PEYIKSAN

4 0 0
                                    

Karena sekarang adalah hari minggu jadi keysa tak berangkat ke sekolah ia sedang berada di Taman sedang menatap tanaman bunga yang cantik tanama bunga itu adalah tanaman yang almarhum bunda ya tanama

Yapps sekalin jadi dokter anak sang bunda sangat menyukai memelihara tanaman yah contohnya bunga

"Keysa"teriak Nindia sang Kaka tiri sambil berjalan mendekati Keysa yang tengah duduk di kursi tanama

"Lo yah enak enak duduk disinih serasa jadi nyoya besar Lo "bentak Nindia dan menarik tangan putih dan mungil milik Keysa

"Kita mau kemana sih ka sakit"ringkasnya karena Nindia menarik keysa dengan sangat kasar

"Udah Lo diem ajah mamih gue manggil Lo makannya kalau di panggil orang tua itu jawab puya mulut itu pergunain dengan baik"bentaknya sambil menatap keysa dengan penuh permusuhan sedangkan keysa hanya menurut sajah karena yah keysa adalah tipikal anak yang penurut

**********

Setelah beberapa menit berjalan dengan Nindia menarik narik kasar tangannya keysa akhirnya keysa dan Nindia telah sampai di Ruang keluarga

Mata biru laut keysa melihat seorang wanita cantik yang tengah duduk dengan majalah yang tengah wanita itu yah siapa lagi kalau bukan Ritika Adriani istri dari ayahnya atau lebih tepatnya ibu tirinya

"Datang juga nyoya besar kita ini sekarang kamu jangan enak enak Bi izah "bentak Ritika kepada Keysa sambil berteriak memanggil sang ART

Bi izah yang dipanggil pun berlari tergesa-gesa menghampiri nyoya barunya tersebut

"Sekarang kamu izah ambil empelan sama emeber "perintah Ritika dengan wajah angkuhnya tersebut

Tetapi bi izah hanya terdiam sambil menatap keysa karena mendapatkan anggukan dari Keysa bi izah pun beranjak dari sanah dan mengambil empelan

********

Seorang wanita yang sebayan dengan Ritika baru turun dari tangga dengan baju biasanya yah dia adalah Amira Olivia pertama Sahabat dekatnya Ritika yang belum juga menikah di usia yang menginjak usia 29 tahun itu

"Eh ada apa nih rame rame eh Nindi sayang kamu cantik banget sih "senyum amira sambil mengusap rambut hitam panjang milik nindia

Beberapa menit kemudian bi izah datang membawa empelan dan juga Ember

"Kasih emeber sama pelannya ke si Keysa "

"Maaf nya buat apa kan lantainya sudah di pelan dan udah bersih juga."tanya bi izah kepada sang nyonya

"Udah kamu janagan banyak tanya kasih ajah gak usah banyak tanya deh."Bi izah pun memberikan lap pelannya kepada anak majikanya tersebut yang sudah ia asuk dari kecil

"Kamu sekarang pel semua ruangan di rumah ini sampai bersih dan inget jangan pernah bilang sama ayah mu itu kalau enggak awas ajah kamu " bentaknya sambil menghempaskan dagunya keysa

"Keysa gak mau ngapain kan masih banyak pembantu disinih "tolaknya

"Enggak ada tapi tapi cepetan "teriak Ritika dengan setengah emosi

"Keysa bilang enggak yah enggak Tante itu ngerti gak sih atau gak punya  telinga makanya tan telinga itu dipergunakan dengan baik "lawannya karen cukup sudah kesabarannya selam ini melihat tingkah Ritika dan Nindia yang bagaikan majikan di rumahnya sendiri

"Udah Lo turutin ajah ko report gittu ajah"sahut Nindia dengan wajah angkuhnya

"Enggak lagian yang puya rumah ini itu ayah bukannya kalian ngapain aku harus nurut sama kalian berdua "lawan  keysa sambil menatap menagtang ibu tirinya dan juga Nindia Kaka tirinya

"Berani yah Lo "bentak Nindia sambil menampar keysa dengan sangat keras  dengan mata melotot menatap sang adik tiri

Keysa pun meringis menahan perih dipipinya oleh tamparan nindia sedangkan Amira hanya menatap keysa tanapa ada niatan membantu keponakan satu satunya itu malahan ia lebih sayang kepada anaknya Ritika yaitu Ninidia dari pada kepada keponakan aslinya

*************

Setelah insidan penamparan itu sekarang keysa tengah membersihkan kolam berenang setelah tadi ia membersihkan atau mengepel seluruh lantai yang ada di Rumah megah keluarga peratama dengan seorang diri sungguh sadis bukan perbuatan mereka menyuh keysa memberikan pekerjaan rumah seorang diri

Kaki jenjang keysa melangkah kearah gundang untuk membersihkan gudang yang tak terbayangkan banyaknya debu yang harus ia bersihkan apalagi keysa alergi dengan debu

Berawal dari ujung ruangan gudang tersebut keysa menggambil sebuah kotak yang harus ia bersihkan tiba tiba sebuah foto terjatuh dari atas lemari

"Foto apan ini "gumam Keysa sambil memberikan foto yang banyak debunya tersebut dan berat kagetnya ia melihat foto tersebut itu adalah foto pernikahan ayahnya dan mendiang bunda

"Apakah ayah udah benar benar sudah melupakan bunda sampai sampai membuang foto pernikahan ayah dan bunda kegudang dan apakah segitu menjinakkan bunda dimata keluarga peratama sampai membeci bunda "lirih keysa sambil mengusap foto itu dengan penuh kasih sayang

*******

Setelah membersihkan gedung tersebut keysa pun akan menujuk kamarnya tapi lagi dan lagi ibu tirinya tersebut memanggil

Ada apa lagi sih tak tahu apa badannya sangat lelah ia sangat tak habis pikir dengan kelakuan ibu tirinya tersebut

"Ada apa lag_"belum selesai Keysa menyelesaikan omongannya tiba tiba Ritika Nindia dan juga Amira menariknya kesebuah gudang yang baru sajah ia bersihkan

Setelah sampai disebuah gudang itu tiba tiba keysa ditarik dan juga dipukul oleh sebuah sabuk pinggang seorang pria yang sangat keras itu tak terbayangkan sakitnya itu jika mengenai kulitnya yang putih itu

Jika kalian bertanya mereka bertiga mendapatkan sabuk pinggang itu dari mana? jawabnya adalah itu adalah sabuk pinggang miliknya Andera ayahnya keysa yang Ritika ambil di kamar meraka

"Awss sakit kenapa kalian mukulin aku salah apa sih lepasin "berontak keysa sambil berusaha melepaskan cekalan dari Nindia dan juga Amira sang tante

"Kamu masih tanya salah apa kenapa kamu meletakkan kembali foto pernikahan ibu yang sudah mati itu."teriak Ritika sambil menjambak rambutnya keysa dengan sangat kasar

Yah tadi sebelum menuju kamarnya keysa sempat memajagkan kembali foto pernikahan ayahnya dan mendiang ibunya di samping foto pernikahan ayahnya dan juga Ritika

"Apanya yang salah bunda juga istrinya ayah diamat aku bunda belum meninggal karena apa saat jasad nya bunda ditemukan wajahnya itu seperti bukan bunda tapi tante Amira menghalangi aku ayah dan juga Tante Eveline untuk melihat jasad itu "teriak keysa dengan emosi dengan berderai air mata

Karena kesal dengan ucapannya keysa ritial menjambak rambutnya keysa dan juga memukul tubuh keysa kembali dengan sabuk pinggang tersebut keysa hanya bisa meringis kesakitan karena tenagnya sudah terkuras habis untuk melawan
Ibu tirinya kaka tirinya dan juag tantenya itu tapi usahanya sia sia karena mereka bertiga sedangkan keysa hanya sendiri

Setelah puas dengan penyiksaan keysa Ritiaka Ninidia dan amira pun pergi dari gudang tersebut dan mengunci Keysa didalam keysa yang melihat itu hanya diam ia sudah tak peduli karena lelah karana ia pikir nanti juga ada para pembantu rumah ini yang membukakannya dan lagian ia juga punya cadangan gudangnya karena tadi ia membersihkan gudang itu bi izah memberikan kuci cadangan gudang itu karena kata bi izah takut suatu saat ia butuh dan bi izah sedang tidak ada di rumah eh ternyata benar sekarang ia sangat membutuhkannya

Sekarang keysa tengah melihat tangan dan pipinya lembab lembab ia hanya menagis melihat tangannya yang lembab itu

"Andai saja bunda masih ada mungkin ini gak akan pernah terjadi "batin keysa menagis sambil memeluk foto pernikahan ayahnya dan juga mendiang bunda yang di kembalikan kembali oleh Mereka bertiga kedalam gudang

Hallo semuanya kembali lagi bersama aku maaf yah kalau ceritanya ngebosenin dan kurang bagus karena aku  masih belajar aku masih penulis amait mohon bimbingannya janagn dihujat yah gayis

Mohon follow vote dan komennya

FIRST LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang