"Pagi hari mulai tiba"
Ya pagi hari yang biasa saja, tidak ada kicauan burung atau pancaran matahari yang indah hanya ada ocehan dari keluarga untuk Alvian. Sama saja dengan Putri hanya ada Omelan dari mamahnya yang berteriak dari bawah untuk bangun dan mandi."Vian ayo mandi!!! udah jam 9!katanya mau jemput pacar!" teriak Armila dari bawah.
Alvian yang mendengar teriakan ibunya dari bawah langsung bangkit dari tidurnya, sesegera mungkin untuk dia mandi dan ganti baju Seragam. Diakhiri dengan Cermin
"Cakep banget gw" batin Alvian.
Alvian mengecek handphone nya untuk melihat sudah jam berapa, ternyata masih jam 05.52
Alvian ingin protes pada Armila namun bukan tentang kepagian melainkan sholat subuh yang ditinggalkan tapi ini salahnya sendiri tidak pasang alarm dan tidur larut malam."Vian...ayo kebawah cepetan makan!!"
Alvian bergegas ke bawah dan langsung melahap nasi dan lauk, lalu berangkat ke supermarket tempat dirinya menurunkan Putri kemarin siang. Alvian menelpon ponsel Putri dan akhirnya diangkat
"Halo Putri kakak sudah di supermarket,kamu dimana?" tanya Alvian ditelepon.
"Putri lagi pamit mau kesitu kak,tungguin sebentar lagi" jawab Putri.
"Iya jangan cepet² nanti jatoh".
Putri segera mengambil tas dan mengambil uang jajan nya pemberian ibunya.
"Mah Putri berangkat ya, udah ditungguin soalnya"
"Loh?pagi banget sayang? berangkat sama siapa? kamu kan belum sarapan" tanya Lia.
"Sama kak Alvian, nanti di sekolah bisa kok mah"
"Oh yaudah sana, nanti kenalin ya pacar kamu"
Putri hanya mengerutkan kedua alisnya merasa aneh dengan perkataan ibunya, Pacar? hah tidak mungkin.
Putri berlari kecil menuju supermarket tempat Alvian menunggu. Ketemu! ya Alvian sedang menunggunya.
"Kak!" panggil Putri.
Sang empu yang merasa dipanggil namanya menoleh ke arah sumber suara, Alvian tersenyum melihat putri yang berlari kecil kearahnya. LUCU satu kata dari hati Alvian.
"Maaf kak dibuat nunggu".
"Gapapa ayo berangkat, kamu belum sarapan ya?" tebak Alvian.
"Belum kak, nanti aja di sekolah".
"Yaudah ayok naik udah jam 06.25" ajak Alvian.
Perjalanan pagi ini lancar tanpa ada kendala ban motor bocor, bensin habis atau semacamnya. Perjalanan ini ditemani dengan hawa dingin yang terasa menusuk dan tembus ke tulang tapi untungnya Putri membawa jaket ya meski tidak terlalu menghangatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANNA HAPPY(HIATUS)
Teen Fiction'Definisi bahagia memang berbeda tapi Definisi menyakitkan itu sama' _0o0_ Ketika sesosok ayah selalu di tandai sebagai seorang pahlawan dan cinta pertama dari seorang anak perempuannya, lantas apakah bisa dise...