikirannya.

Sudah 10 menit mereka meninggalkan garis start. Khadafi sungguh khawatir dengan keadaan Xaula, dia tidak tenang sama sekali. Dirinya terus-menerus menoleh kanan kiri melihat tanda lampu dari motor mereka.

Yuta menoleh ke belakang betapa terkejutnya ia melihat guru agamanya berada dalam sirkuit balap liar ini.

Dirinya menjadi gugup melihat Khadafi dengan wajah yang serius, Yuta takut Khadafi melapor pada guru BK. Bahkan seminggu lagi ia sudah harus Ujian Nasional, bisa jadi malapetaka jika Khadafi melaporkan pada pihak sekolah. Namun, Yuta kalah cepat untuk menghindar dari pandangan gurunya, Khadafi langsung tersenyum pada dirinya.

"Assalamualaikum," salam Khadafi.

"Wa-wa'alaikumussalam, ustad," balas Yuta sambil mengeluarkan giggles gugupnya.

Saat Yoga kembali membawakan sebotol air untuk Xaula, dia hanya melirik guru tersebut. Karena pasalnya, Yoga tidak mendapatkan Khadafi menjadi guru agamanya. Yoga hanya tersenyum pada Khadafi dan Khadafi pun tersenyum balik padanya.

Sorak ramai dari pada penonton membuat mereka berdua beralih pandangannya pada kedua pengendara motor yang sedang balapan.

Terlihat Seno sedang mensejajarkan motornya dengan Xaula. Dia tersenyum licik, saat hendak memasuki garis finish, Seno langsung menendang motor Xaula hingga gadis itu terlempar dari motor.

Brak!

"Astagfirullahaladzim! Robia!" Khadafi langsung berlari ke arah Xaula.

Semuanya bersorak riya saat Seno melewati garis finish. Pria itu tertawa kemenangan, akhirnya ia bisa menang dari Xaula untuk yang pertama kalinya.

DISKUSI SEMESTA [TERBIT DI SNOWBALL PUBLISHING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang