"Jisung?"
Mark kaget saat melihat Jisung menangis didepan nisan keluarga Park.
Jisung berbalik, pemuda malang itu tersentak saat melihat Mark yang datang membawa bunga mawar merah. Jisung hanya menunduk saat Mark menatap nya dengan tatapan meneliti, "Sebenarnya siapa kau? Kenapa kau menangis disini? Apa hubungan mu dengan mereka?"
Deg!
Jantung Jisung berdegup kencang, mata Jisung melirik ke segala arah, Jisung panik. Jika dia ketahuan maka Mark bisa saja membunuhnya, dan usahanya untuk balas dendam akan sia-sia, tetapi dia akan bertemu dan berkumpul bersama keluarga nya.
"Jawab aku, Park Jisung!" Seru Mark dengan suara dinginnya.
Setelah berpikir, akhirnya Jisung memutuskan untuk mengatakan yang sebenar benarnya dan setelah itu Jisung bisa mati dengan tenang, setidaknya jika dia tidak bisa membalas dendam, maka dia bisa berkumpul dengan keluarga nya disana.
Jisung tersenyum sinis, "Aku adalah anak terakhir dari keluarga yang kau bunuh,"
Mark nampak terkejut namun, dia berhasil menyembunyikan raut terkejut nya, "Jangan bercanda, setahuku mereka hanya memiliki 2 anak kembar dan anak bungsu mereka telah mati dirumah sakit,"
Jisung yang mendengar itu kembali tersenyum, "semua itu bohong, aku tidak mati dirumah sakit karena buktinya aku berada disini, tuan Pembunuh!"
Mark melihat bahwa Jisung menatap nya dengan tatapan kebencian yang sangat besar, jujur saja hati Mark sakit melihat mata indah yang selalu menatap nya dengan tatapan teduh berubah menjadi tatapan ingin membunuh.
"Kenapa wajah mu berubah? Kau sakit hati dengan tatapan ku? Tapi bukankah kau tak punya hati?" Ejek Jisung.
Mark hanya diam, dia tidak ingin membuat Jisung lebih membenci dirinya.
"Kenapa diam? Bukankah kau membunuh keluarga ku dengan wajah sombong mu itu? Bukankah kau mengatakan bahwa keluarga ku akan menjadi contoh untuk orang orang yang melanggar peraturan? Sekarang lihat aku! Aku masih hidup tanda nya kamu gagal dalam mendidik para pengikut mu! Dan anak dari si pelanggar aturan ini akan membalaskan dendam kedua orang tuanya"
Mark menghela napas, dirinya tidak ingin berdebat dengan Jisung, dia tidak ingin semakin terluka.
"Kenapa diam saja? Setidaknya beritahu aku, apakah kau akan membunuh ku seperti kedua orang tuaku dan kakak ku?" Tanya Jisung dengan mata sembab nya.
"Aku tidak akan membunuh mu," seru Mark dengan wajah tidak setuju.
"Jadi? Kau tau aku membenci situasi ini, aku benci ketika aku tidak bisa membalas dendam karena aku mulai memiliki perasaan padamu! Aku tidak bisa membalas dendam jadi lebih baik kau bunuh aku saja!" Seru Jisung perlahan air matanya mengalir deras.
•••
Ini pertama kalinya Mark melihat Jisung menangis, dan alasan Jisung menangis adalah dirinya. Mark merasa sangat sakit hati, andai saja dia bisa mengulang waktu Mark berjanji tidak akan membunuh keluarga Park.
Mark memeluk Jisung dengan erat namun, Jisung memberontak dengan sekuat tenaga nya, "Lepaskan aku pembunuh!"
Mark tetap tidak melepaskan Jisung, "Maafkan aku Jisung, aku benar benar menyesal,"
"Apakah dengan maaf, mereka bisa hidup? Tidak kan! Lebih baik kau bunuh aku sekarang, agar aku bisa bersama mereka!"
"Aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi! Aku mohon maafkan aku! Aku akan melakukan apapun asalkan kau mau hidup, asalkan kau tidak seperti ini! Aku sangat menyayangimu dan aku tidak ingin mau terluka!"
"Kau menyayangiku?" Tanya Jisung mendongak melihat ke mata Mark.
"Iya, aku sangat menyayangimu!"
"Kalau begitu matilah untuk ku!" Mark tahu itulah yang diinginkan Jisung, yaitu melihat dirinya mati. Tapi tak apa, setidaknya Mark bisa membuat Jisung tersenyum dengan kepergian nya.
Mark mengangguk, kemudian dia melepaskan Jisung. Mark mengambil pistol yang berada di saku kirinya, Mark mengarahkan pistolnya ke kepalanya sendiri.
Jisung yang melihat itu hanya menatap datar, dan kemudian....
Dor!
Jisung mengarah pistol itu kearah lain saat Mark telah menarik pelatuk pistol tersebut.
Mark tersenyum pada Jisung, Mark tahu, jika Jisung juga mencintai dirinya seperti dia mencintai Jisung, "Kau memaafkan ku? Kenapa kau menghalangi bunuh diriku?"
Jisung hanya menggeleng tidak ingin menjawab kemudian menarik tangan Mark untuk pergi dari tempat ini.
•••
Bersambung...
Bentar lagi End...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweet Revenge : MarkSung✔️
Short Story"Aku akan memberikan mu balas dendam yang manis"