03• Sariawan

135 85 184
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Cirp... Cirp... Cirp...

Cuitan burung mengusik tidur Kalea, gadis itu menguap sambil beradaptasi dengan cahaya mentari yang mengintip dibalik gorden kamarnya. Ia mulai menatap jam weker, menunjukkan pukul tujuh pagi.

Kalea harus segera bersiap ke kampus karena ia ada kelas pagi ini. Setelan piyama dan sedikit rambut yang acak-acakan tidak membuat kecantikan Kalea memudar, ia berjalan lunglai mendekati meja rias.

Lingkaran hitam yang tertoreh jelas di kantung matanya adalah buah dari perbuatannya sendiri.

"Sial, kayak zombie gue,”

Padahal sesampainya dirumah semalam, ia sendiri yang lebih memilih menciptakan instrumen piano dari pada beristirahat, mumpung ada ide– katanya.

Tanpa berlama-lama Kalea langsung membersihkan diri, menggunakan pakaian, dan sedikit berias. Ia berusaha menutupi mata pandanya, juga tak lupa menyemprotkan parfum dibeberapa titik, Miss Dior Blooming Bouquet- merk wewangian yang ada ditangan Kalea saat ini.

Setelah seluruh ritualnya selesai, Kalea langsung beranjak meninggalkan rumah menuju kampus tercinta.
Gadis itu berjalan menuju halte yang merupakan titik penjemputan, sudah banyak mahasiswa berdiri menunggu bus disana.

Ia merapat seraya mengeluarkan ponsel dan menyelipkan earphone ke telinganya. Sekitar sepuluh menit menunggu, bus jemputan akhirnya datang dan mengangkut semua orang yang ada.

****

Celoteh dosen yang menjelaskan tentang manajemen perkantoran sepertinya sulit untuk mengambil perhatian gadis dengan kemeja berwarna biru langit itu.

Kalea mencatat seadanya sedangkan pupilnya memilih berkeliling menatap mahasiswa lain yang fokus.

Disampingnya ada gadis berkacamata yang malah asyik memandang dosen yang sedang menjabarkan materi– bukan, bukan karena ia fokus, melainkan dosen itu adalah tipenya.

"Eh Le, hari ini Mr. Peter lebih ganteng gak sih?" tanya gadis berkacamata tersebut seraya menyikut lengan sahabatnya.

"Sama aja kayak biasanya ko Leen," balas Kalea menanggapi gadis itu.

Aileen— sahabat setia Kalea yang sangat sangat baik terhadapnya, bisa dibilang ia adalah manusia beruntung yang bertemu sahabat sejati seperti Aileen.

Gadis berkacamata itu meyakinkan Kalea bahwa didunia ini masih ada orang yang layak disebut sebagai sahabat.

"Tapi kayaknya dia pake sepatu baru," jelas Aileen yang segera disambut ekspresi terkejut oleh Kalea.

KALEA [TAMAT] ✅ -RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang