[Di gedung aula sekolah, acara wisuda kelas 12.]
MC: baiklah, ini adalah saatnya para murid memberikan sertifikat kelulusan dan laporan hasil belajar mereka. Setangkai bunga mawar putih melambangkan cinta dan kasih sayang tulus seorang anak kepada orang tuanya serta sekantong biji-bijian yang melambangkan seorang anak dari benih suci impian setiap orang tua. Juga benih cita-cita yang akan ditanam setiap anak dengan kerja keras hingga mendapatkan buah manisnya.
[murid-murid berpakaian toga dan membawa barang-barang yang sudah disebutkan oleh MC tadi beranjak dari kursi ]
Nuane duduk diam di bangkunya. Di sebelahnya ada miki, keduanya sama2 tidak memiliki siapapun untuk diberi benda2 itu.
"Nuane, lihat itu Divan. Nilainya pasti bagus karena kedua orang tuanya tersenyum sangat lebar."
"Benar, mereka terlihat bahagia"
"Tapi lihat di sampingnya, orang tua Reki terlihat kecewa."
Nuane melihat detail kecil seperti lirikan-lirikan mata orang tua Reki yang mencuri2 pandang keluarga di sebelahnya itu. Seolah mengatakan, betapa gembiranya keluarga Divan! Pasti nilainya bagus, kenapa anakku ini tidak membawa hasil yang membanggakan?"
[selesai wisuda]
Miki: Nuane, mungkin hari ini adalah hari terakhir kita bertemu. Karena aku akan pindah ke tempat pamanku dan membantu mengelola peternakan kecil di sana.
Nuane: apa kau tidak akan berkunjung ke sini?
Miki: entahlah. aku pasti ingin mengunjungimu, tapi pamanku tinggal di seberang pulau. Butuh banyak biaya untuk bepergian kemari.
Nuane: ah.. begitu. Tapi kau harus sering menghubungiku.
Miki: tentu saja, aku akan mengusahakannya.
Nuane: ...
Miki: jadi...selamat atas kelulusanmu (menjabat tangan)
Nuane: (menyambut tangan miki) kau juga... hati-hati di perjalanan.
Miki: jaga dirimu, Nuane
[keesokan harinya, Nuane masih terbaring di kasurnya. Seseorang menggedor-gedor pintu apartemen sempitnya.]
Nuane: (bangun dan mengucek mata) siapa?
Miki: Nuane! Cepat buka! Aku harus mengatakannya padamu dan segera pergi ke pelabuhan!
Nuane: (cepat-cepat turun daan membuka pintu) Miki! Ada apa?
Miki: lihat ini! (menunjukkan sebuah flyer) perusahaan Rich Wood menghire banyak karyawan! Kamu mungkin membutuhkannya, Nuane!
Nuane: (membaca flyer) benar...aku bisa melamar kerja di sini
Miki: nuane, aku ingin sekali bicara denganmu tapi aku benar-benar harus segera pergi. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membantumu.
Nuane: aku sangat berterima kasih sekali, miki
Miki: aku harap kau akan selalu baik, sobat (memeluk nuane)
Nuane: kau juga,
Miki: baiklah, aku akan pergi sekarang.
Nuane: hati-hatilah miki...
Hari itu juga Nuane melamar pekerjaan di perusahaan Rich Wood. Produk2 perusahaan ini cukup beragam dengan cabang di berbagai pulau.
2 hari kemudian Nuane menerima panggilan tes dan wawancara.
Nuane hanya memiliki ijasah SMA, jadi mungkin tidak banyak pilihan yang bisa dia ambil dalam lowongan itu.
Petugas: Namamu Nuane? (Membaca CV)
Nuane: iya, pak
Petugas: pendidikan terakhir SMA, tapi selamat, nilai cukup bagus. Pengalamanmu juga cukup banyak dibidang kayu-kayu pepohonan...
Nuane: saya memang tertarik dengan jenis-jenis kayu dan sedikit tau memilih kayu untuk fungsi yang cocok, Pak. Tapi saya hanya berpartisipasi dalam pemilihan kayu yang berkualitas.
Petugas: oh, itu cukup bagus dan tidak biasa dilakukan anak SMA.
Bagaimana dengan keluarga?
Nuane: saya tinggal sendiri Pak. Orang tua saya sudah meninggal dan keluarga yang lain sangat jauh...
Petugas: wah, kau sudah menjadi orang yang mandiri walau masih muda. Baiklah, kau bisa bekerja di bagian lapangan. Memilih kayu2 berdasarkan kriteria tertentu dan berbagai pekerjaan lapangan lainnya. Aku pikir itu cocok denganmu.
Nuane: benarkah?
Petugas: tentu, kau bisa bersiap2. Kita akan menghubungimu beberapa hari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amateur Survival
AdventureNuane hanya ingin bekerja dengan tenang dan damai. Tapi, peace was never an option! karena dia harus terjebak dalam survival game di hutan belantara untuk mencari sesuatu yang bahkan dia sendiri tidak tau! Lalu siapa itu ICE? Seorang pemuda dingin...