Haechan sudah memesan menu andalan dan favoritnya di restoran milik tantenya itu.
"Lo harus cobain semua makanan yang gue pesan. Pasti lo bakal ketagihan"
Ucap Haechan dengan ekspresi excitednya. Jaemin yang melihat raut wajah Haechan hanya bisa tersenyum, karena tidak pernah melihat Haechan menampilkan ekspresi seperti itu padanya selain ekspresi marah-marah yang selalu ia tunjukan pada Jaemin selama ini.Haechan yang mulai sibuk dengan makanannya dibuat terdiam karena tatapan Jaemin yang terus tertuju kerahnya.
"Lo nggak makan?"
Tanya Haechan dengan canggung. Jaemin tersadar lalu memilih mengikuti Haechan yang mulai menyantap makanannya kembali.Haechan masih terlihat canggung dan memilih untuk melanjutkan acara makan siangnya.
"Ini enak"
Ucap Jaemin yang baru saja menyicipi menu pertamanya.Haechan yang mendengar hal itu kembali terlihat excited.
"Beneran enak, kan? Kan gue udah bilang. Tante gue itu memang jago masak, nyokap gue juga, jadi nggak salah lagi kalau gue juga jadi jago masak"
Ucap Haechan dengan wajah bahagianya. Jaemin hanya diam saja namun ia terus tersenyum sambil memperhatikan raut bahagia Haechan."Haechan"
Panggil Jaemin debgan tiba-tiba hingga membuat Haechan langsung menghentikan ucapannya."Kenapa?"
Tanya Haechan saat melihat Jaemin yang tengah menatap intens kearahnya."Kenapa kamu selalu marah-marah setiap bertemu dengan ku selama ini? Ini sudah hampir satu tahun, dan aku tidak tau salah ku ada dimana?"
Ucap Jaemin yang masih menatap intens kearah Haechan. Namun wajahnya penuh dengan pertanyaan untuk Haechan. Haechan terdiam sesaat lalu mengaduk asal makanannya dengan sendok dan garpu secara bersamaan."Itu karena waktu itu lo baru jadi ketua osis setahun yang lalu. Lo hampir aja nutup klub masak gue"
"Tapi itu bukan murni keputusan sepihak dari ku, Haechan. Itu keputusan seluruh anggota osis dan yayasan pun memberikan ijin pada kami"
Ucap Jaemin. Namun Haechan masih saja kesal."Tapi kan seharusnya lo bicara dulu ke gue"
"Aku sudah memberikan mu surat peringatan"
"Tapi.."
Haechan kehabisan kata-katanya."Aku tau itu pasti sangat sulit untuk kalian, itu sebabnya aku memutuskan untuk mempertahankan klub kalian. Tapi walaupun begitu, kenapa kamu masih membenci ku?"
Tanya Jaemin. Haechan jadi kebingungan dan salah tingkah."Ya gue nggak tau, mungkin udah kebiasaan"
Ucap Haechan. Jaemin menghela nafas pelan. Lalu meraih tangan Haechan yang menganggur."Aku minta maaf, ya. Maaf udah bikin kamu terluka atau pernah sakit hati karena aku. Aku nggak mau kita bertengkar terus menerus. Lagi pula kita tidak pernah bicara seperti ini sebelumnya. Aku ingin mengenal diri mu lebih jauh"
Ucap Jaemin dengan nada suaranya yang terdengar lembut. Haechan yang mendengar hal itu langsung tergugup, ia melepaskan tangannya dari genggaman tangan Jaemin lalu lanjut menyentuh sendok miliknya."Iya, gue maafin lo. Udah lupain aja"
Ucapnya yang memilih melanjutkan acara makannya. Jaemin yanag mendengar hal itu memilih tersenyum melihat tingkah Haechan yang terlihat menggemaskan.KevanoAlvynSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
From Hate To Love (NaHyuck)
Teen FictionRasa benci Haechan pada Jaemin yang berubah menjadi cinta. Story from great-grandson Yakuza.