2

1.4K 131 14
                                    

“menjadi debu”


sasunaru, naruhina, sasusaku dll

gay/yaoi, drama, angs 17+



bagian 2


keterangan: cerita ini berlatar tempat di Indonesia


CERITA INI HANYA KARANGAN PENULIS, BILA ADA KESAMAAN CERITA DAN WATAK KARAKTER MAKA ITU HANYA KEBETULAN!

































Apa yang bisa diharapkan dari penegak hukum dinegri ini? terlebih lagi didaerah pesisir tempat Naruto tinggal. karena nyatanya orang-orang beruang selalu berada diatas pemimpin dan kepolisian.

tepat lima bulan lalu Naruto mendatangi kantor kepolisian didaerahnya, dengan menebalkan kulit wajahnya dia mengajukan laporan tentang kasus pelecehan yang didapatnya dari sang atasan. jujur saja saat itu Naruto berfikir kasus tentang dirinya ini akan segera terselsaikan dan sipelaku akan segera diadili sesuai hukum yang berlaku.

namun ternyata Naruto salah, dirinya terlalu naif dengan menganggap semua akan selesai dengan cepat. nyatanya uang yang dirinya persiapkan untuk menyewa seorang pengacara nanti saat pengadilan kalah besar jumlahnya dengan uang yang dimiliki pelaku. Sasuke Uchiha yang dengan entengnya malah mengundang Naruto keruangannya disore itu dan malah melakukan hal lebih keji tanpa bisa Naruto hentikan.

“aku sudah menerima surat dari kepolisian, kau tahu….. tindakanmu yang berani itu malah membuatku makin bergairah…. apa sesulit itu menerima penawaranku? tidur denganku dan kau akan mendapatkan apapun yang kau mau….”

Naruto dan jiwa lelakinya di saat itu tentu saja memberontak. sipirang dengan keras membanting tubuh Sasuke kerarah lantai dan menindihnya serta tak lupa memberikan satu pukulan telak diwajah atasannya itu.

“BANGSAT!! anda fikir saya siapa? saya laki-laki dan sudah punya keluarga!”

namun apa tanggapan Sasuke? lelaki itu hanya diam dengan senyum menyebalkannya sambil berkata. “kau fikir aku peduli? salahkan tubuhmu yang menggoda itu sampai membuatku ingin bersetubuh denganmu setiap saat.”

mendengar perkataan menjijikkan itu tentang dirinya, tak segan Naruto meludahi wajah Sasuke yang masih berada diposisi tertindih olehnya. “aku mengundurkan diri dari kantor ini.” lalu setelah Naruto menyelesaikan perkataanya, lelaki pirang itu segera berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.

Sasuke tentu saja tak tinggal diam, lelaki itu segera berdiri dengan tenang sambil mengusap sisa ludah Naruto diwajahnya sambil berkata. “pergilah dan aku pastikan seluruh keluargamu akan menderita karena kelaparan…. tindakanmu barusan akan aku kasuskan dan aku pastikan kau mendapatkan hukuman berat, istrimu akan melarat bersama dengan anakmu yang autis itu.”

Naruto terdiam tepat didepan pintu, dengan posisi tangannya yang terjulur kearah daun pintu. buku jarinya memutih mendengarkan tiap kata yang terucap dari lelaki dibelakangnya.

lalu pada akhirnya Naruto membuang jauh-jauh harga dirinya demi orang-orang yang dia cinta, berbalik arah dan menatap kearah atasannya sambil berkata dengan nada memohon. “saya masih normal pak, saya mohon jangan libatkan saya…. anda punya uang anda bisa mencari siapapun yang bisa anda bayar…… saya mohon jangan libatkan saya…..”

Naruto menautkan kedua tangannya, dengan gerakan seolah menyembah. badannya sedikit membungkuk dan kedua mata terpejam. sungguh dia begitu takut dengan ancaman orang didepannya. karena dia tahu pasti Sasuke tidaklah main-main dengan apa yang dia katakan.

suara langkah kaki terdengar cukup jelas diruangan kedap suara itu, sepatu hitam mengkilat milik Sasuke makin mendekat kearah dimana Naruto berdiri. dengan menjulurkan kedua tangannya Sasuke tak segan segera mengusap dengan sensual setiap inci kulit wajah Naruto.

menjadi debu || sasunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang