Only you

3.9K 378 6
                                    

Malvin yang baru saja pulang bekerja dan memasuki kamarnya di suguhi pemandangan Jenan yang duduk di tengah kasur dengan laptop di depannya, matanya sembab, hidungnya yang memerah  dan banyak bekas tisu membuatnya tahu jika istrinya sedang menangis.

"Kakak pulang, sayang."

Malvin duduk di pinggir kasur setelah mengecup kening Jenan, istrinya langsung mengubah posisi duduknya begitu melihat dirinya.

"Kak."

"Kenapa?"

"Kalau kakak nanti bosen sama aku bilang ya, jangan cari yang lain di belakangku, aku gak mau di selingkuhin."

Setelah mengucapkan kalimat itu Jenan kembali menangis, Malvin langsung menarik istrinya ke dalam pelukannya, paham kalau Jenan terbawa suasana setelah menonton drama, ia melihatnya dari laptop Jenan yang ia pause.

"Coba lihat kakak."

Malvin bawa wajah Jenan untuk melihatnya, di hapus air mata yang basahi pipi yang semakin berisi itu.

" Kakak gak mungkin ngelakuin hal itu, kakak gak mungkin bosen dan mendua."

" Tapikan masa depan gak ada yang tau, gimana kalau kakak beneran cari yang lain."

" Kenapa kakak harus cari yang lain, gak ada yang lebih cantik, ganteng, gemesin kayak kamu, kalaupun ada yang lebih itu pasti kamu, bukan yang lain."

Malvin tatap teduh mata Jenan yang semakin sipit karna menangis, di kecupnya mata cantik itu dan menyatukan kening mereka sambil mengusap pipi sehalus kulit bayi tersebut.

"Kakak mungkin gak bisa janji akan buat kamu selalu bahagia, tapi kakak berusaha buat gak nyakitin istrinya Malvin ini. Jangan pikirin hal kayak gitu ya, kakak gak mungkin nyakitin berlian nya kakak, kamu bisa bunuh kakak di detik itu juga kalau seandainya kakak selingkuh dari kamu."

Jenan cium bibir Malvin, sekedar kecupan tanpa lumatan, ia naik ke atas pangkuan sang suami dan memeluk leher suaminya itu.

Malvin bawa Jenan untuk ia gendong dan di bawa ke kamar mandi, ia tahu kalau Jenan belum mandi karena keasyikan menonton drama, ia pukul pantat Jenan sambil di remas sedikit yang langsung mendapat balasan pukulan di pundaknya. Sepertinya mencoba hal baru bukan ide yang buruk, mumpung besok ia libur, jadi bisa 'main' lebih lama dari biasanya.

Jenan yang tahu kalau Malvin mau minta jatah hanya diam saat kaosnya di lepas dan lehernya di cumbu rakus, ia mendongakkan kepalanya agar Malvin leluasa membuat tanda kepemilikan di sana.

Tangan Malvin mulai masuk ke dalam celana pendek Jenan dan langsung menangkup bulatan lucu yang selalu membuatnya gemas, ia tampar sampai berubah warna menjadi kemerahan, di remas beberapa kali sebelum akhirnya di turunkan celana serta dalaman Jenan membuat istrinya sudah telanjang sedangkan ia masih berpakaian lengkap.

Di angkat dan ia dudukkan Jenan di atas wastafel sambil ia buka semua pakaian yang ada di tubuhnya, Malvin bawa tubuh keduanya masuk dan berdiri di bawah shower, melanjutkan kegiatan yang selalu membuatnya candu pada tubuh Jenan.

TEMAN TAPI MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang