ℴ𝓃ℯ

1.9K 166 1
                                    

---❁---

pov Winter.

"Apakah Ibu serius?" tanyaku kaget. Tapi ekspresi di wajah Ibuku menjawab pertanyaanku.

"Tapi kenapa? Kenapa sekarang? Aku di sudah berada di tahun ke enam ku, Ibu bilang aku akan lulus di sini." Saya memohon kepada Ibuku, tetapi dia hanya menghela nafasnya sambil mengemasi baju-bajuku ke koper. Aku menghela nafas tidak senang.

"Oh ayolah sayang, dunia sihir sudah tidak aman lagi. Voldemort sudah bangkit dan kita semua dalam bahaya, ibu tak ingin kamu ataupun kakakmu meninggalkan ibu sendirian atau sebaliknya" Kata ibuku sambil tersenyum.

Dia selesai mengemasi semua bajuku lalu berjalan mendekat menyisir sehelai rambut ke belakang telingaku. Dia tersenyum kecil, mata birunya yang lembut menatap mataku.

lbuku selalu menjadi orang yang paling cantik di mataku. Rambut pirang panjangnya dan tebal, dengan poninya menambah kecantikan alaminya. tinggi tubuhnya yang tidak terlalu tinggi dan juga tubuhnya yang ramping membuat siapapun akan terpesona.

"Kita harus pergi, bukan di dunia muggle tapi dunia lain" ucapnya sambil menangkup pipiku.

"Tapi kenapa kita tidak tinggal di dunia muggle saja, aku tak ingin meninggalkan ini semua, Hermione, Harry, Ron, Ginny, Fred and George. Dan juga Cedric" ucapku lirih di akhir kata.

"Aku tak mau meninggalkan mereka semua sendiri, Mom" aku memohon padanya.

Lili menghela nafasnya saat mendengar perkataan anak bungsunya,"Tapi kita harus, cepat atau lambat semuanya akan menjadi rumit dan berbahaya. Ibu tak ingin kamu terluka, Luna" ucapnya sambil menatapku sedih.

Ibu tahu aku tak bisa meninggalkan ini semua begitu saja, banyak kenangan di sini tapi bagaimanapun kita semua harus bergerak cepat agar semuanya selamat.

Kehilangan Cedric di beberapa bulan lalu, membuatku depresi dan juga sering sakit. Aku selalu mengurung diriku sendiri dikamar, jarang makan dan minum. Bahkan berbicara pun jarang. Aku berpacaran dengan Cedric saat aku berada di tahun ketiga di Hogwarts. Senang dan sedih kami jalani walau terkadang kami bertengkar dan Cedric menjadi orang pertama yang meminta maaf padaku.

Aku menatap mata ibuku dengan mata berkaca-kaca," mom, please".

Ibu menggelengkan kepalanya sambil menangis,"No, ini semua untuk dirimu, untuk kalian berdua" ibu mengusap air mata di wajahnya lalu wajahku," bersiap-siaplah, kita bertiga akan berangkat sebentar lagi" ucap nya sambil mengecup keningku. "Ibu menyayangimu" ucap ibu lalu pergi dari kamarku.

Setelah ibu pergi, aku langsung menjatuhkan diri ke kasur dan menangis. Aku tak mau pergi meninggalkan mereka tapi aku tak punya pilihan selain menuruti ibuku dan ikut bersamanya. Aku tak bisa kehilangan yang lainnya lagi, tidak setelah aku kehilangan ayah dan Cedric.

Aku mengelap air mataku lalu mulai bersiap-siap.

----

Beberapa saat kemudian, aku sudah selesai bersiap-siap dan langsung menuju kebawah menuruni anak tangga.

Ibu dan Jack sudah menunggu dibawah. Saat aku tiba dibawah, ibu langsung memelukku dan Jack mengambil alih koper ditanganku dan juga tas-tas besar yang melayang di atas kepalaku lalu.

"Kita bisa melakukan ini bersama, percaya pada ibu" ucap ibuku saat ia memelukku yang hanya ku jawab dengan anggukan.

Vynali, peri rumah kesayangan Winter tampak berdiri diantara mereka bertiga dengan salah satu tangannya memegang tas milik Jack.

𝐅𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐀𝐠𝐚𝐢𝐧[𝐄𝐝𝐰𝐚𝐫𝐝 𝐂𝐮𝐥𝐥𝐞𝐧 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang