8

690 110 6
                                    

"Baiklah anak-anak. Bisakah kita mulai?!" Seru Koro-sensei dengan bayangan-bayangannya.

"Ha? Mulai apanya?"

"UTS sudah dekat. Maka dari itu, jam ini akan di gunakan untuk belajar ujian super kilat!" Seru Koro-sensei.

"Bayangan sensei akan menghampiri kalian satu persatu untuk perbaiki kelemahan kalian dalam pelajaran." Ucap Koro-sensei.

"Ada-ada saja. Bahkan sampai pakai ikat kepala di setiap pelajaran." Dengus Terasaka. Koro-sensei tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Dan lagi, kenapa cuma aku yang dapat 'Naruto'!" Serunya.

(Name) menatap ikat kepala yang di pakai bayangan Koro-sensei di depannya. Kimia. Ia menghela napas. Ia memang cukup buruk di pelajaran Kimia. Sementara Hikari di sebelahnya mendapat latihan tambahan Matematika.

"Apa tidak lelah ya, seperti ini."

Tiba-tiba, wajah Koro-sensei melesak ke dalam. Membuat (Name) terkejut sekaligus sweatdrop. Ia menoleh ke meja sebelahnya.

"Tolong jangan membunuhku tiba-tiba, Karma-kun! Saat aku menghindar, bayanganku juga ikut berpengaruh!" Seru Koro-sensei. Karma hanya memeletkan lidahnya.

"Koro-sensei, apa tidak lelah membuat bayangan seperti ini?" (Name) memiringkan kepalanya.

"Tidak juga, aku membuat bayangan untuk istirahat." Jawab Koro-sensei.

"Bukannya malah tambah capek?!" (Name) sweatdrop. Lalu ia fokus ke bukunya.

"Bagaimana (Last Name)-san. Kau sudah paham?" Tanya Koro-sensei. (Name) menatap Koro-sensei. Lalu menggeleng.

"Aku hanya paham sedikit." Cengirnya.

○●○

Esoknya...

"Selamat pagi, anak-anak! Hari ini aku buat duplikat lebih banyak lagi!" Seru Koro-sensei dengan bayangan yang sangat banyak.

"Banyak sekali.." (Name) sweatdrop.

"Oke, ayo mulai pelajarannya!"

Waktu istirahat...

Koro-sensei terkapar kelelahan dengan wajah merah. Ia mengipasi dirinya dengan kipas kertas. Hampir seluruh murid mendekatinya kecuali beberapa termasuk (Name) dan Hikari. (Name) sedang meminta di ajari Hikari tentang Kimia. Hikari dengan senang hati membantunya. Dua gadis pindahan dari gedung utama itu baru bisa sangat serius saat sudah mendekati ujian.

"Sudah ku duga pasti bakal sangat kelelahan." Ucap Maehara.

"Mungkin sekarang bisa kita bunuh!" Nakamura mengangkat pisaunya.

"Kenapa dia harus bersusah payah menjadi guru?" Ujar Okajima. Koro-sensei terkekeh.

"Ini semua untuk menaikkan nilai kalian. Dengan begitu..." Koro-sensei menghayal sendiri jika nanti murid-muridnya mendapat nilai bagus, murid-muridnya akan memandang dengan penuh hormat serta tak tega membunuhnya dan para mahasiswi berdada besar juga mengaguminya. Kulitnya menjadi warna merah muda. "Ancaman terbunuh pun hilang. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui."

"Hhh, tidak, menurutku lebih baik belajar seadanya saja." Mimura menoleh ke Yada. Yada mengangguk.

"Ya. Soalnya kita bisa dapat 10 miliar yen kalau membunuhnya."

"Dengan uang segitu, kita bisa hidup enak meski nilai jelek." Ucap Nakamura sambil meletakkan tangannya di belakang kepala. (Name) yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya. Ia berjalan mendekat.

The Target [Ansatsu Kyoushitsu X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang