PULANG ATAU KENCAN

6 1 0
                                    

lucunya waktu seolah olah sengaja mempertemukan kita kembali dengan berbagai macam situasi
.
.


    Alarik yang melihat kunci mobil ditangan Zikra langsung secepat kilat mengambil kunci itu dengan Zikra yang masih belum sadar kalau kunci mobilnya kini sudah berpindah tangan.

    "eh apa apaan lo sini balikin kunci mobil gue" Zikra menggapai gapai kunci yang berada di tangan alarik yang sengaja ia angkat ke atas supaya Zikra kesulitan merebut kuncinya kembali.

    Dirinya yang memiliki tinggi hanya 165cm tentu tidak mudah untuk menghadapi seorang Alarik dengan tinggi 183cm. Alarik pergi meninggalkan Zikra yang mengekor sembari mengumpati dirinya dari arah belakang.

    Kesal dengan perlakuan Alarik yang seenaknya Zikra terus saja mengumpat pria yang bahkan tak berniat untuk mendengarkannya "woe balikin kunci mobil gue saat.."

    Alarik yang mengetahui keberadaan mobil Zikra setelah dia memencet remot control ditangannya dengan sigap segera masuk dan duduk dikursi kemudi.

    "what" Zikra tak habis pikir dia yang berniat mengerjai Alarik tapi nyatanya dirinyalah kini ang dikerjai oleh Alarik.

    Zikra masuk dan duduk dibangku sebelah kemudi "lo ap..."

    Belum selesai Zikra menuntaskan perkataannya tiba tiba Alarik menempelkan telunjuknya ke bibir Zikra yang mengatup, dia kini mendekatkan wajahnya ke wajah Zikra. "diem"

    Hanya satu kata setelah itu Alarik mengaitkan seatbelt dibangku penumpang yang Zikra tempati dan segera melajukan mobil meninggalkan pelataran kampus.

    Zikra yang diperlakukan seperti itu masih bergeming dalam diamnya, rasa kesal dan syok bercampur jadi satu.

    "anterin gue pulang dulu abis itu lo boleh pulang" ucap alarik memecah keheningan.

    Zikra hanya mendengus kesal dan enggan menanggapi ucapan Alarik. Lengkap sudah kekesalannya hari ini yang awalnya cuma iseng ngerjain Alarik buat nyari mood booster-nya malah berujung makin dibuat bad mood sama kelakuan laki laki disebelahnya.

    Zikra masih terdiam sembari melihat tiket yang telah dia pesan di salah satu platform pemesanan tiket bioskop online di smartphone miliknya, ditambah lagi Dean yang sedari pagi belum membalas pesan whatsapp darinya. Ingin rasanya Zikra pergi menjenguk Dean kalau saja orang tua Dean bisa menerima kehadirannya. Iya, hubugan Zikra dengan Dean memang tidak pernah disetujui oleh orang tua keduanya, tapi mereka tetap mempertahankan hubungan satu sama lain, dengan keadaan seperti ini nyatanya mereka masih tetap bisa bertahan selama hampir dua tahun.

    "turun"

    Lamunan Zikra buyar seketika mendengar suara bariton kakak tingkat sekaligus mantan kekasihnya itu.

    "lah, ini kan parkiran mall" ucap Zikra heran.

    "ya emang mall, lo berharapnya gue bawa kemana emang? Ke hotel hm?"Alarik semakin menggoda Zikra yang semakin bersungut.

    Zikra keluar mobil dengan kesal sembari membanting pintu mobil "lo bilang tadi mau pulang"

    "iya tapi setelah yang satu ini" tiba tiba saja Alarik menggandeng tangan Zikr, lebih tepatnya meneret Zikra untuk mengikuti langkahnya.

    "Alarik lo udah gila ya, main seret seret aja"

    Zikra melepaskan cengkramannya dari tangan alarik dan memegang pergelangan tangannya. Namun Alarik tak kehabisan akal dia memegang pinggang Zikra dan menggandeng Zikra masuk ke dalam mall. Zikra hanya diam malas berdebat dengan manusia batu disampingnya. Alarik terus saja menggandeng Zikra sampai masuk ke bioskop area.

    "lo di mobil tadi liatin tiket bioskop mulu, ya daripada nggak kepake mubadzir juga, jadi gimana kalo kita nonton" Alarik memberi penawaran yang menarik untuk Zikra.

    Ada benarnya juga apa yang diucapin Alarik, tapi masa dia nontonnya sama alarik si. Sejenak Zikra terlihat masih mempertimbangkan perkataan Alarik.

    "yaudah deh nih" dia menyodorkan smartphone nya yang telah menampilkan gambar transaksi tiket bioskop online.

    Tanpa berpikir panjang kini Alarik telah membawa Zikra masuk dan mencari letak kursi yang Zikra pesan. Ternyata dari arah sebrang kursi tempat mereka duduk terlihat sosok Resta dan Arkan yang tengah melihat kea rah keduanya.

    "ceileh ada yang lagi kencan nih" sarkas Arkan yang dibalas dengan satu pukulan di lengan sebelah kiri oleh Alarik.

    "diem lu nyet" ucap Alarik

    Mereka berempat sempat berbincang sejenak sebelum akhirnya hening karena film yang mereka tonton sudah ditayangkan. Resta dan Arkan sudah mulai menjalin hubungan sejak mereka SMA, tepatnya saat setelah Alarik jadian dengan Zikra. Namun tak seperti kedua sahabatnya yang kandas, Arkan dan Resta tetap bertahan sampai sekarang.




---------------------------------------------

Hai fren, gimana nih aku butuh saran atau kritikan dari kalian buat tulisanku

semoga cerita ini bisa punya kesan tersendiri ya

Jangan lupa tinggalkan jejak..

"mencoba kembali memulai dan berusaha merangkai kisah ini hingga selesai"_Author

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman PerjalananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang