promise

62 3 2
                                    

Happy reading 🥰

o0o

Rumah mewah, bercorak klasik, dengan beberapa tanaman merambat dipinggir pagarnya.

Gerbang yang menjulang tinggi dibaluti cat berwarna hitam, menambah kesan mewah bagi siapa saja yang melihatnya.

Dengan langkah kasarnya, pemuda itu masuk tanpa mengucapkan sepatah kata.

Alga—Cowok itu berjalan menuju kamarnya, menghiraukan sapaan pekerja yang membersihkan kediamannya.

Melempar tas punggung kelantai, Alga melompat ke kasur empuk dikamarnya.

''Gue tagih, janji lo!'' gumamnya sebelum netra biru itu perlahan mengatup.

***

'' Minggu depan kita pulang!''

''M-maksud mama? pulang kemana? ini kan rumah kita''

Wanita itu mengelus pelan tangan anaknya '' kita pulang kerumah Kakek''

Gadis itu menatap wajah ibunya dengan penuh pertanyaan

''Mama dan Papa, sudah pisah rumah'' jawab wanita paruh baya itu sedikit terisak.

Melepaskan genggaman tangan sang Ibu, ''oke''

kata itu, keluar begitu saja dari bibir mungil Vonzy.

Ivonzy Florrencia— Gadis manis itu, bagaikan peri kecil yang bersinar dibawah pancaran sinar bulan. Semuanya benar-benar candu untuk dilihat, mulai dari hidung, bibir, mata yang melekat indah diwajahnya.

Banyak lelaki yang mengincarnya, untuk dijadikan kekasih. Semuanya tidak terlihat menarik dimatanya.

Dia tinggal di Negara kelahirannya,China. Bersama dengan kedua orangtua nya.

Vonzy memilih ikut kedua orangtua nya mengikuti perjalanan bisnis. Tidak heran jika dia sering berpindah kesana kemari.

Kepindahnya tentu tidak didasari dengan alasan bisnis . Kenyataan nya, hidup Vonzy berubah total setelah mereka pindah.

Kedua orangtua nya sering bertengkar, selalu dan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Vonzy.

Tidak heran, jika pagi hari badan Vonzy terdapat luka maupun lebam, jika itu ditanyakan maka Vonzy akan menjawab dengan lantang, 'mereka penyebabnya jika dia berani.

''I want to hate them, but I can't do it''  menelusupkan wajahnya disela-sela kedua kaki, ia duduk bersandar pada dinding kamar.

Tidak ada lagi kehangatan, tidak ada lagi kebersamaan dalam keluarganya. Untuk apa dipertahankan?

Setidaknya, Vonzy mendapat keuntungan. Akhirnya dia akan kembali, setelah bertahun-tahun pergi untuk memendam perasaan pada sahabatnya.

Katakanlah jika Vonzy bodoh!

Dalam persahabatan antara laki-laki dan perempuan, pasti salah satu diantara mereka ada yang memendam perasaan.

Dan itulah yang dialami Vonzy. Jika dia jujur untuk mengungkapkan perasaannya, dia takut jika pertemanannya akan canggung dan berakhir menjadi orang yang saling tidak mengenal.

maka dari itu, Vonzy lebih memilih memendam perasaannya. Tepat pada ujian kenaikan kelas
Vonzy pindah ke negeri tirai bambu, dengan alasan mengikuti ayahnya untuk perjalanan bisnis.

Hingga sekarang, keduanya lost contact, nomor teman-temannya hilang karena ponselnya tercebur kedalam air dan berakhir harus me-restart ulang ponselnya.

Vonzy tidak  berharap banyak, apakah mereka masih mau menunggunya. Setelah pergi beberapa tahun, Vonzy yakin jika Sahabatnya tumbuh menjadi cowok yang tampan, dan menjadi incaran kaum wanita disana.

Gadis itu mengusap kasar air matanya '' I'm back, keeping our promise ''

apakah mereka sadar, jika kedua manusia itu terjebak dalam situasi yang sama namun terhalang rasa takut.

Takut jika semuanya berubah, dan menjadi asing

***

''menurut lo, Alga suka gak sama gue?'' Tanya cewek itu mematut dirinya didepan carmin

''Ya jelas lah,bego! Lo itu cantik, kaya, pinter lagi! siapa sih! yang sanggup nolak pesona lo!''

Gadis itu tersenyum,'' Gue yakin, Alga bakal jatuh kepelukan gue''

''Zev, Kalian berdua itu Couple goals di SMA Manggala. Gosip kalian udah tersebar luas''

Zeva menunduk, '' Tapi, Alga, gak ngasih Gue feedback sama sekali''

''tanpa ngasih feedback pun, Alga udah keliatan banget nerima lo. cuma lo kurang usaha aja, buat ngedeketin nya''

''Gue bingung, Rin. Udah satu tahun lebih, gak ada kemajuan''

Karin tersenyum, ''Gue kasih cara,biar lo bisa deket sama Alga''

Mendengar tawaran Karin, Zeva tersenyum. Ia mendengar semua ucapan Karin, bagaimana cara mendekati dan memberi kode agar Alga cepat menembaknya.

''Oke, makasih Karin, Buat sarannya''

'' Ngomong-ngomong, bokap lo dimana? Gue cuma liat nyokap lo dirumah''

''Bokap Gue lagi ada bisnis, diluar negeri. Paling besok lusa balik''

Karin mengambil camilan di depannya,''oohh''

Zeva mengangguk, hari ini ia  tidak bosan karena Karin menginap dirumahnya.

Karin memang sering tidur dirumah Zeva, begitu pula dengan Zeva. Mereka berdua sering tidur bersama, bercerita hingga larut malam dan menonton film bersama.

tbc

pencet gambar bintang⭐🌟

Spam yang banyak💋

Algara Parrker Agusstino

Ivonzy Florrencia

Argana Parrker Meycarrdo

Zevannya Lorrena

Sergio Ramadhan

Alkano Febriano

See you 👀

Ig. Dvn_rnw

Typo tandaii

Alganzy [new]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang