Aji's POV
Beberapa hari ini gue kembali mendengarkan playlist fall in love gue.
Misi kembali menelusuri labirin pun resmi gue lanjutkan, kali ini dengan secercah harapan yang Chandra pernah bilang sama gue, kalau Airin juga menyimpan rasa buat gue.
Sekarang tiap gue ketemu Airin dan digalakin sama dia gue udah gak sedih lagi, soalnya gue tau Airin itu juga suka sama gue. Cuma yang belum bisa gue lakuin adalah, bikin Airin mengakui perasaannya ke gue.
Seperti rencana gue beberapa hari yang lalu ketika gue kembali bertemu dengan Airin, malam ini gue akan dinner di apartemennya Airin, tentunya gue yang akan masak menu dinner kita malam ini sesuai pilihan dia dari pertanyaan jebakan gue. Steak!
Dengan semangat gue pun sudah mempersiapkan semua bahan dan peralatan masak yang akan gue bawa ke apartemen Airin.
"Ji, lo mau pindahan apa gimana? Bawaan lo banyak banget" Ujar Airin melihat gue datang ke apartemennya membawa satu kontainer berisi peralatan masak gue.
"Ini peralatan masak gue Ai, lengkap semua ada disini"
"Lo pikir gue nggak punya peralatan masak? Teflon buat masak steak doang mah gue punya"
"Teflon lo iron cast bukan?"
"Hah apaan tuh? siapanya iron man?"
"Hahahahaha, udah deh lo percaya aja ya ama gue? Gue akan masakin lo steak yang kalau dijual di restoran harganya bisa buat beli emas 1 gram"
"Ya deh yang profesional"
"Lah emang, udaaah mending lo tunggu disini aja yaa nanti kalau udah mateng gue panggil" Ujar gue sambil mendorong Airin kearah sofa ruang TV nya.
Gue pun mulai mengeluarkan daging dan memberikan bumbu sambil sesekali gue melihat kearah Airin yang sedang mengganti-ganti saluran TV nya.
"Ai" Panggil gue
"Iya?"
"Lo minum alkohol nggak?"
"Hmm.. gue minum tapi nggak sering, kenapa?"
"Oke aman kalau gitu"
Gue pun melanjutkan memasak steak.
Gue memang bukan peminum alkohol, i only drink alcohol in special occasion. Misalnya di party itu pun gue cuma minum 1-2 gelas, nggak lebih. Atau ya ketika gue makan steak. Pinot Noir wine is the perfect match for a steak.
"Ai dinner yuk" Panggil gue pada Airin ketika gue selesai mempersiapkan dinner kita malam ini.
Airin pun menghampiri gue ke meja makan, dan gue bisa lihat dia cukup impress dengan makanan dan dekorasi meja makan yang gue bikin ini.
Gue pun mencari saklar lampu apartemen Airin, oh itu dia.
Click
"Eh.. kok gelap-gelapan?" Tanya Airin kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETTER HALF - COMPLETED
FanficMenaklukan adalah hal yang menjadi keahlian seorang Aji Putra. Sebagai seorang Chef, ia bisa menaklukan segala jenis masakan dan memenangkan lidah para customer restorannya. Sebagai seorang pria, ia bisa dengan gampang menaklukan semua hati wanita k...