s i x

590 106 3
                                    

Yoshi menatap malas pada sebuah gerbang sekolah yang tak kunjung memperlihatkan orang yang sedang ia tunggu.

Netra hitamnya memicing kala akhirnya mendapati sosok sang adik berjalan keluar dengan seorang wanita yang menggandeng tangannya erat.

Kerutan terlihat jelas di dahi Yoshi kala melihat wanita cantik tersebut beralih memeluk lengan kurus milik adiknya.

"Kakak!"

Haruto tersenyum lebar kala melihat wajah sang kakak yang memandangnya malas.

"Sampai jumpa Yumii chan, kak Yoshi sudah datang menjemput ku."

Terlihat jelas kedua bola mata wanita yang dipanggil Yumii itu menatap jengah ke arah keduanya. Padahal niat Yumii ingin mengajak haruto pergi bertemu teman temannya lagi tadi, namun segera ia urungkan ketika melihat Yoshi yang seakan menyelidikinya.

Wanita cantik itu melepas pelukannya pada tangan Haruto dan berjalan pergi kala melihat raut wajah Yoshi yang semakin memandangnya menilisik.

"Kakakmu aneh" ucap wanita itu dengan wajah kesal lalu pergi meninggalkan keduanya.

Haruto tertawa canggung dan sesekali berbalik untuk melihat punggung wanita itu yang semakin menjauh. Pandangannya beralih pada sang kakak yang menatapnya meminta penjelasan.

"Teman kelasku namanya Yumii, cantik kan?"

Yoshi mengangguk dan memakai helm nya acuh. Ia tak begitu peduli akan masa percintaan Haruto. Tapi entah kenapa dirinya begitu khawatir?

Yoshi mulai menyalakan motor nya kala melihat Haruto sudah mengangguk siap dari spion.

"Jangan ngebut ya kak."

Yoshi tersenyum kala dirinya berhenti di depan sebuah toko roti yang selama ini semakin sering ia datangi hampir setiap hari.

Tangannya mengetuk pintu kecil tersebut beberapa kali, namun tak ada jawaban.

Pemuda Jepang itu hendak membuka paksa pintu tersebut hingga teriakan Asahi yang memanggilnya terdengar dari ujung jalan. Laki laki itu segera berjalan mendekat kala menyadari Yoshi yang menoleh.

Asahi menyeret paksa Yoshi menjauh dari toko roti tersebut dan mengajaknya duduk di bangku taman.

"Tolong biarkan dia sendiri dulu."

Wajah Yoshi begitu kentara menunjukan raut wajah bingung dan meminta penjelasan. Ia sedikit kesal karena ditarik paksa saat ingin menemui Mashiho.

"Ini sedikit rumit, tapi yang pasti Mashiho terkadang akan mengalami trauma" cicit Asahi lirih.

Yoshi yang mendengarnya memasang wajah khawatir. Tubuhnya akan segera bangkit hingga lagi lagi tangannya ditahan oleh Asahi.


"Kumohon dengarkan aku dulu."

Asahi menarik Yoshi untuk duduk disebelahnya. Wajah keduanya kini begitu kentara memasang wajah masam.

"Ini semua tentang masa lalu mashiho saat baru datang ke daerah sini."

"Ini semua berawal saat ada sebuah anak kecil yang ditinggalkan sendiri di sebuah taman. Anak kecil itu terus duduk di ayunan sembari memanggil kedua orang tuanya dengan tatapan kosong."

candle light [ Yoshiho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang