CHAPTER 04

859 134 10
                                    

Airin's POV

Gue bersumpah kalau gue dilahirkan kembali, gue nggak mau terlahir jadi wanita. Gue capek harus mens tiap bulan! Beruntung cewek-cewek yang bisa ngerasain mens tanpa harus melalui kram perut, migrain, mood swing dan badan lemes. Gue melalui itu tiap bulan, biasanya gue punya obat hormon yang gue dapet dari dokter untuk mengurangi rasa sakit yang gue rasakan pas mens tapi obat hormon gue habis. Shit.

Gue terpaksa harus izin ke kantor hari ini, tim gue di kantor udah hapal sih gue kalau mens hari pertama dan kedua pasti nggak bisa ngapa-ngapain alias terkapar di apartemen. Pernah gue coba paksakan ke kantor yang ada gue malah hampir pingsan. Iya separah itu efek mens di gue.

Gue menghabiskan pagi gue yang menyakitkan ini hanya berbaring di kasur sambil menempelkan botol isi air hangat ke perut gue untuk mengurangi rasa sakit, tentunya sambil nonton TV series favorit gue, Friends. Lagi asik-asiknya gue nonton Friends episode thanksgiving favorit gue, HP gue bunyi. Ada telepon masuk.

"Halo" Gue mengangkat HP gue tanpa melihat caller ID nya dulu.

"Pagi Airin" Wait, suara ini gue kenal. Gue pun langsung melihat layar HP gue buat ngecek siapa yang lagi telpon gue sekarang, nomor tidak dikenal.

"Sorry, ini siapa ya?" Tanya gue sopan, gue takut banget kalau ini anak agency atau rekan kantor gue yang gue lupa save nomornya di HP gue.

"Ouch, I thought you would remember my voice, Air-in" Tunggu, ini Aji?

"A..ji?" Gue mencoba menebak dengan penuh keraguan.

"Pinter" Jawabnya.

"Ada apa ya Ji?" Tanya gue

"Suara lo kok lemes gitu? Baru bangun? Nggak ngantor?"

"Oh, gue hari ini izin"

"Lo sakit?"

"Biasa, tamu bulanan" 

"Lo udah makan?"

Ini Aji ngapain sih nelpon gue nanya-nanya nggak jelas gini.

"Ji sorry, lo nelpon gue ada apa ya?"

"Kan gue lagi menjalankan misi"

"Hah?"

"Lo lupa minggu lalu kan gue bilang sama lo gue mau nyoba meluluhkan hati lo"

Beneran gila ni orang.

"Ji thank you banget kalau lo mau bantu gue buat lepas dari Chandra, tapi bantu doa aja cukup kok"

"Oh namanya Chandra.."

"Aji, gue serius"

"Gue juga serius"

"Nggak usah ngada-ngada deh lo"

"Gue serius, gue nggak mengada-ngada"

Jujur gue speechless sama ini orang, aneh banget.

Ting..tong..

Tiba-tiba gue denger suara bell apartemen gue bunyi, siapa lagi nih ah gangguin aja gue lagi pengen rebahan juga!

"Ji, udah dulu ya. Ada tamu dateng, bye" Gue pun langsung mengumpulkan tenaga gue untuk beranjak dari kasur menuju pintu depan. Dan ketika gue buka pintu, ternyata yang muncul adalah Chandra.

"Rin, kenapa nggak bilang sih kalau hari ini nggak ngantor?" Omelnya.

"Kenapa juga gue harus bilang"

"Rin sakit apa?" Ucapnya yang kini dengan suara lembut seraya memegang kening gue.

"Biasa, tamu bulanan"

BETTER HALF - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang