"Ditaa, ke rumah dong. Belajar bareng."
"Iya sorean aku ke sana ya."
Aku bikin janji dengan Dita buat belajar bareng dirumah sekalian Dita menemani ku di rumah.
Soalnya kak ayu lagi kerja di luar kota untuk beberapa Minggu ini. Jadi aku sedikit merasa kesepian ketika sendiri di rumah
Hari-hari, aku memang melewati sendiri. Akan tetapi kak ayu setiap hari menanyai kabarku lewat atau telfon. Dari yang aku lagi apa, aku udah nglakuin apa aja. Anggapku kak ayu mungkin sedang kangen kali ya
Kamu lagi apa no?
Itu udah di kerjain belum?
Hari ini masak apa?
Kamu kemana aja kok chat kakak ngga di bales
Rino ga mau jemput kakak ya
Rino jangan kangen kakak ya. Bentar lagi pulang kok hehe
Ya mungkin itu beberapa pesan singkat dari kak ayu. Ketika aku sedang membalas chat dari kak ayu. Terdengar montor Dita di depan rumah. Akupun keluar rumah
"Ih bantuin no, bukain dong pagernya." Ucap Dita
"Dih cantik-cantik kok naik motor sih. Ahaha." Candaku
"Oh gitu ya sekarang. Ngrendahin aku ya, ya gimana ya cowoku gamau jemput sih hahaha." Katanya
"Loh kan mobilnya masih di pake kakakku."
"Loh kok ke PD an sih. Dih bukan kamu juga yee."
"Oh gitu ya sekarang. Yauda mari masuk." Aku menjawabnya dengan sedikit acuh
"Hih jangan marah rino. Tadi tuh becanda. Kan kamu doang cowo aku. Hahah."
Aku pun diam dan langsung menuntut nya masuk ke rumah.
"Silahkan duduk, mau minum apa?"
"Kok dingin banget sih kamu no, aku tadi tuh cuman becanda loh. Gada maksud apa-apa juga." Kata Dita
"Teh aja ya dit. Bentar aku bikinin."
Tiba-tiba Dita mencekram tanganku seolah dia tidak ingin aku tinggal sebentar.
"Kamu ga capek apa gantungin aku terus." Tanya Dita dengan nada serius
"Bentar dulu, aku mau bikin minum loh. Habis ini ngobrol serius nya yaa." Kataku sambil mengelus kepalanya
Akhirnya dia pun luluh dan membolehkan ku buat meninggalkannya. Aku beranjak ke dapur dan memanaskan air.
"Noo teh nya jangan manis-manis loh ya." Teriak Dita
"Iya iya"
Sudah selesai teh nya akhirnya aku antar ke ruang tengah. Dita sedang duduk sofa. Sedikit aku memperhatikannya
Kakinya yang memerah dan halus sedikit membuat ku berkali-kali menelan ludah. Iya terakhir kali aku mencoba kakinya itu waktu pas di kos Aisyah
Mungkin kalian pikir deketan kami itu ngebuat aku bisa menikmati kakinya. Ya aku sedikit malu kalo dengan Dita. Soalnya Dita sebagai orang lain yakni tidak ada hubungan darah dengan ku
Tapi aku sedikit berharap jika suatu saat aku bisa melumati kakinya Dita.
**
"Gimana mau ngobrol apa?" Kataku
"Kamu mau gantungin aku sampe kapan dah. Kamu suka kan sama aku? Hayo lho ngaku!"
"Apasi ah becandanya ga lucu."
"Aku suka sama kamu selama ini. Yakin kamu ga suka." Kata Dita dengan dikit malu
"Mmm gimana ya dit." Aku sedikit malu
"Halah jujur kamu." Tegasnya dengan perlahan mendepet ke samping ku
"Ssst heh jangan deket-deket. Ntah ada yang liat malah jadi berabe." Kataku dengan tegas
Tiba-tiba ayu menerkam ku dan mencengkram titit ku. Sontak aku langsung kaget
"Gilak ya kamu!" Marahku
"Loh kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely
Historia CortaPengalamanku ketika aku beranjak dewasa. Aku dan keponakan yang bernama ayu. Ia kakakku keponakan dengan kaki yang aku dambakan selama ini Diharap pembaca memahami foot fetish terlebih dahulu dan ini cerita bergenre dewasa #21+ #BDSM