DUDA || JENO x KARINA

DUDA || 19

VOTE JUSEYOOO KALO ENGGAK NTAR AKU NGAMBEK MASUK GOA BERBULAN-BULAN !!

••

01.13 dini hari ..

"Jennhhh .."

"Jenoo dinginnn .."

Jeno yang mendengar erangan Karina di sebelahnya langsung membuka matanya perlahan dan mengusapnya agar bisa fokus melihat Karina yang terus memanggilnya.

"Rin, kamu kenapa? Kok panas badannya?" Jeno tak sengaja menyentuh lengan Karina dan langsung mendapat sengatan hawa panas dari kulit Karina.

Karina cuman mengerang dan masuk ke pelukan Jeno.

"Kayaknya kamu demam, kita ke rumah sakit aja ya .." panik Jeno yang semakin merasakan hawa panas dari badan Karina.

"Nanti Jino gimana? Dia sendirian di rumah?" Tanya Karina masih mengingat anak kecil manis itu di sela erangan sakitnya.

"Gampang itu, nanti aku bisa telpon Mama buat jagain Jino di rumah."

"Tapi ini tengah malem Jeno, nanti kamu malah ganggu tidurnya mereka. Kasian. Udah biarin aja, kita ke rumah sakitnya besok pagi aja."

"Kamu serius maunya begitu aja? Aku khawatir sama keadaan kamu."

"Iya Jeno gak apa-apa."

"Kamu tunggu sebentar yahh, aku ambilin kompresan." Karina lalu mengangguk dan Jeno langsung beranjak mencari kompresan keluar kamarnya.

Arah kaki Jeno terlihat sangat panik ia berkali-kali bolak-balik seakan-akan lupa dimana tempat baskom, dimana tempat handuk dimana tempat air.

"Rinnn tunggu aku, kamu jangan sampek keterusan sakit. Kita udah h-1 nikahan rinnn jangan buat panik gini donggg." Gumam Jeno sambil mencari peralatannya.

Setelah 10 menit berkutat di dapur, Jeno berjalan cepat ke kamarnya. Karina terlihat menggigil kedinginan tapi tubuhnya panas banget.

Jeno memeras handuk yang barusan di rendam di dalam baskom. Kemudian Jeno menempelkannya ke jidat Karina. Jeno mencari kotak p3k di kamarnya, kemudian mendapatkan minyak kayu putih, dan Jeno memoleskannya ke hidung dan belakang leher Karina.

"Rin please jangan buat aku panik gini deh." Gumam Jeno, Karina masih menutup matanya gak ngerang-ngerang lagi kaya barusan.

Jeno mengetikan sesuatu di hpnya sebelum ikut terlelap bersama Karina.

Mama

Jeno: Ma, Karina demam tinggi, tapi gak mau di ajak ke dokter. Kasian Jino sendirian di rumah.
Jeno: aku harus gmna??

Sampai keduanya benar-benar terlelap, Jeno terlelap di sebelah Karina namun tidak berbaring melainkan terduduk dan tangannya terus menggenggam tangan Karina yang sangat panas.

••

Asap dari masakan yang masih mengepul di atas makanan memenuhi seisi dapur.

"Good morning cucu kesayangan nenek .." sapa Mamah Jeno saat cucunya, Jino keluar dari kamarnya masih dengan piyama dan rambut yang acak-acakan.

"Nenek kok pagi-pagi udah di rumah baru Jino."

"Nenek buatin sarapan untuk Jino, Ayah dan Bunda." Mamah Jeno berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Jino.

"Jino mandi dulu sama Kakek ya, nenek selesaiin dulu masaknya. Cari Kakek ada di teras depan." Kata Mamah Jeno kemudian Jino hanya menuruti perkataan Neneknya dan mencari sang Kakek di teras depan yang lagi santai menikmati kopi hitamnya.