~kriiiing
~kriiiiing
~dor dor (suara pintu)
"Rino bangun, heh kuliah ngga kamu?"
"Mmm iya kak, ini udahh bangun. Hoam." Perlahan aku membuka mata
Oh udah jam lima subuh. Dengan sedikit lemah perlahan aku jalan keluar kamar.
"Sholat dulu no, habis itu sarapan sama kakak di sini."
"Iyaa kak."
Sesudah sholat aku tampak segar kembali. Aku juga mencium bau bawang goreng.
"Kak masak apasih?" Teriakku sambil melipat sarung
"Cepet kesini"
Aku berjalan dengan cepat ke ruang tengah. Yah seperti biasa
Baru bangun udah di suguhkan pemandangan kaki kak ayu.
"Ini kakak masak tumis kangkung sama tempe. Katamu ada kuliah pagi makanya kakak bangunin jam segini." Ucap Ayu
"Iya, sampe lupa. Lah ntar kakak berangkat kerja jam berapa?" Aku sambil ngambil nasi
"Siang sih, ada meeting juga jadi ntar mungkin kakak pulang rada kemaleman. Kamu makan malem masak sendiri ya."
"Iya kak gampang, hehe." Aku
Akhirnya makan bersama. Ku nyalakan televisi sembari mengobrol santai dengan Kak ayu. Tidak lupa sesekali aku melihat kakinya.
"Kak udah ini. Ntar kamu cuciin piring kakak sekalian ya. Kaki juga mau tidur di kamar. Kek nya kekenyangan."
"Iya kakak. Beres deh. Ntar aku kerjain kok."
Akhirnya kak ayu masuk ke kamarnya. Oh ya aku dan kak ayu ngga sekamar loh. Sendiri-sendiri kok.
Oh mungkin reader belum tau aku ya. Aku Rino mahasiswa semester tiga di salah satu kampus di kota X. Sebenernya aku semester awal itu ngekos tapi ketika keluarga ku mengalami ekonomi terpuruk akhirnya aku disuruh menetap dirumah kak ayu ini. Berhubung juga kak ayu tinggal dan kerja di kota X ini
Kak ayu sekarang terlihat sukses. Dia bisa beli rumah dan mobil hasil jadi kerja kerasnya. Status? Kak ayu masih sendiri kok, bahkan dia ngga punya cowok.
Dia hanya memikirkan kerja-kerja sampe ngga ada waktu buat pacaran. Yah mungkin kak ayu tergolong wanita super karir.
Aku di rumah ini masih bentar. Palingan tiga atau empat minggu. Kak ayu nyaranin buat menetap sampe aku lulus. Hitung-hitung juga buat nemenin. Coba kalian bayangin aja dirumah yang cukup besar hanya wanita seseorang aja. Yah mungkin bosen banget
FYI : aku blm pernah mencium kaki kak ayu lagi. Terakhir itu pas aku mijitin doang dan itu udah lama banget. Bentukan kaki yang sekarang dengan dulu sangat berbeda. Sering aku melihat kak ayu merawat kakinya itu aku berasa horny
Kalo kalian menanyakan hubunganku dengan Aisyah? Oh udah putus, aku yang memutuskannya karena waktu kami LDR , Aisyah sempat main belakang sampai berhubungan badan. Itu salah ku putus dengannya. Terus kami baik-baik aja sekaligus menjaga rahasia dan aib kami.
Kalo kalian penasaran sama kelanjutannya jangan lupa follow.
PART 1 (Nephew's Feet)
PART 2 (Worshiper)
PART 3 (Lovely)
PART 4 (It's me)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely
Short StoryPengalamanku ketika aku beranjak dewasa. Aku dan keponakan yang bernama ayu. Ia kakakku keponakan dengan kaki yang aku dambakan selama ini Diharap pembaca memahami foot fetish terlebih dahulu dan ini cerita bergenre dewasa #21+ #BDSM