BAB 3

5 2 0
                                    

Manfaat sejati dari membagi kekayaan, untuk memberikan pemberi amalnya, bukan yang menerimanya.

Seseorang yang hidup untuk masyarakat akan menjadi orang yang bermanfaat. Tetapi seseorang yang hidup semata-mata untuk dirinya sendiri, tidak saja merugikan diri sendiri tetapi juga seluruh masyarakat.

__~~°0°0°0°~~__

Semarang
Ndalem
04 Juli

Yang namanya masalah memang terkadang membuat masalah lainnya, Satu belum selesai satu lainnya hadir, Begitulah.

Untuk berpikir menemukan sebuah solusi, Seseorang haruslah berpikir dengan kepala dingin. Walaupun ditempat yang ramai ataupun sepi, Haruslah berpikir dingin. Karena solusi muncul dari pikiran orang yang tenang, fokus, dan tidak panik.

Oleh karena itu saat ini Akhtar dia tengah duduk manis di cafe usahanya sendiri.

"Assalamualaikum" Akhtar menoleh pada suata yang mengucapkan salam padanya

"Waalaikumsalam, Monggo {silahkan} duduk" Akhtar mempersilahkan

" Lama ya nunggunya?" Lawan bicaranya itu duduk

"Engga kok, Saya baru empat puluh lima menit yang lalu disini."

"Sama aja mas. lama. Ngomong ngomong kenapa ya mas ngundang saya buat ketemu? "

"Saya tau. Kamu tau saya mau dijodohkan sama sahabat abi saya. Dan gadis alias anak sabahat abi saya sifatnya mirip sama adik anda sendiri. Saya dengar dari orang tua saya sendiri"

"Lalu?"

"Saya takut, Saya gak bisa menuntun perempuan itu ke jannahnya. Saya tau pengalaman itu guru terbaik, tapi pepatah mengatakan belajarlah dari pengalaman dan kejadian dimasa lalu."

Mendengar hal itupun pria yang usia dibawahnya itu berkata "Mas Akhtar ingat dengan baik, saya hijrah itu karena suaminya. Dan bukan karena Gus Akhtar. Gus Akhtar hanya Menemani selama kurang lebih 2 tahunan. Dan saya berterima kasih untuk itu karena mas juga ikut menghijrahkan, dan mas ikut menemani saya berdakwah melanjutkan perjuangan orang yang saya dia"

Akhtar hanya diam membisu membiarkan lawan bicaradi depannya mengeluarkan semua unek uneknya

"Saya sampai sekarang ini juga masih kecewa sama diri saya sendiri Dan belum. bisa melupakan kejadian itu. Dengar Maskenapa pada waktu itu mas masih menerimanya, sebagai Seorang Istri dan bahkan seorang janda. Kenapa? kenapa? " Tanyanya menahan tangis

Akhtar mengangkat wajah dan menatapnya lekat "Karena saya salut sama dia. Dia menghadapi semua masalah dari sejak kamu remaja. Masa seharusnya sekolah malah harus menghadapi masalah yang seharusnya orang dewasa selesaikan. Dan yang orang dewasa pun belum tentu bisa melakukannya. Dia bahkan sudah memikul tanggung jawab yang besar. " Akhtar tersenyum nanar mengingat kenangan yang ia buat dengan wanita itu.

"Saya memang kaget waktu itu, Kalau Saya tau akhirnya bakal kayak. Gitu saya gak bakal Terima. Sungguh saya minta maaf. Tapi yang salah juga bukan hanya saya" Sanggah Akhtar mengusap air matanya yang mulai menetes

"Kalau saja Om dan tante anda, Termasuk Anda sebagai seorang kakak, Juga ikut andil memahami dengan betul, Dan saat dia melamun saat dia terlihat bersedih, Apa anda pernah mencoba menanyakan apa penyebabnya sedih dan suka melamun? Apa anda pernah mengatakan 'katakan aja ada apa? apapun itu cerita sama mas' Apa anda pernah? Pantas aja dia kayak gitu. itu karena ulah perbuatan anda dan keluarga anda sendiri"

The Beauty of Our Love(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang