III | Gravity

945 198 26
                                    

Wina berdecak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wina berdecak. Hari ini sepulang dari perpustakaan, Karin meminta menemaninya menonton pacarnya futsal. Wina hendak menolak tapi tak disangka Karin telah menunggunya di depan gedung perpus.

"Aku engga mau Kak..."

"Please Win," pinta Karin. Mahasiswi keperawatan itu memasang wajah memelas. "Just for this time okay? Teman-teman gue ga ada yang bisa."

Wina menggigit bibir. Jam menunjukkan pukul setengah lima sore. Mamanya pulang pukul 18.00 dan Wina sudah harus di rumah sebelum mamanya pulang karena ia mesti memasak. Namun ia tidak tega melihat Karin terus memohon padanya. Karin merupakan senior Wina sewaktu SMA. Mereka dekat berkat berada di ekstrakurikuler yang sama dan Karin sudah Wina anggap sebagai kakak kandungnya sendiri.

"Ya Win ya ya ya?"

Mau tak mau Wina mengangguk pasrah.

"Yey!" Karin memekik senang.

Senyum Wina terukir. Biarlah ia repot sementara asalkan Karin senang.

"Kita naik Gojek aja ya ke sana, bentar aku kabari Juna dulu."

Selesai menelepon kekasihnya, Karin langsung memesan layanan ojek online. Keduanya menunggu di depan gerbang III yang paling dekat dengan gedung perpustakaan. Tak lama ojek mereka pun datang.

Selama perjalanan Karin tak henti-hentinya menceritakan tentang Juna yang memperkenalkannya kepada teman-teman tongkrongannya. Arjuna, pacar Karin adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 17. Mereka bertemu di sebuah seminar.

Juna tipe cowok yang lumayan "nakal" untuk seukuran Karin yang anak rumahan. Laki-laki itu sempat Wina kira anggota gang motor lantaran penampilannya yang sangar. Namun Karin sangat menyukainya.

Kata Karin, Juna telah membawa banyak hal menarik padanya. Bersama laki-laki itu, ia tidak pernah bosan dalam menjalin hubungan cinta.

"Terkesan berlebihan sih tapi aku bener-bener bahagia banget! Mereka pada baik-baik banget lagi, it feels like they treat me like a princess." Karin berujar sambil tersenyum sumringah.

Alis Wina tertaut. Ia tidak paham apa yang membuat Karin sebegitu senangnya hanya karena ia diajak bertemu teman-temannya Juna. Bagi Wina malah sedikit cringe.

Mengamati ekspresi Wina, Karin tertawa. "Lo belum ngalamin sih jadi gak tau gimana rasanya nikmatin the previlege of being pacar anak tongkrongan."

"Paling gak lebay kayak Kakak," ejek Wina.

Karin sontak mencubit lengan Winter. "Ih Wina!"

LIMIT - jake x winterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang