Di ruangan osis sekolah mewah itu, terlihat Jaemin yang tengah membereskan barang-barangnya. Ia akan segera pulang karena merasa pekerjaan osisnya bisa ia selesaikan dirumah saja. Lagi pula seluruh anggota osis juga sudah pada pulang, dan Guanlin yang terakhir kali meninggalkannya sendirian disini tadi.
Pintu ruangan itu terbuka dengan tiba-tiba, seperti di dorong kuat hingga membuatnya terbentur dengan tembok. Jaemin menoleh kearah samping tubuhnya untuk melihat siapa pelaku yang sudah mendobrak pintu itu.
Terlihat Haechan yang datang dengan raut wajah garangnya, berjalan kearah Jaemin yang hanya menatap diam kearahnya.
"Eh, lo ketos asem. Berani-beraninya lo buat kakak kesayangan gue nangis ha!?"
Teriak Haechan dengan nada kesalnya. Jaemin menaikan sebelah alisnya, melihat tingkah Haechan yang diluar nalar."Kamu bicara apa?"
Tanya Jaemin yang masih kebingungan."Kimi biciri ipi"
Ledek Haechan dengan wajah kesalnya semakin membuat Jaemin kebingungan.Haechan berjalan kearah meja Jaemin lalu menggebrak meja itu dengan cukup kuat, sedangkan Jaemin hanya diam saja memperhatikan tingkah laku Haechan.
Anak itu menunjuk tepat di depan wajah Jaemin dengan tatapan garangnya yang sayangnya malah terlihat menggemaskan.
"Gue peringati lo ya, jangan sementang lo ketua osis lo bisa seenaknya"
Ucap Haechan yang masih menatap galak Jaemin.Jaemin menggeleng pelan lalu tersenyum tipis,
"Aku nggak ngerti kamu bicara apa?""Alah! Nggak usah ngeles lo! Lo kan yang udah ngelarang klub teater tampil bulan ini!"
Ucap Haechan. Jaemin yang mulai sadar arah pembicaraan random Haechan ini langsung menghela nafas pelan."Memang iya, lalu kenapa?"
Tanya Jaemin sambil menaikan sebelas alisnya seperti menantang Haechan. Haechan langsung salah tingkah dan terlihat kebingungan."Lo kok jahat banget, sih? Kakak gue sampe nangis karena lo tau nggak?"
Ucap Haechan yang memilih menjauhkan wajahnya dari Jaemin."Itu bukan keputusan ku tapi keputusan dari yayasan, aku tidak bisa menolak sama sekali"
Ucap Jaemin."Ya tapi kan lo-"
Haechan menghentikan kalimatnya saat melihat wajah Jaemin yang sangat dekat dengannya ketika ia kembali menoleh kearah pria itu. Haechan kembali memalingkan wajahnya, membuat Jaemin kembali tersenyum tipis karena tingkah menggemaskan Haechan.VannoWilliamsSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
From Hate To Love (NaHyuck)
Teen FictionRasa benci Haechan pada Jaemin yang berubah menjadi cinta. Story from great-grandson Yakuza.