11

604 107 11
                                    

Sampai di penginapan tradisonal, bukannya mengasihani, Hikari malah menertawai (Name) habis-habisan. Benar-benar contoh teman yang laknat.

"Kan sudah ku bilang untuk membawa pisau kecil untuk jaga-jaga. Jadinya gini kan. Haha!" Hikari tergelak sambil menunjuk perban di kepala (Name).

"Hi-hikari-chan! Kau tidak bokeh seperti itu!" Ujar Okuda.

"Biarkan saja, cara orang menunjukkan rasa khawatir itu berbeda-beda." Ucap (Name).

"Khawatir apanya?!"

○●○

"Oh, Hikari-chan, (Name)-chan." Nakamura muncul dari balik pintu kamar.

"Ada apa?" (Name) bertanya balik.

"Apa kalian mau ikut kami?" Fuwa ikut muncul.

"Ikut? Kemana?" Tanya Hikari.

"Kita akan mengintip Koro-sensei." Jawab Nakamura semangat.

"Me-mengintip?!" Wajah Hikari sedikit memerah, entah apa yang dia pikirkan.

"Aku ikut." (Name) berdiri. Kakinya sudah tidak terlalu sakit.

"Eh, (Name)-chan jangan!" Seru Hikari.

"Kenapa? Kan ini bisa jadi petunjuk membunuh Koro-sensei." Ujar (Name) menatap Hikari dengan penuh selidik. "Kamu mikir apaan sih sebenarnya?"

"Etto..." Hikari melirik ke arah lain. Lalu berdiri, "oke, baiklah."

○●○

(Name), Hikari, Nakamura dan Fuwa sudah bersiap mengendap-endap masuk ke kamar mandi, di kejutkan oleh seseorang.

"Hei, kalian sedang apa?" Tanya Nagisa. Keempatnya menoleh terkejut. Fuwa meletakkan jari telunjuknya, ber-ssh pelan.

"Sudah jelaskan? Kami sedang mengintip." Ujar Nakamura santai.

"Mengintip?!"

"Itu kan kerjaan kami!" Seru Okajima.

"Itu bukan pekerjaan." Ujar Nagisa dan Sugino sweatdrop.

"Oh, (Last Name)-san juga ternyata ikut?" Ujar Sugino terkejut.

"Memangnya kenapa kalau aku ikut?" (Name) mengangkat sebelah alisnya.

"Dia cuma ikut-ikutan!"

"Kamu gak tahu apa maksudnya?!" Seru Okajima. Wajah (Name) tambah bingung.

"Kalian masih bisa bilang begitu setelah melihat itu?" Nakamura membuka pintu sedikit. "Jika baju itu di letakkan di sini, maka pemilikinya sedang mandi. Kalian tahu maksudku kan?" Nakamura menoleh sedikit ke belakang. Nagisa mengangguk ragu.

"Ini kesempatan untuk melihat tubuh Koro-sensei. Apa cuma punya tentakel? Atau ada tubuh?" Ujar Nakamura. Mereka mulai mengendap-endap masuk. "Tidak ada salahnya sebagai pembunuh untuk mencari tahu."

"Tak ku sangka ada pengintipan yang sama sekali tidak mesum." Kata Okajima. Nakamura membuka pintu berikutnya, lalu semua yang ada di sana terkejut melihat Koro-sensei dengan kulit merah mudanya sedang menggosok badannya di pemandian yang penuh busa.

The Target [Ansatsu Kyoushitsu X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang