part 1

15.5K 842 0
                                    

Hari ini, tepat di hari selasa siang ini. Lee Haechan, sedang disibukan dengan kegiatan memasak di klub kebanggaannya yaitu klub memasak di sekolahnya. Sebagai seorang senior yang saat ini sudah kelas 11 sma. Haechan akan memberikan banyak dedikasi dan pembelajaran pada adik-adik kelasnya mengenai masakan. Namun sayangnya itu semua harus sirna karena informasi dari sahabat dekatnya yang bernama Karina ini.

"Haechan! Kita di larang ikut festival sekolah minggu depan!"

"Lo tau dari mana?"
Tanya Haechan yang baru saja memasukan kue yang akan ia panggang ke oven yang ada di bawah meja.

"Ini! Gue baru dapat surat pemberitahuannya dari ketua osis!"
Ucap Karina sambil memberikan kertas yang sedari tadi ia pegang pada Haechan. Haechan yang mendengar hal itu langsung menarik kasar kertas yang Karina pegang sedari tadi lalu membacanya dengan teliti.

"Sialan!"
Umpat Haechan setelah berhasil membaca seluruh isi dari surat itu, walau tidak semuanya.

"Gue harus kasih perhitungan tuh ketos!"
Kesalnya yang langsung pergi dari ruang klub mereka dengan masih memakai apronnya. Karina yang melihat itu langsung segera berlari mengejar Haechan yang tengah sangat marah saat ini. Jangan sampai Haechan membunuh ketua osis mereka.

"Cowok sialan!"
Teriak Haechan sambil membuka pintu ruangan osis itu dengan tenaga dalamnya.

Semua murid yang ada di dalam ruangan itu terlihat terdiam dan lumayan kaget dengan tindakan Haechan itu.

"Na Jaemin!"
Teriaknya Haechan sekali lagi dengan sangat kesal.

"Haechan udah! Jangan bikin keributan disini!"
Ucap Karina yang berusaha menahan tubuh Haechan yang hendak masuk kedalam ruang osis yang sangat besar itu. Dan saat itu mereka sedang melakukan rapat.

"Lepasin gue! Biar gue hajar tuh cowok jepang!"
Haechan menghempaskan kedua tangan Karina yang sudah berusaha menahannya sedari tadi, lalu berjalan dengan cepat kearah meja Jaemin yang ada di depan ruangan itu.

Brak!

Pukulan cukup kuat Haechan berikan pada meja sang ketua osis.

"Apa-apaan ini, ha!?"
Kesal Haechan sambil menunjukan kertas yang sudah lecek dan tidak berbentuk di tangannya.

"Memangnya itu apa?"
Tanya Jaemin yang kebingungan. Haechan yang mendengar itu langsung menoleh kearah kertas yang ada di tangannya.

Ia berdehem pelan lalu membuka kertas yang sudah sangat hancur itu untuk Jaemin baca isinya.

"Kenapa lo ngelarang kita ikut festival sekolah minggu depan, ha!?"

Teriakan Haechan terdengar memenuhi ruangan ber ac itu. Guanlin yang merupakan wakil ketua osis, sampai harus menutup telinganya karena teriakan nyaring dari Haechan.

"Tapi aku tidak-"

"Alah! Nggak usah ngeles lo!"
Ucap Haechan yang kini memandang kesal Jaemin. Ia merendahkan tubuhnya agar semakin dekat dengan wajah Jaemin lalu menatap kearah pria tampan itu

"Gue tau lo masih kesal kan sama gue karena ban mobil lo waktu itu habis gue bocorin!"
Ucap Haechan yang masih menatap tajam kearah Jaemin.

"Aku tidak-"

"Sudahlah! Jangan banyak alasan lo! Gue udah tau kalau lo itu nggak suka sama gue dari lama!"
Ucap Haechan sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Haechan..!"
Panggil Karina sedikit berbisik.

Haechan yang mendengar panggilan Karina langsung membalik tubuhnya.

"Apaan?"
Tanyanya dengan sinis.

"Gue salah baca kertas. Itu untuk anak teater. Bukan untuk kita"
Ucap Karina yang masih berbisik. Haechan yang mendengar itu langsung membulatkan kedua matanya lalu kembali mengecek isi dari kertas itu.

Dan memang benar, itu larangan mengikuti festival sekolah untuk anak teater, dan bukan untuk klub mereka.

"Karina sialan..!"
Umpat Haechan yang sudah terlanjur malu.

Jaemin masih ada disana menunggu respon selanjutnya dari Haechan. Sambil cengengesan Haechan langsung merobek kertas putih yang ada di tangannya hingga menjadi beberapa bagian.

"Sorry, kayaknya gue salah paham disini. Maaf udah ganggu waktu rapat lo"
Ucap Haechan. Ia menoleh kearah beberapa anggota osis yang masih menatap diam kearahnya.

"Maaf ya semuanya"
Ucapnya yang langsung menunduk dalam. Lalu setelahnya Haechan langsung pergi dari sana dengan disusul oleh Karina di belakangnya.

Jaemin yang melihat hal itu hanya bisa terdiam dengan ekspresi bingungnya.

'Apa yang baru saja terjadi?'
Batinnya.
























VannoWilliamsSuldarta

From Hate To Love (NaHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang