8.Markas

1.6K 125 2
                                    

Jaehyun sangat marah sekarang. Ada seorang yang berkhianat di kelompok nya.

"Katakan siapa? " Jaehyun mengayunkan cambuk nya.

"Ma-maaf King. Tolong ampuni saya"

"Bukan pengampunan yang ku minta keluar dari mulut mu keparat. Jawab siapa yang menyuruh mu? " kaos tanpa lengan milik Jaehyun susah basah karna keringat nya.

Ctass

Ctass

"Masih tidak mau mengaku huh? " emosi Jaehyun makin bertambah.

"Jae" Mata Jaehyun membulat. Ini Taeyong? Dia langsung menangkap calon tunangan yang sedang berlari ke arah nya itu.

"Jangan emosi yaa Jae. Nanti Yonggie yang bantu" Jaehyun sangat terkejut sekarang. Dia hanya diam melihat Taeyong yang mengambil pistolnya da  berjalan mendekati si penghianat

"Halo uncle. Kau terlihat buruk sekarang. Apa kau lapar? " tanya Taeyong

Semua orang terdiam melihat apa yang akan di lakukan lelaki mungil itu.

"Jika kau tidak memberi tau ku, maka granat yang ada di tanganku ini kumasukan pada mulut mu tuan" bisik Taeyong sambil melirik ke dalam jubah yang dia pakai.

Lelaki itu menggeleng ribut. "Makanya cepat beritahu uncle.kalau mau beritahu siapa bos mu, aku akan bantu kau keluar dari sini" Taeyong tersenyum manis.

"Alexander M" kata lelaki itu yang dapat di dengar semua orang.

"Oke" dorrr

Tamat lah suda riwayat lelaki itu. Taeyong menembak tepat di dada nya.

"Kalian semua keluar dari sini" kata Taeyong.

Para bawahan hanya saling melirik satu sama lain. Tidak mungkin kan meninggalkan sang ketua dengan orang tidak dikenal.

"Oke terserah kalian. Awas nanti kalian akan menyesal berada disini" Taeyong berjalan cepat ke arah Jaehyun dan langsung melompat kepelukan sang dominan. Mata semua orang membulat.

"Jae hyung kok gak ngabarin yonggie sih akhir-akhir ini. Kan yonggie khawatir huhu" Taeyong berbisik di telinga Jaehyun membuat lelaki itu memejamkan mata.

"Kenapa kau bisa ada disini Taeyong? " tanya Jaehyun yang berjalan mendekati sofa disana. Jadi otomatis, saat dia duduk, Taeyong berada di pangkuan nya.

"Kalian keluar lah.istriku ingin bicara berdua dengan ku" perintah Jaehyun. Semua orang langsung keluar.

"Jae.jangan gini lagi yaa. Yonggie kangen Jae hyung. Seminggu hyung gak datang ke rumah " kata Taeyong

"Sedikit memancing nya kurasa tak apa" batin Jaehyun

"Kenapa harus datang ke rumah coba. Sedangkan kamu tidak mau menikah dengan ku. Di tambah lagi kau ingin menenangkan pikiran dari semua beban ini" Taeyong menggeleng.

"Ah itu"

"Tidak apa².kalau kamu tidak mau menikah dengan ku juga tidak apa².semua terserah pada mu. Aku akan menerima semua keputusan mu" Jaehyun menurunkan Taeyong agar duduk sendiri.

Taeyong menggeleng kuat. "Gak mau. Yonggie mau disini"

Kemudian hening. Karna tidak mendapatkan respon Jaehyun,Tidak lama dari itu Taeyong menangis keras.

"Huaaa hyung jahat. Yonggie suka hyung tapi hyung gak mau nikah sama yonggie huhu. Kemarin yonggie sedihh karna hyung gak datang. Tapi skrang hyung gak mau nikah. Awas , yonggie mau buna" Taeyong turun dari pangkuan Jaehyun dan berlari keluar.

Perjodohan{Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang