SR.11

286 60 5
                                    



























































































































Penasaran siapa yang memenangkan duel pertandingan persahabatan?

Sebenarnya sepadan, dua-duanya seimbang.

Ada Wendy yang babak belur, parah. Sementara Moonbyul bonyok abis. Tangan si bule memar gara-gara bogem melawan sabuk hitam karate. Tapi bang Bintang juga punya pinggang berasa remuk, curiga salah satu tulangnya patah, Wendy tukang gunting taekwondo, ya nggak heran.

Dikata anak cewek, mereka mentalnya onar, nangis bukanlah opsi satu-satunya kalau sakit. Soal duel, bajingan berat soalnya.

Seulgi tepuk tangan. Jennie keningnya menukik dari ronde pertama, sementara Lisa hampir mewek sambil peluk Jennie nyuruh setop kawan-kawannya, ya tapi nggak ada yang berani, termasuk Lisa sendiri. Udah saling pasang jurus juga, takut kena getah duo sabuk hitam.

"Lo kalah Byul!" Wendy pegang bahu kanan, ngilu luar biasa kena tendangan sang karateka, berasa retak kalo diangkat. Tapi dia klaim kemenangan saat Moonbyul tersungkur dan belum bangkit dari tadi.

"Lo tendang tulang kering ya bangsat!" Moonbyul meringis, berusaha bangun tapi tulang kakinya nyeri luar biasa.

Seulgi bantu Moonbyul mapah sampe dia berdiri, ada Jennie pergi ke samping Wendy rangkul bahu, Lisa tim netral jadi dia di tengah sibuk jantungan.

"Kalian ngeri banget! Kan bisa nggak sampe berantem?!" Lisa beneran mewek, cupu juga kalo ini soal teman-temannya. "Gue kan nggak maksa ikut misi itu.."

"Lo maksa ya!"

Mata bulat Moonbyul dan suara seramnya bikin Lisa terdiam, dia pergi ke Moonbyul sapu pelan bekas lumpur dari sepatu Wendy dimuka dia. Antara lucu tapi dominan sedih. Belum lagi memar di bibir, bentar lagi monyong si bang bintang.

"Tangkisan karate lo kok sering lolos sama Wendy?!" Dapat tabokan di kepala dari Lisa, Moonbyul spontan pasang jurus tangan, Lisa langsung lari, menuju Wendy, segera urut dua lengan Wendy yang kayaknya sakit parah bekas tangkis tendangan keras Moonbyul.

"Seperti perjanjian awal!" Seulgi membuat 4 kawanan tomboi terdiam. Senyap, karena mereka udah tahu Seulgi akan membahas apa. "Karena Moonbyul kalah jadi kita semua harus menjalani misi. Terserah siapa yang menjadi korban kalian, terserah! Kita harus pasang target biar hal dan misi ini cepat selesai."

Jennie mendengus, oh tentu! Dia dari awal nggak pernah setuju dan sekarang benar-benar harus terlibat. "Gi please!" Si paling kalem dalam kawanan semester rasa itu memohon.

Seulgi jadi nggak tega. Dia sempat minta Lisa buat tahan Moonbyul yang kemudian pasang mata bulat super kesel, segera ke Jennie dan tepuk pelan bahunya. "Janji Jen, nggak bakal lama, dan cuma sekedar semester rasa. Sudah cukup diantara kita ada pro-kontra kayak gini. Jadi kalo mau kecebur, ya udah kecebur bareng."

Jennie nunduk kepala, memikirkan geng berisik udah seperti cobaan. Membayangkan saja modelan Jisoo selalu buat merinding. "Tapi siapa Gi? Nggak mungkin Jisoo 'kan? Apalagi Solar, Rose? Nggak. Apa cuma khusus si geng berisik?"

Seulgi garuk tengkuk, "Ya, gimana Jen, dari awal emang mereka."

Jennie tarik napas. "Yaudah, gue Irene."

Jantung Seulgi sepintas kayak dihantam godam. Kaget sekaligus sakit bukan main. Masalahnya, kalau bukan Irene, ya Kang Seulgi nggak mau. Seulgi panik, kelihatan jelas, matanya kebingungan. Gengsi juga mau sebut orang dan targetnya secara langsung.

Semester RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang