17.malam terakhir

254 35 1
                                    














hehe happy reading













👀













malam sudah tiba, Aditya pulang karena dia tidak ingin menjadi setan antara dua homo tersebut, mungkin Aditya sudah tau mereka ingin melepas rindu masing masing, Andra mengunci kamarnya, kembali duduk di samping kekasihnya tersebut, Bryan menatap lekat mata andra





"Ada apa??"tanya nya


"Marih bercinta, kamu ingin??"Andra sedikit terdiam mendengar ucapan laki laki di hadapannya terlalu spontan.........jeda beberapa menit dia tertawa, Bryan bingung dengan tingkah Andra tersebut



"kau ada ada saja Bryan, jangan bercanda kelewatan"ucapnya sambil tertawa dengan kencang, mungkin dia berfikir kalau Bryan memang bercanda kepadanya?tapi lain hal dengan tatapan bryan


"Saya tidak bercanda"

"Ayolah, itu bercandaan yang konyol kau tau?"Andra menatap mata lelaki bongsor di hadapannya, tatapan asing menurutnya, Andra bingung, padahal dia tidak menganggap itu hal serius, bercinta?? Secepat ini?? tunggu tunggu dia tidak ingin, bagaimana jika dia sudah di pakai maka di buang begitu saja?


"Tidak ada yang bercanda Andra, ingin mencobanya??"Andra terdiam dari tawanya, sepertinya memang dominannya saat ini sedang mabuk, mungkin saja, mabuk Stella


"Tidak tidak tidak, berhentilah berfikir tentang tubuhku bryan! Kau sungguh mesum"ucap Andra yang langsung menyelimuti tubuhnya dengan selimut, Bryan hanya sedikit cemberut aksinya selalu di tolak mentah mentah




"Baiklah tidak"



setelah mendengar hal tersebut, Andra menarik nafasnya, mungkin dia tidak akan bisa menolak kitten lucunya tersebut, tapi kenapa dia harus merusak si manis itu yang sangat fucking polosnya, dia tertawa geli karena tingkah Bryan yang memainkan selimut nya, jika Andra bisa teriak karena kegemasan tersebut mungkin di sudah teriak karena hal tersebut, Andra keluar dari selimut tersebut, mendekati sang dominan yang sedang memanjakan jarinya, memelintir selimut tersebut dan menggulung di telunjuk jarinya, shit bisa kalian bayangkan segemas apa lelaki itu di hadapan Andra





Sedikit merangkak mendekati sang dominan tersebut, Andra menduduki pangkuan lelaki bongsor tersebut, bryan dia hanya kaget karena Andra, mungkin bisa di bilang dia benar benar kaget



"kau tau?kau sangat tampan"ucap Andra sambil mengusap rambut lelaki di hadapannya tersebut



"Kau memang tidak sebaik orang orang di luar sana, tapi asal kamu tau aku menyukai Jogja setelah aku mengenalmu"Andra merangkul leher bryan, sedikit menduduki area sensitif lelaki tersebut, mendekati tubuh mereka hingga menempel



"bisakah aku mengagumi wajahmu ini??ahhhh sungguh kau tampan sekali"Andra mengecupi rahang kekasihnya tersebut, melumat sedikit tepian bibir laki laki itu, Bryan hanya terdiam mendengar celotehan dan perilaku laki laki mungil di atas pangkuannya itu




"jika kau bilang aku tergila gila denganmu, kau benar, aku sudah gila karenamu"


"Kau sering berkata aku begitu indah, tanpa kau sadari kau sangat indah di mataku"


ucapan Andra terhenti karena lelaki bongsor di hadapannya tersebut, menangkup wajahnya, lalu menciumnya dengan lembut, melumat bibir ceri tersebut, dengan balasan serupa Andra merangkul leher lelaki itu, desisan ciuman terasa di ruangan tersebut, semakin menggila, mungkin mereka sudah gila?



𝙔𝙊𝙂𝙔𝘼𝙆𝘼𝙍𝙏𝘼 [ 𝙣𝙤𝙧𝙚𝙣]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang