DS | 04 •Alzina•

21.1K 2.4K 23
                                    

"Permisi om, tante, semuanya, saya pamit pulang," ucapnya menghampiri Zwiena dan Regan untuk bersalaman pamit pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Permisi om, tante, semuanya, saya pamit pulang," ucapnya menghampiri Zwiena dan Regan untuk bersalaman pamit pulang.

Lengannya dicekal oleh Zwiena, "Makan dulu kak, bunda udah masak banyak lho," kata Zwiena tersenyum manis pada Xaula.

Xaula berkali-kali mengerjapkan matanya karena tidak enak untuk menolak permintaan Zwiena, tapi dia juga harus cepat pulang kerumah karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi, jika tidak segera pulang maka Xaula akan telat datang sekolah.

"M-maaf bu, bukannya mau menolak tapi saya sudah telat datang ke sekolah," balasnya dengan rasa tidak enak mengucapkan kalimat penolakkan itu.

Khadafi menatap lembut pada Xaula, ternyata gadis brandal itu sangat sopan terhadap orang tua. Tanpa disadari senyumnya terukir sempurna membuat Regan dan Camila menatapnya berkali-kali ke arah lawan tatapannya Khadafi.

"Ekhm ... Khadafi kedip!" sahut Regan.

"Astaghfirullahaladzim. Qoola robbis-sijnu ahabbu ilayya mimmaa yad'uunaniii ilaiih, wa illaa tashrif 'annii kaidahunna ashbu ilaihinna wa akum minal-jaahiliin," gumam Khadafi membaca Qur'an surah Yusuf ayat 33, untuk bertahan dari godaan wanita.

Yusuf berkata, "Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh."

Xaula dan Zwiena langsung menatap Khadafi saat mendengar suara batuk dari Regan yang mengucapkan nama Khadafi. Lelaki itu langsung salah tingkah saat Xaula menoleh pada dirinya.

"Semuanya, maaf ya atas ketidaknyamanannya semalam, saya pemit, Assalammualaikum."

Xaula pun langsung keluar rumah, berlari mengejar waktu agar tidak terlambat sekolah. Hanya tersisa 45 menit lagi untuk dia pulang ke rumah berganti seragam sekolah dan pergi ke sekolah.

Sesampainya dirumah, Xaula langsung masuk dan mengabaikan ucapan papanya. Butuh waktu lima belas menit Xaula berganti seragam dan menata buku pelajaran hari ini. Dia langsung berpamit, namun papanya segera menghalanginya.

"Robia, dari mana saja kamu semalaman tidak pulang?" tanya papa Xaula.

"Abis nyelametin anak orang pah, aduh Ula udah telat minggir dulu dong," serunya terlihat sangat cemas saat menatap jam dinding yang menempel tepat di atas pintu.

"Sarapan dulu, nanti tidak konsen lho belajarnya."

"Pah, aku udah telat banget ini, nanti aja makannya di kantin."

"Ya udah kalau begitu tapi tunggu sebentar, papa udah siapin bekal untuk kamu. Papa tau kamu pasti tidak akan makan di sekolah karena akan tertidur pulas di kelas," ucap Dirga papa Xaula.

Gadis itu hanya memutar bola matanya malas, papanya selalu saja memanjakan dirinya.

"Nih, dimakan! Jangan cuma ditaruh di dalam tas, paham!" tegas Dirga dibalas anggukan dari Xaula.

DISKUSI SEMESTA [TERBIT DI SNOWBALL PUBLISHING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang