Baraa & Layla : Chapter 9

7.7K 287 10
                                    


Playlist : Bahaya - Arsy Widianto feat Tiara Andini

Vote sebelum baca.

_____

"Pelankan suaramu sayang"

"Salah siapa sodokan mu terlalu keras"

"Karena kamu semakin cantik, aku jadi tidak tahan"

"Kamu bertambah mesum"

Baraa terkekeh pelan. Ia mencium Layla, membungkam desahan wanita itu karena takut membangunkan putra mereka.

20 menit yang lalu Baraa terbangun karena ia bilang batangnya tiba-tiba berdiri. Lalu Layla menanyakan kenapa bisa berdiri? Padahal mereka sedang tidur.

Lalu jawaban Baraa membuat Layla tercengang.

"Aku dari tadi mandangin wajah kamu saja, tapi tiba-tiba beonya berdiri"

Layla hanya menggeleng didalam hati mendengar jawaban Baraa.

Layla ingin menolak karena Aldo sedang tidur bersama mereka. Tadi posisi Aldo ditengah menjadi paling sudut.

"Aku mau sampai sayang" kata Baraa. Ia mempercepat gerakannya sambil meremas payudara Layla.

Layla menjambak rambut Baraa, ia memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya menahan desahan yang tidak dapat ia tahan lagi, apalagi gerakan Baraa semakin menusuknya.

"Lebih cepat Baraahhh"

"Sayang, kamu siap hamil lagi?" Ia menatap wajah Layla namun gerakannya semakin cepat.

Layla mengangguk, ia menarik wajah Baraa dan mereka berciuman dengan intens.

"Mau seratus pun aku tidak masalah, asalkan itu dari benihmu"

Hati Baraa menghangat mendengar perkataan istri tercintanya.

Ya, Baraa dan Layla dan sudah menikah 3 bulan yang lalu dan pernikahan mereka hanya pesta sederhana saja. Tamu nya juga cuma kerabat-kerabat Baraa, Luna dan suaminya juga datang melihat adiknya yang sudah menikah dengan pria yang sangat mencintai adiknya.

Luna berpelukan sambil menangis tidak percaya jika adiknya sudah bahagia. Ia juga perlahan-lahan menghapus rasa benci dihatinya untuk Baraa dan juga mengikhlaskan kejadian masa lalu itu.

Sempat ia mengomeli Baraa untuk menjaga adiknya baik-baik dan aman selalu dan respon Baraa tersenyum, mengangguk kan kepalanya mendengar ucapan kakak iparnya. Aldi yang malu melerai istrinya karena suara cempreng Luna mengundang beberapa tamu menatap mereka.

Baraa semakin mempercepat gerakannya sempat ia mengumpat karena merasakan nikmat sekali percintaan kali ini.

"Keluarkan di dalam Baraa"

"Aku datang sayang"

Layla memejamkan matanya merasakan semburan hangat dirahimnya, bahkan keluar saat Baraa mencabut miliknya.

"Kau selalu nikmat sayang" Baraa mengusap sensual bibir istrinya yang bengkak.

Layla tersenyum manis lalu ia merapikan kembali pakaiannya namun ditahan Baraa "Kenapa lagi? Aku lelah Baraa"

Baraa & Layla(Sequel My Wife Layla)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang