ℱℴ𝓊𝓇

1.1K 153 3
                                    

---❁---

Suasana Cafetaria kembali normal, mereka mengobrol dan bercanda sambil memakan makan siangnya.

Beberapa anak tidak makan dan hanya duduk dan berbicara, keluarga Cullen contohnya. Mereka hanya duduk dan berbicara seperti biasa sambil mencuri pandang ke De La Rue bersaudara.

Edward mencoba membaca pikiran Winter, alisnya terus berkerut. Ia sudah mencoba membaca pikirannya sedari Winter masuk ke Cafetaria. Namun hasilnya nihil. Ia tak bisa menembusnya. Berbeda dengan Bella, ia bisa membaca pikiran buruk tentang Winter di pikiran gadis itu.

Jasper yang melihat saudaranya frustasi, mencoba meringankan pikirannya. Edward merasa sedikit tenang dan langsung menoleh menatap kearah Jasper. Jasper yang ditatap Edward hanya tersenyum.

"Aku tak bisa membaca pikirannya" akunya sambil menundukkan kepalanya.

"Yah, kami bisa melihatnya" ucap Jasper dengan tersenyum yang disetujui saudaranya.

"Kau memiliki tantangan tersendiri sekarang" ucap Emmett sambil menyeringai. Satu tangannya ia sampirkan di bahu Rosalie.

"Itu tidak menjadi halangan untuk Edward mendapatkannya, Benar begitu Edward?" Ucap Alice kepada Edward.

"Aku tidak yakin, Alice" jawabnya. Ia kembali mengawasi Winter yang terlihat tegang dengan Jack disampingnya yang sesekali mencuri pandang kearah mereka dan berbisik pada adiknya.

"Apa yang mereka bicarakan?" Tanya Rosalie sinis. Ia merasa bahwa kedua saudara itu sedang menggosipkan Tentang mereka.

Pernyataan Rosalie tidak ada yang menjawabnya. Membuatnya kesal.

Sementara di meja Winter dan Jack. Winter tegang melihat Edward, keringat dingin membasahi keningnya. Jack yang berada disampingnya, menatap Winter khawatir.

"Kau baik-baik saja Luna?" Tanya Jack memandang Winter khawatir.

"No, bagaimana dia bisa berada disini?" Tanya Winter berbisik. Tidak ada diantara mereka yang memakan makan siangnya.

"Aku tidak tahu, dia duduk diantara keluarga Cullen. Emmett dan Rosalie berada disampingnya" bisik Jack yang sesekali menoleh menatap Edward di meja keluarga Cullen.

"Aku mau ke toilet, aku akan pergi duluan. Bye" Ucapnya dengan tergesa-gesa meninggalkan Jack sendirian.

Winter segera berlari keluar dari Cafetaria dan pergi masuk kedalam toilet yang saat ini tidak ada orang sama sekali didalamnya. Ia berdiri didepan wastafel sambil menatap dirinya di pantulan cermin. ia membasuh wajahnya dengan air.

'dia ada disini, dia hidup. Tapi bagaimana mungkin? Aku melihat tubuhnya tidak berdaya dipeluk Harry dan aku juga melihatnya dimakamkan, tidak mungkin' batin Winter sambil menggelengkan kepalanya. ia kembali membasuh wajahnya lagi.

"hai" sapa seorang gadis yang berdiri di belakang Winter, membuat tersentak mendengar suaranya

"Are you okay?" tanyanya lagi yang kini berdiri disampingnya, la membuka keran di wastafel sebelah dan membasuh kedua tangannya dan juga wajahnya.

Gadis itu adalah gadis Cullen berambut pixie. gadis Cullen itu memandang Winter dengan khawatir dan senang.

"Yeah, i'm fine." Jawab Winter berbohong sambil tersenyum kecil.

"Kau Winter Luna De La Rue, kan? Apa kau baik-baik saja, Kau terlihat pucat dan tegang. apa kau sakit?"ujarnya yang masih memandangnya dengan ekspresi khawatirnya.

winter mengangguk pelan sambil menatap Alice " Yeah. Winter, Just call me Winter, and you?"

"Oh hi, Aku Alice Cullen! Senang bertemu denganmu, Winter!" dia tersenyum lebar sambil memamerkan gigi putihnya. Dalam benaknya, ia ingin memanggilnya Luna seperti saudaranya, Jack.

𝐅𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐀𝐠𝐚𝐢𝐧[𝐄𝐝𝐰𝐚𝐫𝐝 𝐂𝐮𝐥𝐥𝐞𝐧 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang