XX |

902 159 11
                                    

"Lo jadi daftar ONMIPA Win?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo jadi daftar ONMIPA Win?"

"Jadi," sahut Wina tanpa menoleh sekalipun ke arah Cherry. Ia tengah repot mengerjakan laporannya yang akan dikumpul sore nanti.

"Lo lagi ngerjain apa sih?" Cherry yang duduk di meja dosen demi men-charge ponselnya melangkah menuju Wina lantas tercengang. "Laporan lo belum siap Win?! Seorang Wina?!" pekiknya shock.

Wina tidak menanggapi. Tangannya tetap sibuk menulis.

"Emang kemarin lo ngapain aja? Gue lihat story Kalev lo lagi jalan berduaan bareng dia. Jangan bilang gara-gara itu laporan lo jadi gak selesai?!" tuding Cherry yang menimbulkan letupan emosi pada Wina.

"Bukan karena itu," elak Wina cepat.

Tentu saja penyebab laporannya tidak selesai adalah Wina yang pikirannya tersita semalaman penuh oleh percakapannya dengan Kalev sewaktu di McD sampai-sampai ia lupa apabila ia memiliki tugas laporan untuk besok.

For the first time Wina doesn't finish her report on time. Wajar Cherry kaget tapi bukan berarti Cherry bisa menginterogasinya seolah-olah Wina baru melakukan kejahatan berbahaya.

Namun ini Cherry yang dibicarakan. Si gadis yang selalu buta dalam membaca situasi dan yang paling buruknya –senang mencampuri urusan orang.

"Lah terus karena apa dong? Jelas-jelas kemarin lo jalan berduaan sama Kalev sampe sore. Sejarahnya sih lo gak siap laporan. Pasti semalam lo capek terus langsung tidur atau jangan-jangan semalam Kalev ngapel ke rumah lo terus kalian –"

"Cherry." Wina menyentak pulpennya ke atas meja. Melirik Cherry datar. "Tiga jam lagi praktikum kita dimulai dan laporan aku masih di bab 3 jadi tolong jangan berisik okay? Aku juga belum belajar buat pretest."

Cherry diam setelahnya. Kemudian ia menawarkan diri untuk membantu Wina menulis laporan yang diterima Wina dengan senang hati sebab ia memang sedang kewalahan.

"Nanya hal lain boleh kan Win?" tanya Cherry penuh harap. Sepertinya cewek itu kalau diam sedetik saja langsung kena sawan.

"Hm," jawab Wina pasrah.

"Kalev juga ikut ONMIPA?"

Wina mengernyit. "Kenapa tanya aku? Ya tanya Kalev-lah."

"Gue kira lo tahu, lo kan dekat sama dia," balas Cherry dengan kedua pipi dikembungkan.

Tidak ada seorang pun yang Wina beritahu perihal status hubungannya dengan Kalev. Bahkan Karin saja tidak ia beritahu.

"Terus aku harus tahu segalanya tentang dia gitu?" sergah Wina gusar.

Duh. Kenapa hari ini mood Wina jelek sekali ya. Mungkin karena laporannya yang belum selesai atau mungkin karena percakapannya dengan Kalev yang masih senantiasa membayangi. Intinya kasihan Cherry yang harus menjadi korban amarah Wina.

LIMIT - jake x winterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang