Milih absen nongki. Sore itu Moonbyul langsung balik, pulang sendiri. Tanpa kawanan semester rasa. Dia lagi mode sosoan ngambek. Jadi nggak dulu nongki-nongki.
"Udah gila emang mereka!" Makian Moonbyul masih awet dari tadi, menemani langkah hampanya sepanjang jalan perumahan elit arah pulang.
"Stres, prik pula!" katanya jahanam, mengutuk kawan-kawannya tanpa ampun. Gausah heran, Moonbyul sedang emosi gengs. Karena kesel di dada belum abis demi apapun kalo inget gimana suportif-nya Seulgi sama Jennie ke rencana sinting Lisa.
"Wendy nih anj tolil banget!" Lisa sih udah nggak heran, rada-rada ajaib. Cuma Moonbyul nih beneran menyayangkan keputusan Wendy. Masih hangat di kepala ketika kali pertama denger rencana Lisa, Wendy adalah oknum paling kritis. "Bullshit Wen!" Hampir nangis dia, sedih temen-temennya entar bucin di jalan yang berbeda.
"Seulgi sama Jennie juga, ngapain pake alibi-alibi, padahal niatnya belain Wendy?" Selain di anugerahi mulut ngasal nan bercabai, Moonbyul juga tipe manusia yang semisal kalo marah, sedih, galau, cerianya dia omongkan kayak sekarang. Ngomong ghoib, ngomong sendiri.
"Pikir deh, Wendy tuh anaknya baperan anjirr, kalo keterusan sampe bucin kawan bule gue yang satu itu, otokeee?!" Karena sedang murka, kaleng cola polos di depan mata di tendang Moonbyul kuat, hampir selebrasi ala sii-nya Ronaldo ketika nyadar si kaleng mendarat manis dan tepat sasaran di kepala manusia.
"Eh buset?!!"
Moonbyul kalap ketika bunyi 'teng' itu berasal dari perpaduan kaleng dan kepala Solar.
"Anj dan babs!"
Tadi dia yang memaki, sekarang kena maki. Karma bukan kurma. Moonbyul hampir siap pamit undur diri ketika justru kuda-kuda Solar hendak balas dendam. Informasi aja, Solar udah nyari batu, siap bar-bar.
"Eh sori njir nggak sengaja! Jan lempar entar benjol plisss!" Tas polo tanpa isi miliknya, Moonbyul jadiin pelindung badan. Takut-takut kan, apalagi Solar ajaibnya mirip Lisa. Ntar kena kepala terus bocor?? Demi Lisa dan harta tak terhitung miliknya, amit-amit Moonbyul.
Solar keliatan makin panas. Ekornya udah 6. Bukan kyubi tapi emosinya mirip. "Bego banget lo! Bukan bocil kan? Bisa mikir kan? Gabut banget lo nendang kaleng? Lo kira jidat gue ga benjol? Kalo luka dalam gimana, hueee!!"
"Kan gue ga sengaja..." Moonbyul desis bersalah pas lihat jidat kinclong Solar beneran merah.
Di sini justru Solar yang nggak mau tau tingkahnya. "Nggak ada! mata dibalas mata!"
Beneran mengerikan ternyata manusia tim sukses pertamina ini. Moonbyul makin panik. "Ya jangan lah anjir! Bengis amat jadi hamba!"
"Ya tapi ini sakit banget!"
Moonbyul mau emosi karna secara kronologisnya kan dia beneran nggak ada niat. Murni kecelakaan. Cuma, bola mata yang tadinya tajam mau lepas justru merah sekarang. Moonbyul hilang kata-kata lagi.
"Sakit tau hiks!"
Dan ya tertebak. Solar sok kuat, yang sebenernya berusaha nahan nangis, kini netesin air mata.
Moonbyul refleks maju selangkah sebelum sesuatu menarik mundur langkahnya dengan paksa. Ada sosok cowok datang tergesa. Langsung periksa keadaan Solar yang lantas bikin pecah tangisnya.
Oh, si pacar.
Moonbyul deham canggung. Niatnya interupsi sopan. "Sori banget, pacar lo kena kaleng cola gara-gara gue."