XVII | Inertia

772 158 15
                                    

Seusai futsal Kalev langsung menawari Wina buat pulang bareng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seusai futsal Kalev langsung menawari Wina buat pulang bareng. Tapi masalahnya Kalev enggak bawa mobil karena being the efficient person he is tentu dia memilih untuk menumpang mobil Jazel alih-alih membawa mobilnya sendiri. Kalev kira Wina bakal datang bersama Karin ternyata Wina datang sendiri. Tahu gitu Kalev bakal membawa mobilnya.

Untungnya ada Saga sang penyelamat.

"Ga, pinjam motor lo ya, gue mau ngantar Wina. Lo sama Jazel aja gih," mohon Kalev.

Saga menautkan alis agak keberatan dengan permohonan itu. Ia mengeluarkan motor beat-nya dari parkiran, melengok kanan kiri mencari sosok Jazel yang baru saja keluar dari lapangan futsal bareng rombongan Juna.

Bergegas Jazel menghampiri Kalev dan Saga di parkiran motor. "Lev, lo ikut ke kafe?" tanyanya.

"Mau pacaran dia." Justru Saga yang menyahut.

Kalev gelagapan, langsung membantah cepat, "Kagak nyet gue cuma mau ngantar Wina pulang dan kita enggak pacaran."

"Masih jam lapan ini, lo ajaklah Kak Wina ke tongkrongan," timpal Jazel sambil mendudukan diri di salah satu motor.

"Ogah banget ngajak Wina ketemu lo lo semua," cebik Kalev lantas lanjut berkata, "Saga numpang sama lo ya. Gue mau minjam motor dia."

Jazel mengerutkan wajah berlagak seperti Saga menandakan ia juga keberatan atas permintaan Kalev.

Sumpah, Kalev tidak mengerti kenapa semua teman-temannya percis penghuni neraka? Tidak ada yang bersedia membantu tapi membuat repot nomor satu.

Tangan kiri yang dilingkari oleh arlojinya Kalev angkat, mengecek jam yang menunjukkan pukul 19.49. Apa ia memesan gojek mobil saja buat Wina ya? Kalev sebenarnya tidak tega membawa Wina dengan motor di malam hari begini. Takut Wina bakal terkena dinginnya angin malam. Namun Kalev lebih khawatir untuk mempercayai layanan ojek online. Terlebih tingkat kejahatan terhadap cewek rawan terjadi saat berada di dalam mobil.

Seolah dapat membaca pikiran Kalev, Jazel berceletuk, "Mending Kak Wina gue antar aja gak sih?"

Kalev mendelik tajam. "Ngajak berantam?"

Sebenarnya saran Jazel udah yang paling bagus karena Wina jauh lebih aman dan nyaman jika menaiki mobil dan kebetulan cuma Jazel di antara mereka yang membawa mobil TAPI KALEV ENGGAK RELA! Walau ia bisa saja ikut menaiki mobil tapi Kalev enggak akan membiarkan sedetik pun kesempatan untuk Jazel mengobrol dengan Wina.

"Cih posesif," cibir Jazel.

Kalev bukan posesif. Tidak masalah Wina berinteraksi dengan laki-laki manapun asal tidak dengan teman-teman brengseknya. Demi kesehatan jiwa Kalev, Wina sebaiknya menjauhi semua teman-temannya apalagi dari setan bernama Jazel.

Well, apabila ia tidak berhasil memenangkan hati Saga agar meminjamkannya motor maka gocar adalah pilihan terakhir Kalev dan ia bakal menemani Wina dengan turut menaiki mobil bersama Wina.

LIMIT - jake x winterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang