[ IZ*ONE'S SONG/FANFICTION ]
Ramalan mengatakan akan ada 12 anak dari keturunan dewi Cygni yang dikirim ke dunia manusia untuk mencari kristal kehidupan yang dicuri.
12 gadis tersebut dilahirkan untuk mewarisi kekuatan dari 12 kristal kehidupan ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Terbang dengan wujud angsa, Chaewon bergerak mengelilingi tempat peternakan ini. Mata indahnya menengok kanan-kiri mencari jawaban. Dan tak lama, ia menemukannya.
Gadis itu melihat semak belukar yang tengah dikelilingi oleh aura Yuri. Ia pun mendekat, rupanya aura oranye itu membentuk kubah perlindungan pada sebuah lubang. Namun ia semakin berpikir negatif kala itu sebab dinding kubah nya yang terlihat memudar.
Tubuhnya mendarat di permukaan tanah. Terdapat tumpukan bangkai hewan mati yang membuat Chaewon terkejut untuk kesekian kalinya.
“Demi hijau, mereka tidak punya belas kasih.” Monolognya.
Kemudian, seekor koala yang tengah sekarat mengangkat tangan kanannya. Membuat netra gadis itu teralihkan padanya, mengikuti arah pandang telunjuk hewan malang itu yang ternyata mengarah pada gedung tempat walikota berkuasa.
Dan kedua iris mata indahnya berubah menghijau.
Aura mint kehijauan yang segar telah mengelilingi gedung itu, seperti nya itu sebuah petunjuk untuknya. Dan sekilas, ia melihat aura pastel pink Sakura yang nampaknya sedang murka.
Lalu ia kembali membalik pandangannya pada hewan-hewan tadi. “Aku akan segera kembali! Kupastikan kalian sembuh,”
Dengan keyakinannya, Chaewon menggunakan wujud Cygnus-nya. Lalu terbang menuju gedung. Manusia yang sok berkuasa itu harus diberi pelajaran.
.... Tok! Tok!
Seorang pria dengan jas rapi memasuki ruangan yang tak lain adalah ruangan si walikota, Christoper. Tentu setelahnya, kedua wanita yang nampaknya bekerja sebagai pelayan ikut masuk dengan nampan berisi teh hangat dan sebuah camilan.
“Untuk apa kau kemari?” Tanya Christoper dengan nada angkuh. Pandangan dan tangannya masih setia dengan sebuah kristal berwarna mint.
Pria berjas rapi itu berdehem. “Terdapat kekacauan diluar,”
“Oh, apakah itu demo lagi? Aku tidak peduli.” Balasnya.
“Eum, tidak. Maksudku, ada sesuatu yang lebih aneh dari itu, tuan.”
Christoper berdecih. “Aku benar-benar tidak peduli dengan itu. Keluar dan jangan kotori hari indahku,”
Balasan itu diiringi dengan intonasi yang mematikan. Pria berjas rapi dan kedua pelayan lain sampai meneguk ludahnya.
“B-baiklah kalau begitu. Aku harap kau baik-baik saja,” Pria itu menjeda ucapannya. “Selama beberapa saat kedepan,”
Pada saat itu juga, mereka bertiga pergi meninggalkan ruangan walikota.
Christoper tertawa remeh. “Mereka benar-benar aneh. Kebun binatang itu terkutuk. Tempat itu pantas untuk dirobohkan,”
Lalu dwinetranya kembali menatap kristal mint yang ada ditangannya.