Pada akhirnya, sang senja menghilang,digantikan dengan Purnama yang memancar ''
happy reading 📚
.
.
.''Alga, kamu mau kekantin?''
Alga menoleh sekilas,''Kenapa?''
''Emm... Aku mau bareng, boleh?'' Tanya cewek itu ragu
Alga mengangguk, membiarkan cewek itu mengikutinya dari belakang.
Arah kantin,berada dilantai satu. Alga berjalan dengan acuh, banyak lontaran pujian yang dia dengar, namun hanya dianggap angin belaka.
Dan lagi, gosip tentang kedekatan dirinya dan Zevannya— cewek cantik, primadona dari kelas dua belas mipa 3, yang sudah tersebar luas hingga keujung sekolah.
sampai nya di kantin, ia melihat teman-temannya yang sudah menunggu di kursi pinggir dekat dengan jendela.
ia melihat lambaian tangan Elkan—Cowok dengan lesung pipit, memberitahu jika mereka duduk disana.
Alga melangkah mendekati meja ketiga temannya, ia tak peduli dengan kantin yang awalnya ramai sekarang menjadi senyap akibat kedatangannya.
''wih, tumben baru keluar?'' ucap Sergio Ramadhan-— cowok yang mampu memikat puluhan hati wanita hanya dengan senyuman manisnya.
''Gurunya, ribet'' jawabnya acuh duduk dikursi kosong.
di kantin SMA Dirgantara, banyak meja berjejer rapi,dengan enam kursi di setiap meja nya.
'' Lo, mau duduk sini juga?'' Tanya Jonson putra Radjendra— Cowok berdarah China-Jawa dengan mata sipit dan congkak jawa nya yang khas saat berbicara maupun tersenyum.
cewek itu mengangguk semangat ''Iya kak''
Jonson menyrengit, '' Lo nggak malu? di meja sini isinya Cowok semua?'' ucapnya ketus.
Dari ke-empat Cowok yang di sana, Jonson adalah Cowok yang paling susah untuk menahan ucapan sarkas nya. Entah wanita maupun pria, jika itu mengganggu ketenangannya Jonson akan maju terdepan dengan ucapan yang mampu menusuk lawan.
Zeva tersenyum kaku,'' i-itu kak, udah hampir penuh semua. Aku juga nggak terlalu deket sama mereka''
''Itu karena Lo, nggak mencoba bersosialisasi, dan selalu nempel ke kita!''
''Udahlah Jo, biarin aja!'' Sergio menengahi keduanya. Jika tetap dilanjutkan, maka Jonson akan terus mengoceh hingga Zeva pergi.
Elkan mengalihkan perhatiannya kepada Zeva yang berdiri,mengepal tangannya menahan gugup ''Duduk aja, Zev'' Ucapnya
Zeva mengangguk girang, ia langsung menarik kursi tepat disamping kanan Alga.
Jonson membrengut kesal, ia lebih memilih mengalihkan fokusnya pada makanan didepan nya
''Lo udah gue pesenin. Tapi sorry Zev, gue nggak tau kalo Lo ikut''
Zeva tersenyum ''Nggak pa-pa kak, aku bawa bekal kok'' ucapnya memperlihatkan bekal yang ia bawa kepada Sergio.
Alga memakan Soto yang dipesankan Sergio. Zeva sendiri lebih memilih untuk memakan bekal yang dia bawa.
Zeva membawa nasi dan nuggets lengkap dengan makanan penutupnya.
''Kamu, mau?'' Tanya Zeva menyodorkan Nugget didepan Alga.
''Buat lo, aja''
''O-oh,oke!''
banyak siswi yang iri kepada Zeva, karena dapat dekat dengan para Fomus SMA Dirgantara. Namanya juga seketika melejit menjadi topik perbincangan siswi lainnya. Tak ayal, banyak yang menjodohkan keduanya, Antara Zeva dan Alga.
Dari semua cewek yang mendekati Alga secara terang-terangan, hanya Zeva yang mendapat renspon baik darinya.
Apalagi di akun Gosip, banyak tersebar foto Zeva yang tertangkap basah sedang berdua dengan Alga. Hal itu menjadi bahan Topik perbincangan murid disana.
Tak hanya itu, atensiasi Alga terkenal karena dia menjadi ketua tim Futsal di SMA Dirgantara.
Dari Tim Futsal itu, Selama menjabat sebagai ketua Tim Futsal, dia berhasil menggocek berbagai medali maupun piala kejuaraan bergengsi, dan mampu membawa nama SMA Dirgantara bersinar dengan prestasinya.
Sangat luar biasa, pengaruh seorang Algara bagi sekolahnya. Banyak wanita yang ikut serta dalam ekstrakulikuler Futsal, hanya untuk bisa dekat dengan Alga, salah satunya 'Zevannya Lorrena.
''Alga!, besok Rabu kamu latihan?'' Tanya Zeva, dia berperan sebagai kapten tim futsal wanita.
''belum tahu''
Zeva menatap rumit Alga ''kenapa?''
''Dia, ada urusan'' jawab Elkan, karena tak kunjung mendengar jawaban dari mulut Alga.
''Kalo Alga nggak ikut? terus tim nya gimana?''
Jonson memutar matanya malas '' Lo pikir, tim Futsal Cowok cuma Alga? ada Gue, kapten nya''
Zeva panik, bukan itu maksudnya''Nggak,kak! maksudnya nanti kalo formasi tim nya kurang pas''
''pemain cadangan'' Jonson menjawab ketus, meninggalkan meja.
Ia sudah muak mendengar suara Zeva. Jonson akui jika Zeva memang cantik. Namun ada yang lebih cantik darinya.
Yang Jonson tidak suka dari sifat Zeva adalah, cara dia mencari perhatian ke Alga. Dia juga muak melihat Zeva yang dibelakang memancing siswa-siswi lain untuk membuat gosip tentang Zeva yang seolah-olah dijadikan ratu oleh ke-empat temannya.
''mau kemana?!''
''NYARI JANDA!'' Teriak Jonson yang sudah berada di ujung kantin.
Alga menyelesaikan makan nya, ia menoleh pada dua temannya yang sudah selesai ''Cabut, main kerumah gue''
''Eh!, tunggu Ga!''
Zeva berlari dengan membawa kotak makanan yang masih tersisa, mengejar Alga.
namun, ia tidak melihat ada orang yang berjalan dari arah sebrang membawa minuman dikedua tangannya.
bruk!
Zeva menabrak siswi itu, makannya tumpah beserta minuman yang siswi bawa tadi.
''Aduh! maaf ya,Kania'' Ucap Zeva terduduk, disamping Kania.
uluran tangan dengan urat yang nampak menonjol, membuat Zeva seketika mengadah keatas.
cewek itu menahan senyumnya, saat menerima uluran tangan itu. ''Makasih, Ga''
Alga berbalik, setelah membantu Zeva berdiri, meninggalkan cewek itu bersama korban yang ia tabrak.
''sekali lagi, maaf ya. Gue ganti minumannya'' ucapnya memberikan sejumlah uang yang langsung diterima Kania.
''thank's.'' ucap kania, meninggalkan Zeva yang masih tersenyum dengan kedua tangan memegang bekal kosong.
''Gue tau Ga, lo juga ngrasain, apa yang gue rasakan''
tbc
hiii Alganzy datang dengan cerita versi baru dan lebih seruuuuuu🥳🥳
so, buat kalian jangan lupa voteee dan komennyaaaa🥸
.
.
.
.Ivonzy Florrencia
Zevannya Lorrena
Algara Parrker Agusstino
Jonson putra Radjendra
Elkano Febriano
Sergio Ramadhan
See you, guys👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Alganzy [new]
Teen FictionDon't copy my story!! *Vote Komen Follow Warning 🚫terdapat kata kata kasar! 🚫adegan berbahaya tidak untuk di tiru! Possessive? Tentu. Pemaksa? Jelas Perhatian? Dia perhatian melebihi apapun Tempr...