8. Resentment

7 1 0
                                    

Dari kejauhan aku melihat gadis mungil berlari ke arahku. Aku tau gadis tersebut sudah pasti yeri. Yeri melambaikan tanganya padaku.

"Jess!! Gue mau cerita!!" kata Yeri.

"Cerita apa?" Jawabku pura pura tidak tahu.

"Jadii kemaren waktu di club gue.."

"Ciuman sama Hendery"

"Haah?? Lo liatt?? Jadi lo udah tau?" Tanyanya.

"Udah hahaha gua liat bareng Xiaojun dari luar club.."

"iyaa jess, katanya dia udah suka sama gua dari SMA tapi dia baru berani ngomong skrg." ucap Yeri.

"Hahaha congrats yaa yer.."

"hehehe eh btw emang lo sama xiaojun dari mana kok diluar?" tanyanya.

"gue sama xiaojun abis jalan2 aja nyari udara seger"

"ciee.. jadi lucas apa xiaojun nih?" godanya.

"Apaan sih.. engga sama siapa2 kok. Udah ah gue ada kelas lagi abis ini."

"Yah, yaudah gua balik duluan yaa mau jalan sama hendery" ucap Yeri seraya meninggalkanku.

"huuu dasarr buciin hahahaha"

Aku pun berjalan sendirian ke kelas. Hari ini mark tidak masuk kuliah, jadi aku sendirian. Tapi aku sepertinya sudah mulai terbiasa dengan teman kampusku. Aku sudah mulai bisa berkeliaran di kampus sendirian. Setelah kelas selesai, aku memutuskan untuk langsung pulang. Namun ternyata seseorang sudah menungguku di depan kelas.

"Lucass.. ngapain disini?"

"Ikut gua bentar yuk.." ajaknya

"Kemana??"

"Udah ikut aja" ucapnya.

Lucas membawa Jess ke belakang gedung kampus yang sepi.

"Kemaren lo kemana? Kok gak balik.." tanyanya.

"guee.. capek cas, jadi gue balik duluan"

"Cih Boong! Lo malah jalan-jalan sama xiaojun kan? Gua liat di cctv! Lo itu dari awal sama gue kenapa trus balik sama xiaojun." Ucapnya dengan nada yang cukup tinggi.

"Cas.. sorry gue tau emang gue gak sempet pamit tapi itu karena.."

"karena apa? Karena Xiaojun lebih baik dari gue? Jess, lo tau kan gua jauh lebih keren dari xiaojun!" ujarnya.

Aku takut karena lucas sudah semakin marah padaku. Lucas terus mendekatkan tubuhnya ke arahku.

"gue suka sama lo Jess, lo itu cantik, badannya bagus, dan lo kayak masih polos banget." ujarnya.

"cas.. gua belom mau pacaran.."

Lucas terus mendekatkan wajahnya seperti ingin mencoba menciumku. Aku berusaha mendorong tubuh besar lucas namun hasilnya nihil. Aku hanya bisa menangis sambil memejamkan mata namun tiba-tiba terdengar suara

BUUKK🤛🏻

Aku terkejut dan membuka mata dan melihat lucas sudah jatuh dengan darah di pipinya. Ia lalu melihat sosok laki-laki yang terlihat marah.

 Ia lalu melihat sosok laki-laki yang terlihat marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Doyoung??"

"Jess, lo gapapa? Udah biarin aja lucas. Yuk kita pergi aja" kata Doyoung sambil mengecek keadaanku.

"Doy, makasih yaa tapi ituu tangan lo lukaa.."

"Aah gapapa, udah kita ke tempat yang aman dulu." jawabnya

Doyoung membawaku menuju cafe dekat kampus. Disana sudah terdapat Jaehyun, Jungwoo, dan Yuta.

"Wiii Jess kesini!! Eh kenapa? Kok kayak abis nangis" kata Jaehyun.

"Gue mergokin lucas mau nyium jess dibelakang kampus" Doyoung menjelaskan.

"Wah sialaan! Berani-beraninya dia gituin Jess, dimana dia skrg??" ucap Jaehyun.

"Udah gua kasih pelajaran dia" ujar Doyoung.

"Jess, lo gapapa? Lo butuh sesuatu?" Tanya Jungwoo.

"Nih Jess minum dulu.." ucap Yuta sambil memberikanku segelas air.

"udah gapapa kok, tadi aku kaget aja. Makasih yaa"

"Lagian kok lo bisa kenal sama lucas sih..?" tanya Jaehyun.

Aku pun menceritakan kejadian tadi dan kemarin.

"Ternyata lucas belom berubah yaa, kejadian gini udah pernah kejadian dulu waktu SMA. Gue kan dulu satu SMA sama dia.." ujar Jungwoo.

"Jess, sorry yaa kalo tau bakal begini gue gaakan ngenalin lo ke ten sama winwin." kata Yuta.

"iyaa.. bukan salah lo kok"

"Salah lo Yut.." ujar Jungwoo.

"udah.. udah.. gue udah nelfon taeyong. Dan kata taeyong hyung salah satu diantara kita suruh nganterin Jess sampe rumah." Kata Doyoung.

"gua aja deh, gua yang satu-satunya bawa mobil. Kasian kalo jess lagi kayak gini harus naik motor" kata Jaehyun menawarkan diri.

"okee, titip Jess sampe rumah yaa" ujar Doyoung.

Jaehyun pun mengatarku pulang sampai ke lobby apartment. Setelah mengecek bahwa aku udah masuk lift, jaehyun pun langsung pergi dan mengabari taeyong. Setelah sampai kamar, Aku segera menjatuhkan tubuhku di kasur dan tertidur.

🖤🖤🖤

Aku terbangun karena suara ketukan pintu kamarku. Aku membuka pintu kamar dan melihat johnny. Johnny segera memelukku

"Kamu gapapaa?" Katanya memastikan.

"aku udah gak kenapa napa kok, tadi aku cuma kaget aja.."

"bagus lah kalo udah gapapa" kata Johnny.

Selagi memeluk Johnny, aku melihat sosok pria yang berdiri mematung di belakang Johnny. Setelah itu johnny melepaskan pelukannya dan mengambilkanku air minum.

Aku akhirnya dapat melihat jelas sosok pria tadi. Taeyong hanya bisa memandangiku. Taeyong berjalan ke arahku dan memukul kepalaku.

"aduuh.. kok di pukul siih!!"

"Kok lo bodoh banget sih. Lo harusnya tau lucas itu kayak gimana.. Dia udah bermasalah dari SMA." Ujarnya.

"yaa kann gue baru nyampe ke korea!! Mana aku tau masa lalu semua orang!"

"Lagian pake ke club dia segala.. emangnya mau apa sih kesana. Mau keren?" tanyanya.

"John!! Taeyong nih malah marah-marah ke akuu"

"Udah yongg.. kasian Jess biar dia istirahat dulu" kata Johnny.

"lagian ini anak bikin semua orang khawatir." Ucap Taeyong.

Aku membalasnya dengan juluran lidah dan meninggalkannya ke kamar.

"bisa-bisanya tuh john, ade lo kayak gitu. Kita semua khawatir malah dianya kayak gitu." Ujar Taeyong.

"hahaha udah duduk, nih ada kopi. Btw Yong.. Lo bisa minta tolong temen-temen lo jagain y/n kalo di kampus gak?" Tanya Johnny.

"Tenang john.. tadi gua udah suruh mereka buat mulai skrg jagain Jess di kampus." Ucap Taeyong.

"Thanks yaa yong, gua andelin itu banget."

The First and Last (Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang